47 | perubahan Yi Jeon

1.8K 130 50
                                    

(on mulmed - pakaian Yi Hwan)
Nyari anak kecil yang lebih lucu tapi bajunya ga sesuai, jadi kalian liat bajunya aja ya 🤭🤭🤭

.
.
.

"Seseon Mama, lihat kemari!"
"Seseon Mama, ayo ke sini, hamba punya mainan!"
"Seseon Mama.."
"Seseon Mama..."

Lahir pada bulan akhir tahun lalu, kini Yi Hwan kecil sudah berusia hampir sebelas bulan.

Mata bulat jernih yang terlihat gesit dan pintar. Hidung yang bangir menaungi bibir merah delima seperti ibunya. Lalu kulit putih kemerahan nan halus lebih dari batu giok susu. Dengan deretan beberapa gigi susu kecil, dia tersenyum sangat lucu dan tampan.

Usia sepuluh bulan ini, Yi Hwan kecil sudah bisa mencuri hati setiap orang yang ditemuinya. Termasuk raja Yeonjom, ratu Jinseo, dan ibu suri sendiri. Bahkan para pelayan saling berebut untuk bisa mengasuh sang pangeran cilik.

Namun saat ini dalam kamarnya, yang masih sama seperti dulu, mata jernih itu menoleh sana-sini kebingungan.

Dimana ibunya?

Sosok cantik dan lembut yang selalu menimangnya itu tidak terlihat sejak dirinya bangun tidur.

Dayang Han yang menetap untuk menjaga sang pangeran segera mengerti akan kebingungan majikan kecilnya. Ia mengusir beberapa dayang pengasuh keluar kamar, agar tidak menambah keramaian yang tak perlu, lalu duduk di sisi kasur sang pangeran.

"Ambilkan mantel kapas Seseon Mama." Suruh dayang Han pada perawat basah yang menetap di sana, seraya merapihkan pakaian majikan kecilnya yang sedikit acak-acakan sehabis tidur.

Yi Hwan memiliki empat total perawat basah, dua berjaga saat siang dan dua saat malam, yang sedemikian juga dengan ibu susunya.

"Mamama... Ammama..."

Bayi sepuluh bulan lebih itu tidak menangis atau rewel saat didandani oleh dayang ibunya. Dia hanya melihat sekitar dengan bingung dan berceloteh tak jelas. Mata besarnya berkedip ke arah pintu, disusul dengan tangan gemuk kecil yang terjulur ke sana.

Dayang Han tersenyum mengerti. Sedangkan para perawat basah dan ibu susu yang berjaga tidak bisa menahan pujian.

"Seseon Mama sangat pintar. Beliau bisa menyebut ibunya bahkan sebelum bisa berjalan!" Kata seorang perawat basah.

Ibu susu menyahut, "kau tidak tahu, Seseon Mama sudah bisa berdiri tegak sendiri, tidak akan lama sebelum dia bisa berjalan."

"Benarkah? Bukankah itu terlalu luar biasa? Seseon Mama bahkan belum genap satu tahun!"

"Benar, benar, aku sudah tidak sabar ketika Seseon Mama besar nanti. Dengan kelucuan saat ini, Bin-gung Mama pasti akan kewalahan ketika memilih menantu nanti!"

"Benar! Benar!"

Dayang Han tidak marah sama sekali, malah sunggingan senyum muncul di wajah paruh bayanya. Mendengar semua orang memuji dua majikannya, ia merasa sangat bangga. Sebagai dayang senior dari putri mahkota, juga bertugas sebagai dayang pribadi sementara pangeran sampai ulang tahunnya yang pertama nanti, ia bisa meninggikan dagunya ketika berjalan di istana timur ini.

Mengganti pakaian tidur pangeran dengan seolbim, sejenis hanbok pangeran kecil yang berwarna-warni pada bagian lengannya, lalu ada bokkeon yang menutupi rambut hitam tebal yang sedang dipanjangkan hingga bisa dikepang. Tak lupa juga mantel kecil berisikan kapas hangat menjadi lapisan terakhir pakaian luar.

Cuaca diluar sangat dingin, dayang Han tidak berani ceroboh sedikitpun. Takut-takut angin dingin menembus lapisan pakaian tebal, menyebabkan pangeran kecil demam atau yang terparah sampai meninggalkan akar penyakit, dosa ini tidak bisa ditebus dengan kematian sekalipun kepada putri mahkotanya.

BECOME WIFE OF MALE LEAD (LADY HWAYOUNG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang