#15 - A cup of white coffee

2.1K 340 10
                                    

Niall pergi ke kamarnya untuk membersihkan diri dan berpikir, mengapa wanita itu masih di sini? Gumamnya. Niall mulai melepas semua pakaiannya dan merebahkan tubuhnya di atas kasur. Tangannya meraih sesuatu di meja dan dia menemukan sesuatu yang asing di mejanya. Dia mengambil kertas itu dan membukanya.

Surat? Siapa yang memberiku surat? Apa ini surat yang Angel tulis beberapa hari lalu? Batinnya.

Dear: Daddy

Song of a little bird, joy in three little words

I know it's real, that's how it feels to be loved by you

The stars from a midnight sky, the melody from a lullaby

There's nothing real that I wouldn't steal, to be loved by you

A smile to put you on a high, a kiss that sets your soul alight

Would it be alright if I spent tonight being loved by you?

Your love is release and you move me with ease and you rescue me time after time

With all the powers of a symphony, that's how my heart beat when youre holding me

I know what it is I need, it's clear as a shallow stream

It's as it seems, my only dreams, to be loved by you.

Dad, jika ini adalah kesempatan terakhirku, maka kumohon, kabulkanlah permintaanku ini. Mungkin ini tidak berarti apa-apa bagimu, tapi ini segalanya bagiku. Aku ingin memiliki seorang Ayah dan Ibu di saat yang bersamaan, bisakah kau kabulkan itu? Hanya sekadar piknik atau jalan-jalan? Setelah itu aku dan Mommy akan pergi. Aku ingin sebuah moment yang bisa kukenang saat aku berada jauh darimu. Tidak, selama ini aku memang telah jauh darimu tapi, aku iri dengan teman-temanku, aku ingin seperti mereka.

Terkadang aku berpikir apakah kau telah melupakanku? karena aku merasa kau tidak merindukanku seperti Mommy selalu merindukan Angel dan mengigau namanya setiap malam. Mengapa aku berbeda? Sudahlah, lupakan saja. Aku menjadi anak nakal karena aku sering mengeluh. Jangan katakan pada Mommy tentang ini karena Mommy akan menegurku. Aku seharusnya bersyukur karena aku masih bisa melihatmu dari televisi dan kemudian aku datang diam-diam ke rumahmu hanya untuk melihatmu.

Apa kau ingin membaca surat-surat natalku? Aku akan memberikannya padamu jika kau ingin, tapi jika tidak, aku akan simpan itu untuk diriku sendiri.

I miss you so much <3

Sincerely – Apple <3

Tubuh Niall bergetar saat membaca surat itu, darah di dalam tubuhnya seakan mengalir lebih cepat. Dia seperti baru saja terjatuh dari atap gedung ratusan kaki. Secarik kertas itu telah menyayat hatinya hingga terluka. Setiap kalimat dalam tulisan itu seakan menamparnya berkali-kali. Mata pria itu sudah dipenuhi dengan air mata yang siap mengalir kapan saja. Dia segera mengenakan kembali pakaiannya dan berjalan keluar kamar.

"Kau harus mengizinkan Daisy menginap. Itu permintaan Angel." Maura berhasil menghentikan langkah Niall. "Kau harus izinkan Angel tinggal bersama Daisy selama beberapa hari, Niall. Dia ibunya. Coba bayangkan kalau kau diposisinya, kau bahkan, sangat sulit untuk menemui anakmu sendiri. Pernahkah kau pikirkan bagaimana perasaan Daisy sangat terluka oleh itu?" ucap Maura. Niall mengabaikannya dan meninggalkannya begitu saja tanpa menjawab sepatah kata pun.

Dia menghentikan langkahnya beberapa meter dari pintu kamar Angel saat melihat Daisy keluar dengan membawa tasnya. Daisy menengok jam di tangannya sambil terus berjalan. Tanpa disadari dia sudah berdiri tepat di hadapan mantan suaminya. Dia tampak terkejut saat mengangkat wajahnya.

Incomplete (On Editing and Re-publishing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang