Warning!!
sedikit Disturbing~
-----
Langit gelap seperti biasanya. Hanya menyisakan abu dan awan seolah setiap hari akan turun hujan. Tapi semua itu berubah saat malam langit menjadi indah dengan penuh gemerlap bintang.
Ada yang berkata jika kau membuat keinginan saat ada bintang jatuh, maka itu akan terkabulkan.
Ah, mungkin itu hanyalah sebuah kebohongan. Sudah ribuan kali surai merah itu melihat sekumpulan bintang jatuh namun tak ada satupun yang mengabulkan keinginannya. Untung saja dia tak pernah merasa bosan melihatnya berulang-ulang.
Hari ini juga surai merah itu mendekam dalam sangkarnya. Berguling kesana kemari karena tak ada hal yang dilakukan selain membaca dan beristirahat yang membuat sekujur tubuhnya menjadi kaku karena jarang digerakan.
Bagaimana mau digerakan? Kakinya sudah menjadi lumpuh akibat rantai yang membelenggu. Suara krincingan rantai itu benar-benar mengganggu telinga. Mengingatkannya saat dahulu, disaat dia juga pernah dalam posisi seperti ini.
Meronta atau diam pun tidak berpengaruh, karena takkan ada yang bisa mengeluarkannya dari sini.
Namun saat yang paling dia benci adalah tertidur. Jika dia tertidur, berarti memori atau kenangan siapapun itu akan dilihatnya. Dan dia tak ingin melihatnya.
Sampai-sampai beberapa hari lalu Tenn harus membuatnya tak sadarkan diri karena Riku tak mau tidur.
Sungguh kantuk mata itu mulai menguasai, namun dia tetap bertahan dengan membuka matanya. Entah sudah yang keberapa kalinya dia ditidurkan dengan mantra tidur, kekerasan bahkan obat-obatan.
Tentu dia menderita, namun apa daya jika dirinya sudah terbiasa?
Padahal Riku memiliki kekuatan yang setara dengan penguasa. Lalu mengapa dia tak bisa melepaskan rantai itu? Apalagi dengan status tinggi sepertinya dapat dengan mudah mengendalikan bawahannya untuk mengikuti perintah.
Tapi itu tidak dia lakukan.
Meskipun dia berkeinginan untuk kabur dari sini, tetap saja tanda keraguan dan ketakutan itu muncul dalam benaknya.
Makannya dia tetap terdiam, menunggu entah sampai berapa lama. Paling sampai ada yang dapat menyelamatkannya, yang membuat Riku tidak suka juga jika temannya datang untuk menyelamatkan.
Disaat dia mulai bosan,
Suatu aura hebat berhasil membuat Riku terduduk. Dia menatap kearah dinding kosong. Hingga seseorang tiba-tiba muncul dari sana.
"Halo Riku~ aku datang untuk mengunjungimu lagi!" seru sang rubah berambut ungu dan bermata kuning. Tidak lain adalah Tsukumo Ryo, pemimpin organisasi Nerve.
Riku menanggapi dengan malas, dan dia kembali berbaring di kasur, acuh.
"Hidoi na~ padahal aku kesini untuk mengunjungimu lagi!" seru Tsukumo melihat Riku yang mengabaikannya.
Pria itu tanpa basa-basi menaiki kasur, mengangkat Riku untuk duduk dipangkuannya. Tsukumo hanya bersenandung melakukan itu.
Manik crimson itu hanya pasrah, "....kau akan dibunuh..." gumamnya dengan wajah datar.
"Tidak masalah! Aku bisa kabur kapan saja~" ucapnya tidak peduli, "Oke Riku, beritahu aku kelanjutan dari cerita mu kemarin!" ucapnya penuh antusias
Surai merah itu terdiam. Dia sudah merasa tidak nyaman duduk dipangkuan seorang Necromancer yang membunuh Momo, bahkan membunuh keempat penjaganya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Incomplete Ruler
FanfikceKerajaan Licht dan Kerajaan Schaduw. Licht yang berarti cahaya. Kerajaan dataran rendah ditepi pantai nan indah diselimuti oleh langit biru juga awan putih bersamaan dengan sinar matahari yang menyinari. Schaduw yang berarti bayangan. Kerajaan diat...