Part 10

174 21 0
                                    

Sakura tidak sadar jika Mingyu mengirimkannya banyak pesan. Saat Taehyung mengantarkan ke gedung Hybe, pria itu langsung pergi entah kemana dan Sakura langsung menuju ruang latihan. Sakura tidak punya waktu senggang hanya untuk melirik ponselnya.

Tidak ingin menunggu lama Sakura menelepon Mingyu dan cukup lama bagi Sakura untuk menunggu Mingyu menjawab panggilannya. Sekilas dia melirik jam di ponselnya. Sudah pukul 11 malam. Mungkin saja Mingyu sudah tidur. Di dering terakhir Mingyu mengangkat panggilan telepon Sakura.

"Hei, maaf aku tertidur." Mingyu menguap.

"Maaf hari ini aku sibuk sekali."

"Aku tahu. Apa kau sudah makan malam?" Kini Mingyu duduk sambil menyender di tempat tidur.

"Sudah. Aku ingin memberitahumu sesuatu."

Mata Mingyu kembali cerah sepertinya dia tidak mengantuk lagi.

"Lusa aku akan shooting di videoklip Album solo milik Taehyung. Maaf aku memberi tahumu telat."

"Tidak masalah. Asal kau memberitahuku walau itu telat aku bisa memakluminya." Mingyu hanya tidak bisa marah kepada Sakura. Dia takut Sakura tidak menyukainya lagi.

"Apa kau baik-baik saja. Kau seperti tidak suka mendengar kabar ini?"

"Aku baik-baik saja Sakura." Mingyu mencoba meyakinkan Sakura.

"Kau tahu aku sangat profesional dengan pekerjaanku, bukan?"

"Aku tahu. Kau tidak perlu khawatir. Aku selalu percaya padamu." Tidak perlu diragukan lagi jika Sakura memang sangat profesional dengan pekerjaannya. Dia selalu mengutamakan pekerjaan di atas asmaranya. Bukan berati dia mengabaikan perasaan Mingyu juga.

Mingyu merasa sesuatu yang buruk akan segera terjadi. Sebenarnya dia sudah menduga hal ini cepat atau lambat akan terjadi. Dia tahu Taehyung menyukai Sakura sejak dulu dan mungkin lebih lama darinya. Taehyung juga mempunya sifat yang tidak akan mudah menyerah sebelum mendapatkan apa yang dia inginkan. Dia takut jika Sakura berpaling darinya. Hati Mingyu terlalu lembut. Jika Sakura mengatakan tidak menyukai dirinya lagi dan berpaling dengan Taehyung, bisa dipastikan Mingyu tidak akan mengutuk Sakura. Kemungkinan terbesar Mingyu mengalamai depresi. Menyeramkan jika membayangkannya.

"Bagaimana kabarmu hari ini?" Tanya Sakura.

"Hanya latihan dan aku sedikit kesal hari ini kekasihku mengabaikanku." Mingyu berpura-pura kecewa.

"Aku minta maaf." Sakura merasa bersalah. " Lain kali aku tidak akan melakukannya lagi."

Kini Mingyu merasa bersalah. Dia hanya ingin menggoda Sakura tapi Sakura malah merasa sangat bersalah. "Sayang aku minta maaf. Aku hanya menggodamu. Kau tidak perlu merasa bersalah seperti itu."

"Bagaimanapun itu salahku." Sakura mengecilkan tone suaranya.

"Sakura jangan seperti itu. Kau tahu setiap kau merasa bersalah seperti itu, aku merasa seperti bajingan yang membuat kekasihnya sedih."

"Tidak. Jangan berbicara seperti itu. Kau bukan pria seperti itu. Kau pria yang sangat baik" Sakura menjawab dengan tegas.

"Tentu." Mingyu menjawab dengan cepat. Dan secepat itu pula mood Sakura berubah. Itu membuat Mingyu merasa senang. "Jika kau merasa bersalah sebagai gantinya kau harus mau aku ajak berkencan."

"Apa-apaan ini. Mana ada pemaksaan dalam berkencan." Sakura berpura-pura kesal.

"Kalu begitu. Sakura aku mohon besok berkencanlan denganku." Mingyu membuat suara memelas.

Sakura kembali tertawa. "Tidak mungkin aku menolaknya." Jawab Sakura.

"Yeay." Mingyu berteriak kegirangan. "Kalau begitu besok setelah kau latihan aku akan menjemputmu di parkiran basement."

"Oke." 

"Tidurlah. Aku tahu kau besok harus bangun pagi untuk latihan. Jadwal konser kalian di Hongkong dan Taiwan 2 minggu lagi, bukan?"

"Iya. Aku sangat kelelahan." Sakura menguap.

"Besok aku akan membelikan cokelat kesukaan mu. Selamat malam Sakura."

"Selamat malam Mingyu."

Panggilan berakhir.

Ingin sekalai rasanya Mingyu meminta Sakura untuk menjauhi Taehyung tapi itu rasanya tidak mungkin. Mingyu tidak ingin rasa cemburunya itu malah membuat Sakura menjauhi dirinya.

***
Sakura menghela nafasnya berkali-kali. Bukan karena dia kelelahan tapi karena dia memikirkan sesuatu yang tidak dia ketahui.

"Apa yang kau pikirkan. Kau tidak fokus hari ini?" Tanya Chaewon.

Sakura hanya menggeleng sambil meminum air mineral yang ada di tangannya.

"Apa kau ada masalah?" Tanya Chaewon.

"Aku tidak tahu." Sakura merasa bingung.

"Aku tidak tahu apa yang kau pikirkan tapi jika kau memang ada masalah, kau bisa menceritakannya padaku."

"Mungkin aku hanya lelah. Kau tahu jadwalku agak sibuk."

"Terimakasih kepada PD Nim, kita di berikan waktu libur selama 10 hari dan kau juga bisa fokus dengan shooting video klip."

"Aku juga bersyukur dengan hal itu."

"Apa ini ada hubungannya dengan Mingyu?" Di dalam grup hanya Chaewon yang tahu jika Sakura menjalin hubungan dengan Mingyu. Itu pun Chaewon tahu karena secara tidak sengaja melihat Mingyu menjemput Sakura di parkiran basemen dorm. Otomatis Chaewon langsung mengintrogasi Sakura dengan pertanyaan bertubi-tubi. Sampai akhirnya Sakura menyerah dan menceritakan sebenarnya.

"Kami tidak ada masalah. Kau tahu Mingyu tidak akan menyakitiku. Dia bahkan sangat takut ketika aku marah dengannya."

"Ya, aku tahu. Entah sihir apa yang kau berikan padanya dan membuat pria itu menjadi bodoh. Bahkan dari mata pria itu bisa terlihat jelas jika dia sangat menyukaimu. Kadang aku iri ada pria yang begitu sangat menyukaimu."

Sakura tertawa. "Mungkin sudah ada, hanya kau tidak tahu."

"Jangan bergosip seperti itu. Jika terdengar orang bisa salah paham."

"Maaf." Sakura berusaha mengedipkan sebelah matanya namun gagal.

"Unnie, ayo latihan dimulai lagi." Panggil Eunchae.

Sakura dan Chaewon menghentikan obrolannya dan langsung bergabung dengan Eunchae, Yunjin dan Kazuha.

HUSH!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang