"Atsumu!"
Sakusa membulatkan mata, saat pintu rumahnya ia buka pemandangan pertama yang tersuguh adalah seorang atsumu miya tergeletak di atas lantai dengan wajah pucatnya
"Atsumu" Tanpa pikir panjang laki-laki yang gagal menyandang gelar dokter itu langsung berlari menghampiri sang istri, ia memastikan keadaan atsumu sambil memanggil-manggil kecil
Brukk
Saat hendak memeluk tubuh si perempuan, sakusa malah mendapat penolakan "Ga usah." Lirih atsumu seraya mendorong tubuh suaminya "Aku bisa sendiri"
Ternyata atsumu tidak pingsan tapi wajahnya pucat sekali
"Atsu -
Kalimat kiyoomi terpotong akan kata yang tidak sempat terdengar oleh mulut sang lawan bicara
"Kamu ngomong apa? butuh sesuatu?" Tanya sakusa penuh kekhawatiran "Atsu aku mohon jangan- Allahuakbar
Brukk
Tubuh atsumu sedikit lumbung, ia bersandar sejenak di dinding masih tidak mempedulikan ocehan sakusa
Lagi-lagi semua pertanyaan itu tidak di gubris sama sekali, atsumu berusaha berjalan sendiri, merambat berpegangan ke sisi-sisi tembok sambil memegangi perut nya
Sebenarnya bukan perut atsumu yang sakit tapi kepalanya, pusing, lemas dan lain sebagainya
Entah kenapa sekedar menatap wajah sakusa saja sudah membuat nya mual, mau muntah di tambah bayangan perempuan yang sempat bermesraan dengan suaminya masih belum bisa atsumu hilangkan
Ratusan kata maaf sudah atsumu dengar berulang kali keluar dari mulut kiyoomi, namun entah kenapa? masih belum bisa meluluhkan hatinya, penjelasan tentang perempuan itu yang sebenarnya kegatelan sengaja menjatuhkan kopi di atas paha sakusa juga sudah sangat gamblang di jelaskan oleh suaminya
Sekenario si putri pemilik perusahaan yang katanya tengah menyokong dana ke dalam perusahaan sakusa kiyoomi begitu katanya.
Karna marah nya atsumu sakusa sampai membatalkan kontrak besar dengan perusahaan wanita itu. tentu mereka rugi besar karena membatalkan proyek begitu saja, atsumu pikir kenapa kisah hidup nya teramat mirip dengan drama? terlalu banyak hal yang membuat nya pusing
Pintu kamar di bukankah oleh sakusa, terlihat sekali manik sendu di matanya "hati-hati" Hanya itu yang bisa sakusa lakukan
Enggan menoleh atsumu langsung membaringkan dirinya di atas kasur, membiarkan sakusa menyelimuti "Kamu udah makan?"
Atsumu diam
Istrinya benar-benar marah bukan sekedar ngambek seperti biasanya
"Mau aku bikinin bubur?" Tanya nya sekali lagi, kembali tak ada jawaban, demi Allah hati sakusa hancur sehancur-hancurnya sekarang dia tau gimana rasanya jadi atsumu dulu, mendapat ucapan dingin setiap hari, kemarahan sakusa akan hal-hal kecil, bahkan sakusa juga sering mengabaikan pertanyaan atsumu yang semestinya bisa dia jawab
Ia kembali beranjak, berniat menyiapkan bubur untuk istrinya.
Dalam waktu sepuluh menit sakusa datang dengan semangkuk bubur, kali ini senyum ikut menyertai langkah si surai hitam "Makan dulu ya?"
Tatapan dingin di dapat oleh kiyoomi
"Kalo kamu ga mau makan, seenggaknya anggep ini buat dedek nya, atsu ga mau dia kenapa-napa kan?" Tangan sakusa terulur mengusap pelan perut buncit yang sudah dua hari terakhir tidak ia pegang
Tangan itu berpindah menyentuh kening atsumu, panas, kalau besok tidak turun mungkin sakusa harus memanggil dokter untuk sekarang dia akan menyuruh atsumu beristirahat terlebih dahulu
KAMU SEDANG MEMBACA
Halal Yang Di Rahasiakan [Haikyu religi] Season 2 End✅
FanfictionCerita ini lanjutan dari cerita Halal yang di rahasiakan 1 jadi harap baca yang itu dulu Bagaimana kelanjutan hidup para pemuda yang tengah mengejar ridho Allah, akankah kehidupan masa muda mereka berjalan selayaknya? Atau justru sebaliknya Namun...