Aku tak pernah berpikir bahwa ini akan mudah karena kita begitu jauh sekarang
Dan tembok-tembok ini mulai menghimpitku dan kita tanya mengapa
Tak ada yang punya jawaban yang kuat dan kau terus berjalan tanpa arah
Dan kau bisa melihatnya di mataku, itu hanyalah menghancurkanku.
Mommy kau pergi ke mana pun, Daddy aku tinggal di luar kota
Jadi, katakan padaku bagaimana bisa aku menjadi anak yang normal?
Kau katakan padaku jika ini yang terbaik, katakan juga mengapa aku selalu bersedih?
Dunia terasa begitu jauh, sekarang aku hanya ingin kau di sini.
Jadi, kita berjuang melewati luka, sekarang kita menangis
Sekarang kita hidup, kita belajar dan kita mencoba.
Jatuh terlalu jauh dari tempat biasa di mana kita berdiri
Sekarang kita berdiri dan kita harus pergi ke mana?
Ketika tidak ada jalan untuk kembali ke dalam hati dan pelukanmu
Ayolah, kita mulai semuanya dari awal.
Angel menggoreskan tinta di buku diari merahnya, ia sangat merindukan keluarganya. Dia hanya bisa menangis menatapi foto ibunya dan Apple.
"Angel..." Angel segera menghapus air matanya dan kemudian berbaring sambil memeluk bonekanya erat-erat di saat ia mendengar suara Niall yang memasuki ruangan. Niall duduk di ujung tempat tidur itu dan mengelus tubuh gadis kecil itu. "Apa yang terjadi?" tanya Niall.
"Aku benci Daddy! Daddy tidak sayang padaku!" ucap Angel di tengah isak tangisnya.
"Daddy tentu sayang padamu, mengapa kau berkata seperti itu?" tanya Niall yang masih mencoba tenang.
"Daddy tidak tahu apa yang aku alami, Daddy tidak sayang padaku! Aku tidak mau pergi ke sekolah lagi, aku akan berhenti!" ucap Angel dan tangisannya semakin meledak-ledak.
"Mengapa kau ingin berhenti? Sekolah penting untuk masa depanmu, sayang. Daddy sayang padamu dan Daddy akan melakukan apapun un—"
"Kalau Daddy sayang padaku, maka Daddy akan membawa Mommy dan Apple kembali ke rumah dan teman-teman takkan mengejekku. Mereka bilang Daddy memiliki banyak perempuan di luar sana, dan itu sebabnya Mommy meninggalkan kita dan Daddy juga lebih memilih perempuan itu!" Angel memotong kalimat Niall. Dia mengucapkan kalimat yang selama ini diucapkan oleh teman-temannya. Sementara mata Niall terbuka lebar mendengar ucapan putrinya.
"Siapa yang mengatakan hal itu? Itu semua tidak benar." Ucap Niall dan masih mencoba tenang. Dia berbaring dan memeluk gadis itu dari belakang. Dia mendekapnya dan mencoba menenangkannya.
"Mereka mengatakan itu setiap hari, aku percaya pada Daddy tapi Daddy tak pernah menepati janji Daddy. Daddy terus saja berbohong!" tangisan Angel semakin menjadi.
"Maafkan Daddy, ini semua yang terbaik, sayang. Suatu saat nanti kau akan mengerti kalau Daddy dan Mommy tidak bisa tinggal bersama lagi," ucap Niall, ia juga tak kuasa menahan tangisannya. "Tapi kau harus tahu, sampai kapan pun Daddy dan Mommy akan tetap menyayangimu." Tambahnya lagi.
"Aku akan tetap berhenti sekolah!" tegas Angel.
"Iya, Daddy takkan memaksamu. Daddy akan memanggil guru private untukmu, kau akan sekolah di rumah." Ucap Niall. "Kau terlihat sangat lelah, sebaiknya kau tidur. Daddy akan di sini menemanimu sampai kau terbangun." Tambahnya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Incomplete (On Editing and Re-publishing)
RomanceBOOK 1: Broken. The hearts need more time to accept what the minds already know. [Highest rank #20 in Romance] Copyright © 2014 - 2015 by juliamulyana. All Rights Reserved.