Bagian 33

1.1K 224 86
                                    

Suara langkah kecil sunarin menghiasi sunyi nya malam hari ini, rasa penat nan lelahnya mencari pekerjaan membuat suna semakin sadar kalau hidup itu bukan hanya sekedar tentang foya-foya

Berkali-kali ia menyesali dirinya yang dulu, bagaimana ia bisa begitu tenang menghamburkan uang untuk sesuatu yang tidak begitu penting

Suna terduduk di salah satu kursi taman, mendongak menikmati sapuan angin malam yang cukup membuat otak nya kembali jerni

Tut

Tut

Ponsel nya berdering, menandakan ada panggilan masuk di sana, suna menatap ponsel kesayangan nya itu

"Loh? ini nomor tokonya osamu bukan sih? tumben banget"

Tidak mau membuat menunggu si penelpon, suna menggeser tombol hijau di layar ponsel nya

"Halo assalamualaikum Osamu tumb–

"Tolong Ukhuk!!"

Kening suna berkerut, ia benar mendengar suara osamu, lantas kenapa suara nya jadi terdengar meringkih seperti itu?

"Osamu?"

Brakk

Setelah nya suna kembali mendengar suara benda jatuh dari sebrang, ia panik refleks beranjak dari duduk nya

"Argh!! Panas!"

"Osamu! kamu ga papa?"

"Osamu?!!"

Tanpa memutus sambungan telepon, suna berlari sekuat tenaga, tentu menuju toko sang penelepon tadi

Otak nya berkecamuk memikirkan kemungkinan terburuk, panas?! apa yang terjadi?

Sepanjang jalan ia berdoa semoga osamu hanya tersiram air panas, suna tidak mau memikirkan kemungkinan terburuk

Tapi sial nya, pikiran dalam otak laki-laki itu tidak bisa fositif "Osamu astaghfirullah ngomong dong! osamu??" Sesekali suna menriaki ponsel yang masih tersambung itu

Jarak dari tempat nya duduk tadi dengan toko onigiri miya hanya 15 menit berjalan, dengan berlari suna sudah sampai kurang dari 10 menit

Jangan tanya kenapa bisa secepat itu? suna mengerahkan seluruh tenaga

Setelah sampai langkahnya terhenti tak kala ia menemukan kobaran api di atas atap dan beberapa orang yang tengah memandangi penuh kebingungan

"Osamu?!"

Suna menerobos kerumunan, mencari keberadaan osamu, namun nihil gadis itu tidak ada "Osamu masih di dalem?" Saat hendak melangkah masuk tiba-tiba tangan suna di gapai oleh salah satu bapak-bapak

Bapak itu menggeleng "Bahaya mas"

Apa suna nurut? tentu tidak, ia mendengar kalo pemadam sedang dalam perjalanan, tapi menurut suna, menunggu pemadam akan sangat memerlukan waktu, hingga ia memutuskan menepis tangan laki-laki setengah baya tadi dan berlari masuk

"Uhuk-uhuk!!" Lagi-lagi langkah nya terhenti, suna merasa bingung harus masuk lewat mana? seluruh pintu masuk tertutup kobaran api

Tidak kehilangan akal suna melepaskan jaket nya, menyiram jaket itu dengan air yang di ambil seember demi seember oleh para warga sekitar, usaha kecil memadamkan api

Lalu si jaket ia kibas-kibaskan ke pintu, satu menit melakukan aksinya api di pintu itu perlahan menghilang, begitu juga dengan jaketnya yang sudah hangus

"Osamu!!" Suna masuk ke sana, berteriak mencari keberadaan gadis itu

"Hiks! sakit" Rintihan kecil dapat dengan jelas suna dengar

Halal Yang Di Rahasiakan [Haikyu religi] Season 2 End✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang