Flashback
soeun termenung menatap sekelilingnya, hari ini hari dimana dirinya memutuskan untuk meninggalkan korea dan menyusul jaeun untuk menetap disana. semuanya sudah ia pikirkan secara matang demi ketenangan hidupnya dia ingin memulai kehidupan baru dimana tidak ada lagi kesakitan didalam hidupnya.
namun bukan hanya itu alasannya dia ingin melupakan semua yang sudah terjadi, entah mengapa dia mengharapkan dirinya mengalami lupa ingatan agar semua yang membuatnya sakit hilang seketika.
soeun tertawa tipis mengingat kehidupannya selanma dikorea dari kecil hingga sekarang, kehidupannya berbeda dengan wanita lain dia harus mengorbankan masa mudanya demi keamanan hidupnta, dia harus terus bekerja keras demi hidupnya disaat dia sudah mendapatkan hasil yang diinginkannya dia harus berhadapan kembali dengan goyahnya perusahaan yang ia bangun selama ini dan akhirnya dipertemukan dengan kimbum.
pria yang ia kira akan mnegobati lukanya namun ternyata hanya menambah luka bukan hanya luka dia juga menaburkan garam diatas luka yang ia buat dan itu sangat menyakitkan untuk soeun, karena pria itu soeun harus kembali merasakan hancur bahkan lebih hancur.
"Anyeong haseo"
seorang ahjuma menghampiri soeun dia tersenyum menyapa soeun dan susuk disamping soeun, untuk menunggu informasi keberangkatan pesawatnya.
"Ah ne anyeong" soeun menoleh tersenyum menjawab sapaan ahjuma tersebut.
"Maaf nyonya boleh aku bertanya"
soeun menjawab ucapan ahjuma disampingnya dan mengangguk.
"Ne silahkan"
ahjuma tersebut mengeluarkan kertas dari dalam tas nya dan memperlihatkannya pada soeun.
"aku baru pertama kalinya pergi menggunakan pesawat, apa benar tempat menunggu pesawat le negara yang kutuju berada disini. soeun mengambil kertas yang berada ditangan ahjuma disampingnya, dia terkejut saat melihat negara yang mereka tuju sama bahkan nomor pesaweat ahjuma berada disampingnya nanti.
"benar nyonya, sepertinya kita akan berada dipesaweat yang sama, aku juga akan pergi ke amerika" ucap soeun. ahjuma terkejut mendengarnya dia bersyukur bertemu dengan soeun karena dia akan mempunyai teman dan tidak bingung seorang diri.
"Gelangmu sangat indah bukankah ini edisi terbatas anakku bilang gelang itu hanya tersedia beberapa unit ???..."
Soeun menatap gelang yang ditunjuk ahjuma tersebut, gelang pemberian kimbum saat dirinya masih bersama dengan kimbum, soeun tersenyum tipis menatap ahjuma.
"Ah ne ..." jawab soeun sembari terus memegang gelang tersebut.
Dia sudah membuang semua yang bersangkutan dengan kimbum tapi dia lupa gelang pemberian mantan suaminya itu masih terpakai ditangannya.
"Kau sangat beruntung aku sangat ingin membelikan untuk anakku namun harganya sangat mahal-"
Soeun memberikan gelang tersebut pada ahjuma dihadapannya.
"Kau mau ???..." tanya soeun membuat ahjuma menatapnya terkejut dan malu, dia tidak bermaksud meminta gelang milik soeun dia hanya terpesona saja dan gelang itu anaknya yang menginginkannya ternyata bemar gelamg tersebut sangat indah.
"Ne, tidak tidak aku hanya bercerita nyonya-" ucap ahjuma tersebut namun soeun tersenyum tipis menaril tangan ahjuma dan memberikan gelangnya.
"Tidak apa ini untukmu aku sudah tidak menginginkannya" ucap soeun, Dia ingin melupakan segalanya tentang kimbum dan itu tujuannya karena itu memberikan gelang itu pada ahjuma dihadapannya
"Ne ? Tapi harganya-"
Soeun menggenggam tangan ahjuma dan tersenyum.
"Hadiah untuk anakmu" ucap soeun membuat ahjuma tertegun dan berterimakasih pada soeun,
