Part 9

178 24 0
                                    

Sakura tidak menyangka dengan mudah Taehyung menyetujuinya. Pria itu sangat sulit untuk di ajak negoisasi. Dia juga tidak mengira dengan mudah Taehyung setujui dengan dirinya menjadi artis di videoklip miliknya. Sangat mengejutkan sekali.

"Bagaimana denganmu Sakura?" Tanya Produser Ahn.

"Aku tidak masalah dengan semua ini.  Mengingat jadwalku yang cukup padat." Jawab Sakura.

Produser Ahn tersenyum lebar. "Aku memang tidak salah memilihmu Sakura."

Sakura membalasnya dengan senyuman.

"Kalian sudah membaca scrip yang aku berikan Minggu lalu?" Tanya Bang PD.

Sakura dan Taehyung mengangguk berbarengan.

"Ini sedikit intim tapi aku harap kalian tidak keberatan melakukannya."

Tentu saja Taehyung tidak keberatan melakukannya. Dia malah senang sekali.

"Aku tidak keberatan." Jawab Sakura pelan.

"Aku harap kalian cocok satu sama lain." Seru Bang PD.

Taehyung juga berharap demikian. Dia sudah menunggu waktu ini sekian lama.

Mungkin kini semuanya berpihak kepada Taehyung. Sakura berada di dalam mobilnya karena Managernya ada janji dan tidak bisa mengantarkan Sakura kembali ke gedung Hybe.

"Aku minta maaf sudah merepotkanmu." Sakura berkata dengan gugup.

"Tidak masalah."Taehyung menjawab setenang mungkin.

Setelah itu tidak ada obrolan yang berarti diantara mereka berdua. Sesekali Taehyung melirik ke arah Sakura, tanpa gadis itu ketahui.

"Sakura." Panggil Taehyung.

Sakura bangun dari lamunannya. Dia masih kaget, ini pertama kalinya Taehyung memanggil namanya. Mata mereka berdua bertemu namun Taehyung kembali mengalihkan pandangan kembali ke jalan.

"Aku minta maaf semua sikapku selama ini. Aku harap kita bisa bekerja sama kali ini."

"Kau meminta maaf padaku kali ini hanya untuk videoklip?" Sakura bertanya dengan nada sarkas.

Taehyung bisa memakluminya. Dia paham mengapa Sakura melakukan hal itu.

Taehyung menggeleng. "Aku hanya ingin mengakhiri pertengkaran konyol kita. Aku ingin dikemudian hari kita bisa saling menyapa seperti orang normal.'

"Apakah aku tidak normal?" Sakura memicingkan matanya.

Taehyung melihat ke arah Sakura. "Aku tidak bermaksud mengatakan hal itu. Anggap saja aku yang tidak normal."

"Kau memang tidak normal. Aku beberapa kali menyapa dan berbuat baik padamu tapi kau terlihat sangat tidak menyukainya."

Sakura tidak tahu. Taehyung menyukai semua perhatian yang Sakura berikan kepadanya walau itu hal yang biasa di lakukan antara teman dan teman.

"Ya aku tidak normal." Taehyung meringis.

Taehyung menghentikan mobilnya dan meracau tidak jelas. Terpampang jelas didepan kemacetan menjebak mereka.

"Taehyung mengapa kau tidak menyukaiku?"

Taehyung menatap wajah Sakura dengan dalam. Apakah dia harus berkata jika dia tidak suka jika Sakura ramah kepada semua orang dan semua lelaki menyukai dirinya. Sepertinya tidak. Taehyung harus mencari alasan. "Aku hanya berpikir kau menyebalkan." Jawab Taehyung tanpa pikir panjang.

"Hanya kau yang berpikir seperti itu." Sakura menjawab dengan kesal.

"Iya, Sakura aku percaya. Hanya mulutku ini tidak bisa aku atur untuk mengatakan hal yang sama dengan apa yang aku rasakan." Batin Taehyung. "Kau harus membuktikannya padaku jika kau memang tidak menyebalkan." Seru Taehyung.

"Maka dari itu kita harus sering hangout bersama." Sakura berkata dengan polos. "Jangan terlalu membenciku. Kau tahu pepatah mengatakan jika kau terlalu membenci seseorang kau juga akan menyukai orang itu. Itu berlaku untuk gender yang berbeda." Sakura mengangkat kedua bahunya.

"Aku sudah menyukaimu sejak lama Sakura." Taehyung membatin. "Bagaima jika aku memang sudah menyukaimu?"

"Apa aku harus mempercayainya?" Tanya Sakura.

"Anggap saja itu benar?"

"Aku tidak percaya."

Taehyung tertawa. "Aku bercanda."

Sakura memelototi Taehyung.

"Aku harap hubungan kita akan lebih baik." Taehyung tersenyum tulus.

Sakura mengangguk setuju."Kau harus membuktikannya."

"Bagaimana?"

"Pertama kita harus keluar dari kemacetan ini."

"Oke, nona Sakura." Jawab Taehyung sambil mengedipkan mata kanannya.

***

Mingyu beberapa kali mengirimkan pesan kepada Sakura mengajak gadis itu makan siang bersama namun belum ada balasan apapun. Akhirnya bersama rekan satu timnya dia makan siang di cafe yang berada di gedung Hybe.

Entah mengapa hari ini sungguh membuatnya tidak fokus. Sudah beberapa kali dia salah melakukan gerakan tarian. Pikirannya kosong dan yang terpikirkan saat ini hanya Sakura.

"Hei, jika kau tidak ingin kue itu aku akan memakannya." Seungkwan menunjuk kue yang ada di depan Mingyu.

"Makanlah. Aku sedang tidak ingin makan." Jawab Mingyu tidak semangat.

"Ada apa denganmu hari ini?" Tanya Seungkwan sambil mengambil kue milik Mingyu.

Mingyu mengabaikan mereka. Dia tidak ingin menjawab pertanyaan apapun.

"Apa kau sedang mengalami masa periode seperti layaknya wanita." Seungcheol asal bertanya.

Mingyu kembali mengabaikannya lagi.

"Kau tahu siapa yang menjadi artis di videoklip Taehyung Sunbae?" Seungkwan memulai bergosip.

"Aku sudah tau. Sakura yang menjadi artisnya." Seungcheol menjawab seperti bibi tukang gosip.

Mendengar nama Sakura membuat otak Mingyu kembali bekerja.

"Bukankah mereka itu musuh bebuyutan." Tambah Woozi sambil menyeruput kopi.

"Kita tidak tahu. Siapa tahu dibelkang kita mereka memiliki hubungan. Kau tahu, hubungan benci menjadi cinta." Balas Seungkwan.

"Kalian seperti bibi-bibi tukang gosip." Mingyu berseru dengan nada kesal.

"Kami tidak bergosip." Seungkwan menjawab tanpa dosa. "Kita semua tahu jika hubungan mereka itu tidak biasa."

Mingyu menggerutu kesal. Sakura tidak ada hubungan apapun dengan Taehyung. Itu yang terus ia katakan dalam hati.

"Apa mungkin semua desas-desus yang beredar jika Taehyung dan Sakura diam-diam bersama itu benar?" Tanya Woozi.

"Bisa jadi. Seungcheol membenarkan.

Mingyu sudah tidak tahan mendengar  percakapan mereka dan memilih pergi. Mengapa sekarang dia merasa khawatir. Khawatir jika dia akan segera bangun dari mimpi indahnya.

HUSH!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang