Extra Chapter: #3 - Grey

2.1K 322 50
                                    

'Setelah melangsungkan pertunangannya dengan model cantik, Barbara Palvin dan kini santer terdengar kabar jika kedua pasangan itu akan segera menikah dan memiliki anak bersama. Kehamilan Barbara akan menginjak bulan ketiga dan wah, Niall Horan akan memiliki anak lagi. Setelah sebelumnya dia menjalin hubungan dengan designer, Daisy Edwards yang telah melahirkan dua anak kembar untuknya, si cantik Angel dan si tampan Apple. Sepertinya kita sudah bisa menduga bagaimana anak ketiga Niall Horan akan terlihat.'


'Niall Horan menyangkal berita tentang pengunduran dirinya dari One Direction'


***

"Selamat atas pertunanganmu, Niall."

"Das, aku..."

"Kau tampak seperti orang yang hanya ingin menghancurkanku, ya? Sebulan yang lalu kau berkata jika kau ingin kembali memulai semuanya dari awal bersamaku. Tapi, saat berita itu terekspos media, kau membenarkannya terlalu cepat. Terima kasih telah kembali menjatuhkanku dari langit."

"Das, aku tidak bermaksud seperti itu. Kau tidak tahu jika... jika aku tidak bisa membiarkan ini terlalu larut lagi atau pemberitaannya akan semakin santer terdengar."

"Aku tahu. Sekali lagi selamat dan kuharap kau tidak akan mencoba mengganggu hidupku lagi. Relakan aku dan Apple pergi dari kehidupanmu. Selamat tinggal."

"Das—" sambungan teleponnya terputus.

Kembali menjatuhkanmu dari langit? Hanya ingin menghancurkanmu? Tidak, Das. Aku tidak seperti itu.

"Aarrrggghhhh!!" Niall membanting ponselnya hingga menghantam lantai dan hancur. "Aku tidak ingin menghancurkanmu! Aku tidak ingin menjatuhkanmu lagi! Aku justru ingin terbang bersamamu!" Niall mengacak-acak rambutnya frustrasi.

"Kau senang?" Tanya Niall kepada Barbara saat melihat wanita itu menghampirinya.

Barbara menaruh majalah yang dibawanya di meja dan menatap pria itu. Sambil tersenyum dia berkata. "Ya. Memang seharusnya aku mengambil langkah ini dari awal."

"Jika kau tidak hamil, tidak akan mau aku kembali padamu dan bertunangan, menikah, memiliki anak. Well, semua rekayasa ini." Ujar Niall sarkastik.

"Rekayasa?" Barbara memutar kedua matanya. "Well, ya, rekayasa tapi setelah ini, kau akan bisa menerimaku, Niall." Ujarnya.

"Never in your wildest dream." Ujar Niall sarkastik. "Barbara Idiot Palvin, kau pikir aku senang dengan semua ini? Senang menjalani hubungan dengan wanita yang telah menghancurkan keluargaku, kebahagiaanku, karirku dan juga hidupku? Sampai kapan pun perasaanku padamu tidak akan berubah. Karena kau tahu apa? Ada bagian kecil dari dirimu yang aku benci dan sampai kapan pun aku tidak akan bisa menyukainya." Niall bangkit dari tempatnya dan meninggalkan Barbara yang terdiam di tepi kolam renang.

Mata Barbara memerah. Dia menahan air matanya. Dia sadar jika sampai kapan pun Niall tidak akan bisa menerima kehadirannya. Memang sejak awal Niall tidak benar-benar menyukainya. Hati pria itu memang tercipta untuk Daisy, dia telah mendedikasikan sepenuhnya hatinya untuk wanita itu. Dia telah menyisakan ruang di hatinya yang hanya bisa diisi oleh Daisy, hanya Daisy yang bisa masuk ke dalam sana.

"Kenapa kau menangis?" suara gadis kecil itu tertangkap oleh indera pendengaran Barbara dan dia bisa merasakan sebuah tangan mengusap pipinya.

Dia mencoba tersenyum. "Angel."

"Mommy bilang, seseorang akan menangis jika dia merasakan sakit. Apakah kau sakit?" Tanya Angel.

"Hmm..." hatiku yang sakit, Nak. "Tidak."

Incomplete (On Editing and Re-publishing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang