Nyicil!!!
___
Bunga sakura berhamburan jatuh menghiasi putih dan langit malam. Jatuhnya kelopak bunga tidak menghentikan mekarnya bunga yang baru.
Bagai hujan sakura, bahkan kau bisa tertidur dalam timbunan bunga.
Semua penduduk bersorak atas mekarnya bunga sakura yang telah mekar semenjak 5 tahun lalu.
Bahkan sang Raja menengok keluar melihat apa yang terjadi. Penghuni istana tidak percaya dengan apa yang baru saja mereka lihat.
Buru-buru semuanya keluarnya dari rumah satu persatu melihat pohon itu yang benar-benar berwarna keemasan. Tidak mengetahui siapa yang terlibat dalam mekarnya bunga itu.
Nagi masih menangis dalam diam dan berkali mengucek air matanya. Mitsuki maju dan menepuk pundaknya memberikan rasa syukur. Touma menghampiri Riku yang melihat kearah sama dengan Nagi.
Tapi yang membuatnya terkejut adalah ekspresi Riku seperti ingin menangis setelahnya dan masih terhuyung dalam sesuatu yang dilihatnya. Riku disadarkan oleh elusan lembut oleh Touma yang membuatnya menoleh.
"Ah... gomen Touma-san... tadi, aku melihat Saruka Haruki disana... dia juga berterimakasih padaku... padahal aku telat datang sehingga dia tidak sempa-"
"Kau mewujudkan keinginan ku Riku!" Kali ini Nagi yang mengambil pandangan Riku. "Berkatmu, aku bisa melihat sakura emas bahkan Haruki untuk terakhir kalinya!"
"..ta-tapi... aku... telat datang kemari... dan Sakura-san..." Riku mulai berlinangan air mata dan Nagi memeluknya.
"Aku benar-benar berterimakasih Riku, keinginan Haruki adalah membuat sakura emas itu mekar, dan kau kemari membuatnya mekar! Haruki juga melihatnya! Dia juga mengucapkan rasa terimakasih nya untukku! Berkat itu, aku juga menjadi lega karena keinginannya sudah terwujud!"
Riku semakin larut dalam tangisan diikuti oleh Mitsuki yang terbawa haru juga.
"Nagi! Apa yang terjadi? Kenapa sakura nya..." Seto keluar menghapiri mereka
"Akan ku jelaskan Aniue... pertama kita perlu menghangatkan Riku dulu!"
Diangguki oleh Seto dan mereka membawa Riku masuk ke istana. Tepatnya di kamar Nagi, mereka mulai menceritakan kejadian yang terjadi.
Riku masih duduk di kasur, entah kenapa setelahnya dia merasa lemas. Untung saja dia tidak pingsan.
"Jadi begitu... arigatou... karena sudah memekarkan bunga kesukaan mendiang ratu..." ucap Seto sembari membungkukan badannya.
"I-ie! Tak perlu seperti itu Yang Mulia! Kami juga minta maaf karena berbuat seenaknya di Kerajaan Anda..." balas Riku kelabakan
"Tetap saja kalian memekarkan pohon yang tak mungkin berbunga disini! Sekali lagi kami pihak Kerajaan mengucapkan terimakasih!"
Riku tersenyum menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Setidaknya dia menerima ucapan terimakasih mereka.
"Nagi... kakak meminta maaf karena tidak membantu..." kali ini Seto menghadap Nagi
"Aniue, sudah melakukan banyak hal untukku semenjak kecil... malah aku yang berterimakasih... karena selalu memerhatikan diriku dan ibuku..."
"Aaa... Nagi juga tidak perlu terus-terusan membantuku. Bukannya kau ingin pergi ke dunia luar?"
Pertanyaan itu membuat Nagi terdiam. Berpikir apa dia boleh melakukannya dengan status Pangeran yang dimiliki. Jujur dia belum memikirkan sejauh itu karena selalu kepikiran soal Sakura Haruki.
![](https://img.wattpad.com/cover/317006603-288-k882098.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Incomplete Ruler
Fiksi PenggemarKerajaan Licht dan Kerajaan Schaduw. Licht yang berarti cahaya. Kerajaan dataran rendah ditepi pantai nan indah diselimuti oleh langit biru juga awan putih bersamaan dengan sinar matahari yang menyinari. Schaduw yang berarti bayangan. Kerajaan diat...