Bagian 45

1.3K 235 41
                                    

Akhirnya hari yang ennoshita tunggu setiap minggu tiba juga, hari di mana ia akan menemui sang suami.

Tidak akan pernah bosan untuk nya datang ke sana, hujan, panas bukan pengahalang kalau emang udah jadwal nya buat jengukin, enno trobos aja 

Hari ini Alhamdulillah cuaca mendukung, kebetulan juga tangan ennoshita ga kosong, karna hari minggu dia ga kuliah enno bisa masak dulu.

"Abang kangen masakan kamu deh."

Atas dasar itu lah ennoshita berinisiatif untuk membawa makanan yang cukup banyak.

Langkah kakinya telah sampai di depan lapas, suasana hari minggu yang mana para tahanan akan di izinkan keluar dari sel sekedar duduk di halaman belakang menghirup udara segar sambil senam pagi

Sekarang pukul 09:40 harusnya senam sudah selesai tiga puluh menit lalu

Berbulan-bulan sering datang ke sini membuat ennoshita sedikit mengenal petugas-petugas, di hari minggu ia hanya perlu menampakkan diri dan duduk menunggu di kursi halaman belakang, ada beberapa orang yang tengah menunggu juga

Kadang ennoshita sering penasaran kasus apa yang mereka buat? tapi hanya dia simpan saja rasa penasaran itu, terlalu privasi dan tidak enak hati untuk menanyakan nya

"Assalamualaikum beb"

Sebuah suara menghancurkan lamunan ennoshita, netra hitam perempuan itu mendongak lantas mendapatkan suaminya berdiri di sana dengan senyum mengembang

"Waalaikumssalam" Ennoshita bangun segera mengambil tangan tanaka dan mencium nya

"Lama ya nunggu?"

"Engga baru banget" Tangan tadi enno tarik sedikit, meminta suami nya duduk di sana setelah itu ia membuka rantang-rantang estetik yang berisikan makanan bikinannya "Kamu udah makan belum?"

"Blum dong, kan aku tau kamu mau dateng bawa makanan jadi sengaja ga ambil jatah sarapan" Yah, sebenarnya sarapan udah di bagiin pas selesai senam tadi, tapi karna tanaka mau makan semua samasakan bebeb chikara tersayang nya dia ga ambil dulu

Di lubuk hati author yang paling dalam sebenarnya ada rasa kasihan tapi kadang lucu juga liat tanaka di penjara.

Ennoshita tersenyum "Sekarang makan, aku bawa banyak"

"Suapin dong" Tanaka membuka mulut sambil menyondongkan sedikit kepalanya

"Manja banget" Sebelum suapan pertama masuk ke dalam mulut nya ennoshita sempat menjitak pelan kepala plontos laki-laki itu "Aaaa~ yang lebar" Bilang manja juga tetep aja di suapin

Suapan demi suapan tanpa keterpaksaan ennoshita berikan pada suaminya, senyum yang tak luntur seketika jadi obat dan charger khusus untuk tanaka

"Kamu udah makan belum? sini abang suapin"

"Ga usah" Tolak Ennoshita "Malu tau"

"Malu kenapa? suami istri suap-menyuap tuh wajar tau" Rantang tadi di ambil alih oleh si laki-laki "Kecuali kalo yang di suap duit baru ga boleh beb, ntar masuk penjara juga"

"Kita di penjara bareng dong?"

"Ntar jadi novel, ada cinta di balik sel" Sambung tanaka dah, ayo aaaa~ " Ia mengulurkan memberi satu suap untuk istri nya "Pesawat akan mendarat ninu ninu ninu"

"Ga usah pake begitu-begitu ih malu, emang aku bocah."

"Kamu tuh lebih imut dari bocah, intinya bocah kalah gemes sama kamu" Puji si botak dengan segala bujuk rayu nya

"Boong pasti dalem hati bilang, chikara muka kamu boros banget iya kan?"

"Engga beb, sedeng segini mah, ga boros"

Halal Yang Di Rahasiakan [Haikyu religi] Season 2 End✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang