"Eomma mereka menolaknya tuan"
Kimbum yang sedang fokus dengan beberapa berkas yang harus ia kerjakan, dia mengalihkan tatapannya pada jaesuk dan emlihat amplop berisi uang yang jaesuk berikan lagi kepadanya.
Beberapa hari yang lalu dimana dia bertemu dengan sobum sangeun, dia meinta jaesuk memberikan uang kompensasi untuk sobum, namun swkarang uang itu kembali padanya karena eomma mereka menolak bantuannya.
"Apa alasannya"
Jaesuk menatap bosnya lalu menjelaskan alasan eomma sobum dan sangeun menolaknya.
"Semua urusan sobum dan lucas adalah tanggung jawabnya, miss alice meminta untuk tuan tidak terlalu dalam ikut campur akan keluarga mereka" ucap jaesuk, kimbum terdiam dan mengabaikan uang itu lalu kembali pada pekerjaannya.
"Maaf tuan apa yang terjadi pada sobum dan sangeun tuan"
Mendengar pertanyaan jaesuk, kimbum menghentikan pekerjaannya dan menatap asistennya itu.
"Sekolah lucas meminta uang pertanggung jawaban atas semua alat yang rusak karena perkelahian, dan juga ibu dari anak itu meminta uang untuk pengobatan anaknya" jawab kimbum menghela nafasnya dan menyenderkan tubuhnya pada kursi daa memejamkan matanya.
"Lalu mengapa kau membantu mereka, ini bukan sikap mu yang biasanya" tanya jaesuk kembali, membuat kimbum tersenyum tipis dan menjawabnya.
"Kau tau jaesuk, entah mengapa kadang aku membayangkan mereka anak anakku" ucap kimbum tanpa membuka matanya dia memejamkan matanya dan merasakan apa yang iarasakan saat bersama sobum dan sang eun.
Deg
"Entahlah, aku hanya ingin melihat kedua anak itu selalu tersenyum" lanjut kimbum kembali yang membuat jaeusuk tertegun, karena mencampuri urusan orang lajn itu bukan sikap tuannya.
Kimbum tertawa tipis dengan mata terpejam mencampuri urusan orang lain memang bukan sikap kimbum dia hanya melakukanya tiga kali dalam hidupnya, membawa masuk seun kedalam hidupnya dengan mengancam mehancurkan perusahaan milik wanitanya itu, membantu yonji terlepas dari ingguk dan itu merupakan kesalahan yang tidak pernah mau ia ulangi karena dia wanita yang ia cintai pergi meninggalkannya.
Namun entah mengapa untuk kali ini kimbum kembali mencampuri urusan kedua anak kecil yang baru ditemuinya beberapan bulan lalu entah mengapa yang ia rasa dia tidak melakukan atau akan menghasilkan hal buruk dengan membantu sobum dan sang eun.
"Tuan..."
Kimbum membuka matanya dan menatap jaesuk yang memanggilnya.
"Ibu dari sang eun dan sobum ingin bertemu denganmu besok" ucap jaesuk yang membuat kimbum terdiam dan terkejut, menolak bantuannya tapi ibu sobum dan sangeun yang sulit ia temui kini ingin menemuinya.
.
.
.
.Soeun berjalan gugup menggandeng kedua tangan anaknya sehabis menjemput mereka sekolah.
Selalu anyak para ibu dan para guru yang menggunjingnya disaat dirinya menjemput kedua anaknya, dan selalu soeun abaikan.
Rasa gugup yang soeun rasakan bukan karena gunjingan mereka melainkan suatu hal yang sangat membuatnya ragu dan takut.
"Eomma"
Soeun menunduk melihat putrinya sangeun memanggilnya.
"Ne adeul"
Sangeun menatap eommanya bingung, mereka berjalan pada jalan yang tidak biasa mereka lewati.
"Kita akan kemana ???..." tanya sangeun kembali dan sobum hanya terdiam menunggu jawaban eomma sembari menatap adiknya.