Vigo
Kak, hari ini luang?Violanadarfrza
Ada kelompok sama Migo sama temen sekelas yg lain jg. Kenapa?Vigo
Lama?Violanadarfrza
Nanti siang paling udh selesai. Mau apa? Ngajak jalan?Vigo
Iya, mau minta waktunya sebentar. Tapi sepertinya lain kali saja. Aku takut kakak kelelahan.Violanadarfrza
Aku udh excited loh padahal mau di ajak jalan...Vigo
Eh?Nanti kalau sudah selesai kelompok langsung aku jemput saja mau? Aku izin dulu ke Om Adiwira dan Kak Agi kok sebelum jemput kakak.
Violanadarfrza
MAUUU"Kita mau ke mana emang, Vigo?" tanya Viola penasaran.
Vigo terdiam sejenak, sebelum akhirnya mengeluarkan suara. "Kakak sukanya ke mana?"
Viola menatap Vigo sebentar, kemudian memberikan jawaban. "Ke tempat rahasia kita aja, yuk?"
"Tempat rahasia? Apa itu?" Sungguh, gadis di depannya ini sangat ajaib. Tempat rahasia? Apa itu? Vigo mana mengerti tempat seperti itu.
"Ihhh itu loh, danau yg deket rumah pohon."
Ah, ternyata yang di maksud Viola adalah danau. "Boleh," sahut Vigo dengan senyum tipis.
Viola memincingkan mata. "Jadi kamu ngajak aku jalan tapi belum nentuin tempatnya?"
"Bukan begitu, ada yang ingin aku bicarakan. Aku pikir Kakak hari ini tidak ada jadwal kelompok, niatnya aku mau ke rumah Kakak." Vigo mencoba menjelaskan.
"Oh, maksudnya cuma mau ngobrol doang? Bukan mau ngajak jalan?" tanya Viola memperjelas. "Ya nggak apa-apa juga sih misal mau di rumah, ke rumah aku aja, yuk? Aku juga masih ada beberapa tugas yang belum selesai, sekalian nemenin aku ngelarin tugas."
"Iya, boleh," sahut Vigo tenang.
"Ke rumah Mas Agi dulu ya tapi? Mau minta makan dulu, aku laper."
"Apa mau makan dulu saja? Kita bisa mencari makan di dekat sini jika Kakak sudah sangat lapar."
"Ke rumah Mas Agi aja, Mama buat nasi goreng katanya, aku mau."
"Mau ngomong apa, Vigo?"
Vigo terdiam sejenak, menimang apa yang ingin ia katakan. "Ayah ingin bertemu dengan Kakak, apa bisa?" tanya Vigo hati-hati.
"Ayah kamu? Iya, bisa kok. Ada keperluan apa emang?" tanya Viola penasaran.
Vigo hanya membalas dengan senyum tipis, "aku kurang tahu. Kemarin malam beliau mengatakan, apa bisa Ayah bertemu dengan Viola? Aku... hanya menyampaikan pesan."
"Iya, bisa kok. Nanti atur waktu aja," sahutnya santai.
"Tapi tidak dalam waktu dekat ini... sepertinya," ucap Vigo ragu.
"Oh, iya nggak masalah. Ayah kamu juga pasti sibuk, aku ikut aja luangnya kapan."
Vigo tersenyum tipis, "akhir-akhir ini Ayah sedang sibuk mengurus pengobatan Nigo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kapal Kertas
Teen Fiction"Hai," sapa seorang pemuda dengan baju osis yang masih bertengger di tubuhnya. Sungguh, itu suara lelaki terlembut yang pernah Viola dengar. Viola akhirnya mendongak sekilas, melihat siapa yang menyapa dirinya, tanpa memiliki niat untuk menjawab sed...