Bagian 21

1.3K 245 107
                                    

Lengan hirugami gemetar, ia berdiri di sana menatap lurus perdebatan kecil kedua orang tua nya

Semua pembahasan mereka membahas tentang dia dan kesehatan nya.

"Bunda harus Inget, dokter pernah bilang sachi ga bisa bertahan sampe 20 tahun"

Deg!

Kalimat itu bukan hanya mengejutkan hirugami tapi juga motoya yang ada di samping nya

"Kita tau akhir-akhir ini dia sering bolak-balik dokter kan? oikawa sempet bilang sachi pingsan."

"Tapi ga gitu caranya bi"

"Trus cara apa lagi? kamu mau cari donor jantung di mana?"

"Cuman satu tahun nda, kurang dari satu tahun anak temen abi, orang yang bakal nikah sama mbak enno sakit leukemia umur nya ga lebih dari satu tahun, setelah itu jantung nya bisa di donorin–

Plakk

Hiru melihat dengan jelas bagaimana tamparan itu mendarat di pipi kiri Abinya, dan ini pertama kali ia melihat adegan demikian

"Itu namanya kamu doain orang lain meninggal daichi." 

"Aku atau aku salah. aku ga peduli siapa yang mati, yang penting anak aku hidup."

"Anak kamu bukan cuman sachi doang. jangan egois daichi! kamu ngorbanin perasaan chikara." Sugawara mendorong pundak suaminya "Aku perempuan, aku faham. lagi pula kalau sampe sachi tau alasan kamu sebodoh ini dia ga akan setuju. inget sachi ngotot bela chikara kemarin."

Laki-laki setengah baya itu terdiam cukup lama, ia tertunduk di meja makan, sampai uluran tangan tangan sugawara membuyarkan, perempuan itu menyalurkan pelukan hangat "Anak kamu anak aku juga, aku tau kalian sedeket itu, insyaallah masih ada cara lain, Allah ga akan nyabut nyawa seseorang kalo belum waktunya bi"

"Ga Ada waktu nda, abi udah setuju, chikara ga keberatan, Tanaka juga udah terlanjur pergi–

"Ga keberatan apanya?! dia nangis semaleman"

"Trus kita mau biarin sachi meninggal gitu aja?"

"Dia ga akan meninggal gitu aja! sachi ga selemah itu aku ibunya aku lebih tau. kamu bisa mikir fositif ga sih?!"

Motoya menatap nanar wajah suaminya yang sekarang sudah tidak bisa di jelaskan, bukan hanya tatapan sendu tapi juga ada rasa bersalah dan kesal, sejenak ia berfikir sebenarnya apa yang Allah rencana kan? kenapa dia bisa berada di tengah-tengah keluarga ini kalo kehadiranya seakan tidak berguna sama sekali.

Dia tidak bisa apa-apa, sedangkan semua orang tau hirugami datang bak malaikat, menarik nya dari trauma, tulus menerima dia dan keadaan nya yang tidak sempurna pada saat itu, hingga sekarang laki-laki ini tetap memberikan semuanya. dia? motoya bahkan tidak bisa apa-apa di saat seperti ini

"Keputusan Abi udah bulat. terserah bunda mau setuju atau ga."

"Sachi ga mau!" Akhirnya setelah menunggu dan hanya bisa menatap menahan air mata, hirugami membuka suara "Sachi ga mau terima donor dari siapapun."

"Mas?"

"Sachi bakal operasi, Abi bisa batalin pernikahan nya." Sekalipun ia bilang tidak mau ikut campur lagi namun rasanya begitu jahat kalau alasan menikahkan ennoshita hanya untuk kesembuhan nya. siapa yang mau menikah dengan orang yang tidak ia cintai? "Lagi pula blum tentu jantung dia di terima sama tubuh Sachi kan?"

Setelah mendengar perdebatan orang tuanya, sekarang hiru paham betul tentang kalimat yang pernah ustadz kuroo ucapkan "Seorang ibu rela mati demi anaknya dan seorang ayah rela ngelakuin apa aja demi anaknya"

Halal Yang Di Rahasiakan [Haikyu religi] Season 2 End✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang