PART 35

623 48 9
                                    

Grepp

Kimbum yang akan pergi tiba tiba terhenti saat merasakan pelukan hangat yang erat dari soeun.

Soeun tau kimbum suaminya itu cemburu bukan marah namun dia tak ingin kimbum salah paham dan memilih meredakan rasa cemburu sang suami.

"Mianhe..."

Soeun memeluk dan menyandarkan tubuhnya pada punggung bidang sang suami, berbisik lembut pada kimbum.

Menerima semua perlakuan soeun, kimbumpun menghela nafasnya lalu berbalik menatap sang istri yang ternyata kini sedang menatapnya juga.

"aniyo aku yang seharusnya meminta maaf, aku terlalu kekanakan" ucap kimbum yang kini menatap soeun sendu, merasa bersalah itulah yang kimbum rasakan.

Bukankah kimbum juga tau jika soeun istrinya wanita  kurang peka akan rasa suka yang mark tunjukan, soeun wanita yang dingin yang fokus akan pekerjaaannya dulu dan kini soeun pun tetap sama namun sekarang tidak fokus pada pekerjaannya saja tetapi pada anak anak mereka juga.

Untuk menerima mark sepertinya tidak mungkin bahkan tau mark menyukainya sepertinya soeun pun tidak tau.

Namun tetap saja rasa tidak sukanya sulit ia kendalikan jangankan berpikir soeun menerima mark, melihat tatapan pria itu pada soeun saja kimbum rasa ingin menembakkan pelurunya tepat ada mata mark.

Soeun yang sedari tadi memperhatikan kimbumpun tersenyum tipis melihat sang suami masih terdiam menatapnya dengan sendu.

Soeun tau kimbum merasa bersalah, namun dia tau suaminya itu sangat posesif jadi sulit untuk kimbum menahan rasa cemburu.

"Kenapa harus meminta maaf ? Wajar kau cemburu... Teruslah seperti ini aku menyukainya" ucap soeun yang kembali memeluk kimbum membuat kimbum tersadar dari lamunannya lalu kimbumpun membalas pelukan soeun.

"gomawo" bisik kimbum mengecup lembut puncuk kepala soeun dan semakin mengeratkan pelukannya.

.
.
.
.
.

"Kau terlihat sangat senang..."

Kimbum memperhatikan soeun yang terus tersenyum sembari bersenandung dan merapihkan semua pakaian yang akan mereka bawa pada koper.

Kimbum sudah meminta soeun agar pelayan yang menyiapkannya namun soeun tak mau dia ingin merapihkannya sendiri.

Soeun yang sedang asik bersenandungpun kini mengalihkan tatapannya pada sang suami yang duduk dihadapannya.

"Tentu saja aku senang, suamiku sudah kembali sehat dan sekarang aku akan kembali bertemu anak anak kita yang menggemaskan" ucap soeun dengan senyum lebarnya meraih lembut pipi kimbum dan mencubitnya gemas.

Tak hanya anak anaknya saja suaminya juga sangat menggemaskan, dan mencubit pipi kimbum rutinitas tambahan untuknya karena itu sangat menggemaskan akhir akhir ini.

Umur mereka memang sudah tak lag muda namun entah mengapa soeub rasa kimbum semakin menggemaskan dan terlihat imut dimatanya, terlebih saat fokus menatap dirinya seperti saat ini.

"Ada yang ingin kau bawa ?.." tanya soeun, kimbum menggeleng pelan dan kembali melanjutkan aktivitasnya menatap sang istri.

"Tidak ada, kita beli saja jika pakaian atau apapun terasa kurang disana" jawab kimbum membuat soeun mendelik melihat dirinya.

"Ckk bukan kah itu pemborosan"

Kimbum tertawa dan bangkit dari duduknya lalu pindah duduk disamping sang istri.

"Istriku semakin perhitungan ya" bisik kimbum yang kini memeluk soeun dan mengecup pipi soeun dengan lembut.

Soeun tersenyum geli dan mengusap lembut tangan kimbum yang berada dipinggangnya.

MY FUTURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang