16 | menerima selir dan kekhawatiran keluarga

1.8K 154 5
                                    

.
.
.

Yi Jeon terus merenungkan kalimat yang diucapkan istrinya pada malam itu, dan terus terngiang dalam pikirannya.

Jika Hong Minhwa tahu bahwa rencananya telah berhasil, mungkin dia akan tersenyum seperti rubah licik.

Dan Yi Jeon juga tidak mengetahui rencana sang istri, dia hanya bisa terbayang betapa tulus dan berartinya tatapan wanitanya tersebut. Sepertinya sedikit penghargaan darinya selama ini sudah sangat memuaskan hati wanita itu. Bahkan dia tidak berdaya.

Apa sebenarnya yang diajarkan oleh menteri Hong pada putrinya?

Yi Jeon tidak tahu juga, ketika dia memikirkan hal ini, menteri Hong yang sedang menikmati teh pagi tiba-tiba tersedak.

Kembali dalam keadaan di istana timur saat ini.

"Jeoha, ini kasim Yoon."

"Masuk."

Kasim Yoon masuk ke dalam ruang belajar dimana majikannya membaca semua urusan dan pembelajaran, "Jeoha, perintah penerimaan selir telah dikirimkan ke rumah masing-masing."

Gerakan tangan Yi Jeon yang membalikkan lembaran buku terhenti, sang empunya termenung sesaat.

"Siapa saja?"

Kasim Yoon menjawab, "selain dua dari lulusan kandidat pencalonan dulu, Jusang Jeonha juga menambahkan seorang gadis dari faksi selatan yang juga putri tunggal dari menteri dalam negeri Kang."

Yi Jeon langsung menutup bukunya. "Tiga?"

Kasim Yoon yang mengerti sifat majikannya segera menjelaskan secara rinci, "benar, Jeoha. Jung Jinhee putri dari menteri ritus Jung, Shin Jikyung putri menteri keuangan Shin, dan terakhir Kang Heesoo."

"Selidiki karakter dan keseharian mereka."

"Baik, Jeoha."

.
.

"Abeoji, apa Saeja Jeoha menerima begitu saja? Bukankah seharusnya dia membuat usaha?"

Di kantor kerja sang ayah, Hong Jisong berkata tidak terima. Sebagai putra tertua dalam keluarga, dia selalu bertanggung jawab dalam merawat adik-adiknya. Terutama si bungsu yang selalu berperilaku baik dan manis, yang ternyata telah menikah dengan keluarga kerajaan begitu dia kembali dari tugas sang ayah.

Kini mendapat kabar bahwa baru beberapa bulan setelah pernikahan, keluarga suaminya telah memesan beberapa calon selir. Hong Jisong marah, sangat marah hingga dadanya terasa penuh sesak.

"Abeoji!" Dia berteriak setelah dilihatnya sang ayah yang tidak menanggapi apapun.

"Lalu kau ingin Saeja Jeoha bagaimana? Memberontak pada Jeonha?! Jangan sembarangan berbicara!" Hong Jasin melempar buku pada putra sulungnya tersebut.

Di samping, nyonya Hong dan Hong Jigeum bahkan Hong Minhee yang berkumpul hanya bisa menunduk frustasi. Bukannya mereka tidak mengerti, tapi seperti si putra sulung keluarga, mereka merasa sangat teraniaya.

Hong Minhee datang langsung ke rumah kelahirannya segera setelah menerima kabar tersebut, ingin menerima penjelasan dari sang ayah.

"Tapi, Abeoji, bukankah Bin-gung Mama sudah mengandung? Kenapa keluarga kerajaan sangat terburu-buru memperbanyak keturunan?"

Nyonya Hong mengangguk, "bahkan pernikahannya belum genap setahun, ini... Sungguh tidak masuk akal!" Dia yang membesarkan putri itu dengan sangat hati-hati, menyayanginya bahkan melebihi sang putri sulung, dan menerima kabar perlakuan semacam ini di tahun pertama pernikahan membuatnya merasa sangat tidak rela.

BECOME WIFE OF MALE LEAD (LADY HWAYOUNG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang