Bagian 42

1.2K 235 63
                                    

Hanya memerlukan waktu lima belas menit untuk membawa terushima ke rumah sakit, dan menerima pertolongan pertama

Setelah turun dari ambulan, laki-laki pemilik nama kecil yuuji itu langsung di bawa masuk ke rumah sakit masih dalam keadaan sadarkan diri

Yah sepanjang perjalanan terushima mampu terjaga walau cukup banyak kehilangan darah, mengingat goresan keras yang mengenai telapak tangan beserta kaki nya

Dokter sudah menyuntikkan cairan infus semenjak masih di dalam mobil ambulan

"Tolong tenang sedikit" Seru salah satu perawat yang tengah menangani

Masalah yang terjadi saat ini adalah terushima berusaha pergi dan mengatakan dia tidak perlu di tangani, dia tengah mengejar waktu

"Saya harus nyusul istri saya!" Triak nya terlihat tidak terlalu bertenaga, terushima melepas selang yang sempat di pasang di hidung nya, kembali bangun dari ranjang rumah sakit "Saya ga punya waktu!"

"Anda bisa menyusul setelah ini. mohon untuk mementingkan keselamatan diri anda terlebih dahulu!"

Darah paling banyak mengalir di bagian telapak tangan, entah seperti apa posisi jatuh laki-laki ini hingga membuat kedua telapak tangan nya berdarah

Bahkan perawat itu yakin jari-jari si pasien sudah patah dan mungkin akan memerlukan waktu untuk pulih

Masih tetap keras kepala teru mendorong salah satu perawat yang menghalanginya, turun dari ranjang lalu berjalan sempoyongan, berusaha menyusul padahal dirinya tau semua akan sia-sia.

"Yuuji!"

Kepalanya mendongak ke depan melihat ketiga orang yang tadi terushima tinggalkan di rumah telah sampai

"Kamu ngapain?!"

"Engga yah! yuuji mau nyusul kenma" Tegas si surai pirang

"Jangan jadi goblok, kamu mau nyusul dalam keadaan kaya gini? kamu bisa mati di jalan."

Seberapa keras pun ayah nya memberi tau teru tetap kekeuh, menepis lengan yang menahan nya

Terushima hanya berpikir kalau ia tidak sempat menahan sang istri pergi maka sampai kapan pun mereka tidak akan bisa bicara berdua lagi

"Yuuji!"

Kali ini tangan nya di genggam oleh papah dari kenma yang sedari tadi menatap prihatin "Obatin luka kamu dulu."

Jelas itu perintah tapi nyatanya terushima tetap tidak mendengar, ia kalut dengan pikiran nya sendiri, terlalu takut kehilangan perempuan itu, hingga hanya bisa menjawab pernyataan kuroo dengan sebuah gelengan

"Kalo kamu ga bisa rawat diri kamu sendiri gimana kamu bisa rawat kenma!"

Deg!

"Tapi yuuji harus–

Brukk

Kalimat itu terpotong akibat kaki yang sudah tidak kuat menopang, jatuh tersungkur dalam keadaan hampir tak sadar kan diri

"Aa!"

Teriakan seseorang menggemah di lorong rumah sakit, menghentikan langkah perawat yang ingin menghampiri juga

Netra karamel milik terushima yuuji hampir tertutup namun telinga nya masih jelas mendengar panggilan itu, suara yang begitu ia kenal, bahkan sangat dirinya rindukan

Sampai di detik ke tiga, teru merasakan lengan nya di sentu oleh tangan halus orang tadi, ia memaksa dirinya sendiri untuk membuka mata

Memastikan yang di rasakanya itu kenyataan bukan halusinasi belaka

Halal Yang Di Rahasiakan [Haikyu religi] Season 2 End✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang