Bagian 40

1.2K 239 55
                                    

3 bulan kemudian.

"Un, motoya ikhlas"

Satu kata yang menentukan tindakan selanjutnya, waktu yang berputar begitu lama untuk seorang komori motoya.

Menunggu, menunggu dan terus menunggu tanpa perkembangan apa-apa.

Tiga bulan bukan waktu yang lama untuk di habiskan dalam kebahagiaan tapi terasa sangat lama ketika di pakai oleh sebuah penantian.

"Kita percaya sama Allah, kalo mas sachi ga bisa bertahan insyaallah motoya ikhlas" Tidak ada yang bisa di lakukan kecuali mengembalikan semuanya pada sang pencipta

Kemarin Oikawa serta daichi membicarakan tentang membawa sachiro ke singapure untuk melakukan operasi di sana, sekali lagi walau hanya satu 1% tidak ada yang tidak mungkin kan?

Hanya saja, perjalanan yang cukup jauh bisa merenggut nyawa hirugami kapan saja, tentu kita tidak bisa melupakan fakta tentang kegagalan operasi sebelumnya, yang mungkin saja akan kembali terjadi

Dalam artian, ikhtiar mereka kali ini adalah yang terakhir, andai kata operasi itu tidak berhasil untuk yang kedua kalinya atau hiru tidak bisa bertahan dalam perjalanan

Mereka semua sudah ikhlas, tidak akan egois untuk mempertahankan di tengah rasa sakit nya lagi

Malam ini mereka akan terbang ke Singapore, daichi sedang mengurus semuanya sedangkan oikawa laki-laki itu di sini menemani keponakan nya yang sudah ia anggap putri nya sendiri

Duduk menatap sachiro yang masih terbaring di atas ranjang, wajah pucat, kurus hampir bukan seperti dirinya lima bulan lalu, melihat nya saja sudah terlihat memprihatinkan.

Flashback

"Mas oikawa nyesel nitipin motoya sama sachi?"

Pertanyaan itu keluar saat pertama kali oikawa tau hirugami mengidap penyakit jantung, penyakit yang bisa merenggut nyawa seseorang kapan saja

"Ha?"

"Pasti nyesel ya? nikahin motoya sama cowo penyakitan kek sachi"

Kekehan pelan menghiasi wajah tampan laki-laki setengah baya itu "Pesimis banget lu"

"Yang tegar dong jadi cowo"

"Lagi pula sok tau banget, kata siapa gw nyesel?" Memang terdengar sedikit menjengkelkan tapi ini cara oikawa memberi semangat

Liat sekarang giliran hirugami yang tertawa pelan, ia menatap selang infus yang sudah terpasang di tangan nya

"Eh sachi, lu mau tau ga kenapa gw bisa langsung percaya sama lu padahal baru ketemu?"

"Karna Sachi anak Abi" Ucap nya polos, kalimat itu sukses membuat oikawa menertawakan nya untuk sekian kali

"Heh! walaupun lu anak daichi bukan berarti lu mirip sama dia" Yang walaupun itu salah satu opsi kenapa oikawa bisa menikahkan mereka tanpa pikir panjang

Jujur setelah mendengar nama 'Hirugami sachiro' nama yang jelas beliau kenal walaupun terakhir kali oikawa melihat anak ini saat umur nya masih 1 tahun, setidaknya kalau motoya di nikahkan dengan hiru, anaknya bisa di terima baik di keluarga sang suami

Tanpa takut, ibu mertua jahat apalagi suka mengekang karna oikawa tau betul keluarga mereka sebaik itu

"Iya haha, sachi ga bisa se masyaallah Abi"

"Lebih dari itu" Lanjut oikawa "Daichi ga ada apa-apa nya di umur dia yang segini, tapi lu juga ga akan ada apa-apa nya kalo ga ada bapak lu"

"Tapi yang mau mas oikawa bahas itu soal tanggung jawab, kamu dateng dengan alasan ingin menghalalkan sesuatu yang ga seberapa di mata orang-orang" Setiap kata yang hirugami dengar mulai serius, bahkan oikawa sampai memanggil dirinya sendiri mas

Halal Yang Di Rahasiakan [Haikyu religi] Season 2 End✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang