Suara langkah kecil sunarin menghiasi sunyi nya malam hari ini, rasa penat nan lelahnya mencari pekerjaan membuat suna semakin sadar kalau hidup itu bukan hanya sekedar tentang foya-foya
Berkali-kali ia menyesali dirinya yang dulu, bagaimana ia bisa begitu tenang menghamburkan uang untuk sesuatu yang tidak begitu penting
Suna terduduk di salah satu kursi taman, mendongak menikmati sapuan angin malam yang cukup membuat otak nya kembali jerni
Tut
Tut
Ponsel nya berdering, menandakan ada panggilan masuk di sana, suna menatap ponsel kesayangan nya itu
"Loh? ini nomor tokonya osamu bukan sih? tumben banget"
Tidak mau membuat menunggu si penelpon, suna menggeser tombol hijau di layar ponsel nya
"Halo assalamualaikum Osamu tumb–
"Tolong Ukhuk!!"
Kening suna berkerut, ia benar mendengar suara osamu, lantas kenapa suara nya jadi terdengar meringkih seperti itu?
"Osamu?"
Brakk
Setelah nya suna kembali mendengar suara benda jatuh dari sebrang, ia panik refleks beranjak dari duduk nya
"Argh!! Panas!"
"Osamu! kamu ga papa?"
"Osamu?!!"
Tanpa memutus sambungan telepon, suna berlari sekuat tenaga, tentu menuju toko sang penelepon tadi
Otak nya berkecamuk memikirkan kemungkinan terburuk, panas?! apa yang terjadi?
Sepanjang jalan ia berdoa semoga osamu hanya tersiram air panas, suna tidak mau memikirkan kemungkinan terburuk
Tapi sial nya, pikiran dalam otak laki-laki itu tidak bisa fositif "Osamu astaghfirullah ngomong dong! osamu??" Sesekali suna menriaki ponsel yang masih tersambung itu
Jarak dari tempat nya duduk tadi dengan toko onigiri miya hanya 15 menit berjalan, dengan berlari suna sudah sampai kurang dari 10 menit
Jangan tanya kenapa bisa secepat itu? suna mengerahkan seluruh tenaga
Setelah sampai langkahnya terhenti tak kala ia menemukan kobaran api di atas atap dan beberapa orang yang tengah memandangi penuh kebingungan
"Osamu?!"
Suna menerobos kerumunan, mencari keberadaan osamu, namun nihil gadis itu tidak ada "Osamu masih di dalem?" Saat hendak melangkah masuk tiba-tiba tangan suna di gapai oleh salah satu bapak-bapak
Bapak itu menggeleng "Bahaya mas"
Apa suna nurut? tentu tidak, ia mendengar kalo pemadam sedang dalam perjalanan, tapi menurut suna, menunggu pemadam akan sangat memerlukan waktu, hingga ia memutuskan menepis tangan laki-laki setengah baya tadi dan berlari masuk
"Uhuk-uhuk!!" Lagi-lagi langkah nya terhenti, suna merasa bingung harus masuk lewat mana? seluruh pintu masuk tertutup kobaran api
Tidak kehilangan akal suna melepaskan jaket nya, menyiram jaket itu dengan air yang di ambil seember demi seember oleh para warga sekitar, usaha kecil memadamkan api
Lalu si jaket ia kibas-kibaskan ke pintu, satu menit melakukan aksinya api di pintu itu perlahan menghilang, begitu juga dengan jaketnya yang sudah hangus
"Osamu!!" Suna masuk ke sana, berteriak mencari keberadaan gadis itu
"Hiks! sakit" Rintihan kecil dapat dengan jelas suna dengar
KAMU SEDANG MEMBACA
Halal Yang Di Rahasiakan [Haikyu religi] Season 2 End✅
FanfictionCerita ini lanjutan dari cerita Halal yang di rahasiakan 1 jadi harap baca yang itu dulu Bagaimana kelanjutan hidup para pemuda yang tengah mengejar ridho Allah, akankah kehidupan masa muda mereka berjalan selayaknya? Atau justru sebaliknya Namun...