PART 21 (S2 My Lady)

681 80 11
                                    

Kimbum menatap soeun dengan sendu begitupun soeun, nelihat wajah pucat soeun dengan air mata yang terus mengalir, melihat itu semua kimbum kembali merasa sesak wajah itu wajah yang sangat ingin kimbum hindari yaitu wajah menangis soeun.

Melihat soeun menangis kimbum menggekeng lemah dia menolak untuk meninggalkan soeun dan kedua anaknya.

"aku tidak bisa melakukannya, aku akan melakukan apapun tapi tidak dengan memilih pergi.."

Soeun tertawa lirih mendengar jawaban kimbum.

"Wae ?..." tanya soeun pada kimbum, dia tak bisa menerima alasan kimbum yang hanya berupa janji dia harus tau mengapa kimbum mau melakukan itu semua.

Namun ternta kimbum memilih bungkam tak menjawab ucapan soeun, melihat itu semua soeunpun bangkit dari tempat tidur dan memilih meninggalkan kimbum yang masih menunduk.

"Tak perlu memaksa dirimu, kami bisa hidup tanpa-" ucap soeun sebelum meninggalkan kimbum, namun ucaoannya terpotong oleh kimbum yang kini bangkit berdiri menghadapnya.

"Aku tak ingin melakukan hal itu dalam hidupku lagi, melepaskanmu hal terburuk yang membuatku menyesal aku tak bisa jika hidup tanpa, pergi dari hidupmu aku tak bisa aku membutuhkan kalian, aku tak bisa membiarkan kau dan anak anak jauh dariku, aku tak menjamin aku bisa mmebahagiakanmu, sobum dan sangeun namun aku akan berusaha melakukan yang terbaik untuk kita"

jawab kimbum yang kini menatap soeun dengan intens tak ada keraguan dari kimbum, soeun melihat semuanya dengan jelas hanya ada tatapan takut rindu dan sedih yang bersamaan, bahkan soeun melihat air mata kimbum yang mulai mengalir.

Kimbum menangis, ini kali keduanya soeun melihat kimbum menangis setelah pernyataan cintanya padanya dulu beberapa tahun lalu.

Walaupun tanpa soeun sadari ini kali ketiga kimbum menangis, karena waktu kedua disaat soeun terkena tembakan dan tak sadarkan diri kimbum menangis histeris.

Dan setelah soeun pergi kimbum meluapkan rasa sakitnya dengan menyakiti dirinya tanpa tangisan, kimbum hidup bagaikan tak bernyawa hanya bekerja dan bekerja tanpa ada tawa dan tangis, bahkan orang orang melihatnya seperti mayat hidup yang bergerak.

"Kau boleh meminta apapun tapi kumohon jangan hal ini.." lanjut kimbum dia tak bisa jika harus menyetujui permintaan soeun, dia benar benar tak sanggup jika harus hidup kembali tanpa soeun dan kedua anaknya.

Soeun membalas tatapan kimbum dengan lirih, soeunpun mendekat kembali dan berhadapan dengan kimbum, dia merapa lembut pipi kimbum dan menghapus jejak air mata pada pria dihadapannya ini.

Kimbum yang menerima usapan lembut soeun meraih tangan soeun yang berada dipipinya dengan lembut dan menggenggamnya.

Usapan lembut yang sangat kimbum rindukan selama ini, dia benar benar merasakannya, ini bukan mimpi atau tipuan soeun benar benar nyata.

"Seharusnya kau mengatakan ini sejak dulu, menahanku untuk pergi, kau meyakinkanku bahwa semua akan baik baik saja, atau kau mengurungku seperti awal kita bertemu bukannya membiarkanku pergi saat itu"

Deg

Ucapan soeun membuat kimbum kembalu membuka matanya dan menatap soeun yang kini menatapnya dengan sendu.

"Mengapa kau tak mengatakannya sedari dulu" lanjut soeun terus menatap kimbum daa tersenyum tipis.

"Aku tak ingin menyakitimu, kurasa dengan membiarkanmu pergi itu bisa membuatmu bahagia"

Soeun menggeleng lemah, diapun menunduk dan berbisik lirih.

"Aku terbiasa dengan itu, rasa sakit itu berubah menjadi rasa ketergantunganku, aku merasa di butuhkan, tapi hiks tapi aku benci saat kau melepaskanku kau mengabaikanku kau memilihnya"

MY FUTURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang