Part 15

144 26 0
                                    

"Kau datang." Sakura tersenyum lebar ketika melihat Taehyung datang memenuhi undangan Sakura.

Taehyung tersenyum malu-malu. "Aku membawakan ini" Taehyung menyerahkan se botol wine dan beberapa snack."

Sakura membulatkan mulutnya. "Kau tidak perlu repot-repot membawakan ini." Sakura melihat wine yang dibawakan Taehyung kemudian memicingkan matanya seperti kucing. "Taehyung ini wine mahal."

"Aku tahu. Anggap saja itu hadiah awal pertemanan kita."

"Terimakasih banyak." Sakura membungkuk sebagai tanda terimakasih.

"Sakura, ayo kita makan. Aku sudah lapar." Seru Manager Ahn. Tanpa basa-basi dia langsung duduk di meja makan dan bersiap mengambil hidangan yang tersedia.

Sakura menghela nafas. Dia sedikit kesal karena managernya itu tidak tahu aturan.

"Apa?" Manager Ahn membalas tatapan Sakura. "Ayo duduk Taehyung. Kau sudah lapar bukan."

Taehyung hanya mengangguk dengan senyum tipis. Suasana ini sedikit canggung.

Tanpa berkata apapun Sakura akhirnya duduk di meja makan.

"Taehyung, cobalah ini." Manager Ahn menyodorkan sepiring tumis daging dengan sayuran.

Taehyung dengan sedikit malu-malu mengambil tumis daging itu dan mencicipinya. Ketika dia memakannya, wajah Taehyung sedikit merona.

"Ini enak." Ucap Taehyung sambil mengambil tumis daging itu lagi.

"Tentu. Ini adalah masakan artisku. Sakura. Masakannya enak."

"Benarkah?" Taehyung bertanya dengan nada sedikit tidak percaya.

"Jangan menyepelekan dia." Manager Ahn menunjuk Taehyung dengan sumpit.

"Aku hanya bercanda Sakura." Taehyung berkata sambil menatap Sakura. Taehyung tidak ingin Sakura salah paham karena candaannya tadi.

"Kapan-kapan kau boleh bergabung dengan kami lagi untuk makan malam. Kau akan tahu bagaimana enaknya masakan Sakura." Seru Manager Ahn. Secara tidak langsung Taehyung resmi diterima di lingkungan Sakura.

"Terimakasih Manager Ahn. Bukankah Sakura harus mengizinkanku dahulu."

"Sakura tentu akan setuju. Bukankah begitu Sakura."

Sakura menghela nafas. "Kau di undang kapan saja Taehyung."

"Terimakasih banyak Sakura."

Sakura dan Taehyung saling beradu pandang sebentar sampai akhirnya Manager Ahn berdeham dan mereka melanjutkan makan malam.

Sesuai makan malam mereka bertiga menonton film bersama. Itu adalah film drama action yang cukup menyentuh hati walau ada sedikit bumbu action disana. Manager Ahn tidak peduli dengan image yang dia bangun selama ini. Selama bekerja semua orang mengenal MAnager Ahn adalah orang yang cukup cuek dan dingin namun dia cukup ramah terhadap semua orang walau kadang dia berbicara dengan ketus. Namun jika dia sudah berhadapan dengan film dengan genre drama yang menyedihkan, Manager Ahn tidak peduli dengan image yang selama ini dia bangun. Dia akan menangis jika film itu menyedihkan. Maka dari itu dia hanya ingin menonton film jika orang itu adalah Sakura.

"Jika kau menangis seperti itu, matamu akan bengkak ketika bekerja besok. Semua orang akan mengira aku menyiksamu."

"Jangan konyol. Semua orang tahu kau itu orang yang tidak tegaan." Balas Manager Ahn.

"Kau tidak ingat terakhir kali kau menonton film drama itu. Kau menangis tersedu-sedu, sampai matamu bengkak dan kau menghabiskan tissue di rumahku. Keesokan harinya orang mengir aku memecatmu karena sebelumnya kita bertengkar."

"Mereka itu orang bodoh. Mereka masih mengira kau itu jahat. Padahal pikiran merek yang diracuni rumor jahat itu." Manager Ahn mendecak kesal.

"Bukankah sampai sekarang sebagian dari merek masih menganggapku orang yang jahat." Sakura tertawa.

"Taehyung, apa menurutmu Sakura itu orang yang jahat?" Manager Ahn bertanya.

Taehyung mengalihkan matanya dari layar televisi ke wajah Manager Ahn dan Sakura bergantian. "Aku tidak pernah berpikir Sakura itu orang yang jahat. Walau kami sering bertengkar dengan alasan yang konyol tapi aku berpikir Sakura itu orang yang berhati lembut."

"Nah, aku benar bukan." Manager Ahn menuangkan wine dan memberikannya kepada Sakura. "Jangan pedulikan iblis-iblis itu. Mereka itu tidak tahu apapun tentang dirimu."

Sakura mengambil segelas wine dari tangan Manager Ahn. "Iya aku tahu." Sakura meneguk wine sampai habis. "Akupun tidak peduli lagi. Berkat mereka juga aku semakin terkenal." Sakura mengangkat kedua bahunya.

"Kau pintar. Tenang saja walau di Korea Selatan ini tidak ada yang ingin memberikanmu pekerjaan. Aku akan mencarikanmu pekerjaan di negara lain."

"Aku pikir Sakura tidak akan pernah sepi dari pekerjaan. Kau tahu, dia adalah artis yang sangat populer di Jepang." Tambah Taehyung.

"Ya benar. " Manager Ahn meneguk wine yang di berikan oleh Taehyung. "Tanpa mereka sadari berkat dirimu juga grup sebelumnya terkenal di Jepang."

"Aku setuju." Tambah Taehyung.

"Kalian terlalu menyanjungku." Kata Sakura.

"Itu benar." Seru Taehyung.

Hati Sakura sedikit berbunga karena dia mengira Taehyung yang selama ini membenci dirinya, ternyata tidak seperti apa yang Sakura pikirkan.

Mingyu mengurung dirinya dikamar. Sudah seharian ini dia tidak mendengar kabar dari Sakura. Terakhir kali Sakura membalas pesannya sebelum tidur. Pria itu menelepon Sakura dua kali namun panggilan itu tidak ada jawaban. Akhirnya Mingyu mengirimkannya pesan. Dia menunggu sampai setengah jam dan belum ada jawab juga. Dia berpikir apakah Sakura sudah tertidur atau masih sibuk dengan pekerjaannya.

Belakangan ini Mingyu juga sedikit khawatir. Dia selalu merasa ketika Sakura tidak membalas panggilannya atau pesan darinya seperti Sakura berencana meninggalkan dirinya. Hal itu sering sekali menghantui pikirannya. Mingyu juga menjadi semakin tidak percaya diri. Merasa Sakura tidak menyukainya lagi. Dia tahu hal ini akan membuat hubungan mereka tidak baik.

HUSH!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang