Bagian 37

1.2K 228 39
                                    

Suara keran air mengawali malam seorang perempuan yang kini terduduk lemas di samping wastafel

Pukul 19:30, tepat setelah sholat magrib motoya merasakan perut nya seperti di aduk-aduk, mual serta pusing memperburuk keadaan

Satu minggu lebih melihat hirugami dalam keadaan koma, jujur motoya capek, capek banget pengen marah tapi perasaan rindunya jauh lebih besar

Tidak mau berlama-lama di dalam kamar mandi kaki itu perlahan beranjak bangun, menatap pantulan dirinya di depan cermin, terlihat sangat kacau, kadang motoya merasa bersalah pada anak yang tengah ia kandung

Berat badan nya turun, tidak punya nafsu makan, tidak mengontrol kesehatan nya, bahkan jika umum nya wanita hamil akan banyak ngidam, dia merasa tidak menginginkan apapun kecuali suaminya.

Capek ga sih kalian?

.

.

.







"Maaf, baiknya Gus hiru jangan terlalu berharap sama aku, aku bukan perempuan yang masyaallah, aku ga punya kelebihan dan banyak banget kekurangan nya, aku ga tau mas oikawa ngapain sampe kamu yang masyaallah mau sama aku yang begini"

"Begini gimana yah? seinget mas, mas punya istri yang masyaallah cantik hatinya, cantik fisiknya juga, lagi pula aku manusia biasa banyak kekurangannya"

"Sekarang coba sebutin apa kekurangan kamu? insyaallah, atas izin Allah mas lengkapin sama kekurangan mas"

"Yang paling penting stop panggil Gus aku suami kamu. kemarin kan udah di suruh panggil mas, mas sachi." 

Surai halus hirugami di usap lembut, akhir-akhir ini kalimat-kalimat yang sempat sachi katakan sering kali bermunculan di kepalanya "Kamu mimpi apa si mas? asik banget ya? sampe ga bangun-bangun" Netra hitam motoya menatap kelopak mata yang hingga saat ini masih enggan terbuka, seluruh selang dan alat-alat medis yang selalu membuat dadanya sesak menempel pada tangan, dada hingga hidung laki-laki itu

"Kamu ga kangen aku gitu?" Tangan yang terpasang selang infus ia cium berkali-kali, menautkan jemari nya di sana "Kamu ga mau nanya aku pengen apa??"

Tangan yang sebelumnya mengusap surai hirugami berpindah turun, mengusap perutnya sendiri "Liat sayang, babah kamu ga mau bangun, dia bobo terus"

"Jahat"

Soal kehamilan nya, mereka berdua sudah mengetahui satu minggu sebelum hirugami masuk rumah sakit, sengaja di sembunyikan berniat menjadi suprise saat operasi nya selesai nanti

Tapi malah gagal


Satu menit


Tiga menit


Lima menit



Hanya suara detikan jam yang menjadi jawaban dari setiap kalimat perempuan itu

"Aku kaya orang gila tau mas, ngomong sendirian" Kekehan pelan namun tidak sama sekali menyiratkan rasa bahagia, motoya terlalu capek menangis

Ia selalu berpikir apa kisah mereka hanya sampai di sini? sesingkat ini? bahkan kurang dari satu tahun pernikahan nya? mereka bahkan blum menikmati banyak hal

Masih banyak cita-cita hirugami yang blum terwujud "Kamu tau kisah orang tua imam abu Hanifah?"

"Kisah nya di tulis di kitab Al-Aghani karya Abu Al-Faraj Al-Isbahani"

"Pemuda yang menikahi seorang perempuan karna pertanggung jawaban nya akan satu buah apel?"

"Mereka mendidik anak mereka sampai bisa jadi imam besar"

Halal Yang Di Rahasiakan [Haikyu religi] Season 2 End✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang