.
.
.Brak!
Seorang remaja laki-laki berjalan menyusuri lorong sebuah paviliun dengan gusar dan membuka kasar salah satu pintu di ujung lorong.
Dengan pakaian anak bangsawan berbahan sutera cerah, bisa dilihat jika pemiliknya pasti seseorang yang berkepribadian ceria dan eksentrik. Namun pada saat ini sepertinya suasana hatinya sangat buruk, hingga membuat wajah yang jika tersenyum dapat meluluhkan jiwa gadis manapun itu terlihat begitu suram.
"Hong Jisong!"
Panggilan bernada tinggi tak segan keluar dari mulutnya setelah mendapati sosok anak bangsawan lain yang duduk di atas yedan dalam ruangan tadi. Terasa sangat hati remaja itu bertambah suram begitu melihat pemilik nama yang disebut hanya bergeming sambil menyesap teh panas.
Hong Jisong sang putra sulung menteri Hong yang masyhur, kakak kandung putri mahkota saat ini, juga menteri kader muda menjanjikan yang suatu saat akan mengambil jabatan ayahnya, tidak ada anak bangsawan lain yang berani bersikap lancang hingga meneriaki namanya seperti ini.
Tapi kenapa dia hanya diam menerima?
Tentu karena remaja yang berteriak itu memiliki status yang lebih tinggi darinya.
Hong Jisong meniup teh yang mengepul, menyesap sedikit, lalu menaruhnya ke atas meja. Dia beranjak bangun untuk sedikit menunduk hormat.
"Hamba, Hong Jisong, menghadap Anpyeon-gun* Mama."
(*Anpyeon-gun = pangeran Anpyeon <gelar resmi pangeran biasa yang sudah menikah dan tinggal di luar istana>)
Sambutan singkat dan biasa saja. Dengan kadar hormat pas-pasan pula. Akan tetapi melihat Hong Jisong yang sudah menyambut dengan kepala menunduk, remaja tadi mengalah dan duduk di atas yedan yang sudah tidak diduduki.
"Duduklah."
"Baik, Mama." Setelah menjawab dan duduk di atas bangseok, Hong Jisong melirik remaja yang juga rekannya ini dalam diam.
Anpyeon-gun, bernama asli Yi Youngji, adalah cucu dari sepupu raja terdahulu. Meskipun silsilahnya sudah jauh dari garis utama dan kian menipis di generasinya, buyut Yi Youngji tetaplah seorang raja Chosun yang berkuasa menutupi setengah langit di zamannya. Gelar pun masih dia dapatkan berkat keluarga yang menjaga tradisi dengan ketat.
Sesakit-sakitnya harimau, dia tetap bertaring.
Jika anak bangsawan lain berada di depan Yi Youngji, mereka harus membungkuk sopan, tapi tidak dengan Hong Jisong yang memiliki buyut putri Junmyeon. Karena mereka memiliki buyut sedarah, derajat mereka hampir setara, namun Hong Jisong yang bermarga bukan 'Yi' tidak termasuk dalam anggota kerajaan asli.
Berbeda dengan Yi Youngji. Dia adalah seorang pangeran yang nyata, meski sudah berada di generasi menurun.
"Jisong-ah, apa kita masih berteman? Hanya karena aku pergi selama setahun ke Chinea, kau sudah memalingkan wajahmu, bukan?" Yi Youngji protes kesal.
Hong Jisong tersenyum, "bagaimana mungkin, Youngji-ya. Kita sudah berteman sejak kau berguru pada ayahku di usia enam tahun."
Mereka sangat akrab, bisa dibilang sebuah persahabatan yang tidak memandang gelar.
Yi Youngji menepuk meja, "benar sekali! Kita adalah teman sejak dua belas tahun lalu, tapi lihat dirimu, kau bahkan sudah tidak peduli lagi padaku! Walau kita berbeda usia beberapa tahun, tapi tetap pertemanan lebih utama, bukan? " Keluhnya meluap.
Hong Jisong terlihat bingung, "apa salahku? Selama setahun kau di Chinea, kapan aku tidak membantu urusanmu di sini?" Protesnya tidak terima.
Di sini Yi Youngji terdiam. Dia terlihat malu dan ragu pada saat bersamaan. Bibirnya terbuka ingin mengatakan sesuatu, namun setelah menautkan alis lama, ditutupnya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
BECOME WIFE OF MALE LEAD (LADY HWAYOUNG)
RomantizmBerpindah tubuh. Bahwa sebuah dunia dalam fiksi online bisa menjadi kenyataan. Dan dia benar-benar masuk kedalam dunia tersebut, menjadi Hong Minhwa. Siapa Hong Minhwa? Apa karakter ini adalah protagonis? Tentu bukan, kehidupan penuh perjuangan tid...