Part 17

146 23 3
                                    

Mingyu tidak bisa menahannya lagi. Dia ingin berbohong, namun sepertinya kebohongannya itu tidak akan dipercayai lagi oleh Taehyung. Pikiran Mingyu kacau.

"Apa kau benar berkencan dengannya Kim Mingyu?" Taehyung kembali bertanya.

Mingyu terdiam

"Jawab pertanyaanku." Bentak Taehyung.

"Aku minta maaf Hyung." Mingyu menundukkan wajahnya. Dia tidak bisa melihat wajah Taehyung. Dia terlalu merasa bersalah.

"Persetan dengan maafmu. Aku tidak butuh itu." Taehyung melempar kaleng bir kosong di tangannya. "Kau tahu aku menyukai dia dari lama dan kau tahu akan hal itu. Kenapa aku sekarang baru tahu jika kau berkencan dengannya." Taehyung menggeram.

Mingyu tidak mengatakan apapun, Karen baginya dia beralasan apapun Taehyung tidak akan menerima alasannya itu.

"Kau memang bajingan Kim Mingyu. Aku tidak pernah mengira kau menusukku dari belakang seperti ini. Mengapa kau menyukai dia juga. Setidaknya jika kau menyukainya kau bisa memberitahuku."

Mingyu tidak tahan lagi. "Hyung, kau pikir aku tidak ingin mengatakannya. Aku selalu berusaha menekan perasaanku padanya tapi aku tidak bisa. Aku menyukai Sakura sedari dulu sebelum aku juga tahu kau menyukainya. Aku tidak memberi tahumu karena aku takut kau akan kecewa padaku."

"Aku memang sudah kecewa. Kau tahu kau itu manusia yang munafik. Bagaimana jika Sakura tahu kau yang sebenarnya. Bahwa kekasihnya itu diam-diam mengambil langkah untuk berkencan dengan gadis yang disukai sahabatnya."

"Hyung. Jangan membawa Sakura dalam permasalahan kita."

"Secara tidak langsung dia terlibat. Aku ingin tahu bagaimana perasaannya jika dia tidak diakui oleh kekasihnya sendiri." Taehyung melipat kedua tangannya didepan dada.

"Hyung tolong jangan libatkan Sakura." Seru Mingyu.

"Kim Mingyu. Kau tahu jika aku menginginkan sesuatu aku akan mendapatkannya dengan cara apapun."

"Tolong jangan berbuat hal yang menyakitkan dirinya. Jika kau marah. Tolong lakukan saja itu padaku. Sakura tidak perlu tahu masalah kita." Mingyu memohon kepada Taehyung.

"Tentu, aku tidak akan menyakitinya. Aku akan memberikan pelajaran kepadamu. Aku akan membuatmu menyesali semua ini. Aku akan membuatnya berpaling darimu."

"Jangan lakukan itu Hyung. Aku sangat menyukainya." Suara Mingyu sedikit bergetar.

"Kau pikir aku tidak menyukainya." Bentak Taehyung. "Kau yang memulai ini. Aku akan dengan senang hati merebutnya."

"Hyung, aku minta maaf. Aku tahu aku salah. Aku egois karena tidak bisa menahannya. Aku sangat menyukai dia. Aku akan mengatakan kepada Sakura yang sebenarnya. Biar aku saja yang mengatakannya."

"Tidak perlu. Kau pikir jika kau mengatakan sebenarnya kepada Sakura dia akan mengampunimu. Kau tahu Sakura benci kebohongan. Kau sudah membohongi dia. Jika dia tahu, tanpa pikir panjang dia akan memutuskan hubunganmu dengannya."

Mingyu menjadi gelisah. Dia tidak bisa membayangkan jika Sakura memutuskan hubungan mereka berdua. Dia juga tahu dengan jelas kejujuran adalah hal yang sangat Sakura junjung. Dia benci kebohongan walaupun itu kecil.

"Mingyu, jika aku bisa. Aku akan menghancurkan dirimu. Aku akan mengambil segalanya darimu. Sakura adalah duniamu sekarang. Aku akan mengambil duniamu. Aku ingin kau merasakan sakitnya itu."

"Hyung, aku tidak bisa melepaskannya begitu saja." Mingyu berkata sedikit lantang.

"Jika memang seperti itu. Aku juga tidak akan menyerah. Tenang saja aku tidak akan melakukan hal yang kotor. Aku tidak seperti dirimu. Aku akan membuatnya kearahku dan membuatmu merasa sakit hati. Sampai kau tidak sanggup lagi menahan sakitnya." Kemudian Taehyung meninggalkan Mingyu.

Mingyu masih berdiri disana walaupun mobil Taehyung sudah pergi. Semua kekhawatiran yang dia rasakan kita terjadi. Ketakutan yang dia rasakan seperti semakin dekat. Jujur dalam hatinya dia tidak peduli jika Taehyung membencinya dan tidak menganggapnya sebagai sahabat lagi. Tapi jika Sakura yang melakukan itu padanya. Bisa dipastikan dunianya akan runtuh. Membayangkan Sakura meninggalkannya saja sudah membuat dirinya sakit. Bagaimana jika itu menjadi kenyataan?

Mata Mingyu berair. Jujur dia ketakutan dengan ancaman Taehyung. Taehyung tidak pernah bermain-main dengan ucapannya. Dia selalu membuktikan ucapannya itu dan itu benar terbukti. Dengan mudah Taehyung akan membuat itu nyata. Mingyu hanya seperti menunggu hal itu terjadi.

Handphone Mingyu bergetar. Dia melihat layar panggilan dan itu adalah Sakura. Menarik nafas perlahan dan mengusap air matanya.

"Hai, Sakura." Suara Mingyu berubah ceria.

"Hai. Maafkan aku hari ini lupa memberikan kabar."

"Tidak masalah Sakura. Aku tahu kau sedang sibuk." Mingyu tertawa lembut.

"Aku minta maaf Mingyu. Sebenarnya tadi Taehyung datang untuk makan malam dan kami menonton film bersama. Tapi tidak hanya kami berdua. Ada Manager Ahn juga. Aku memang mengundangnya. Aku berpikir ini baik untuk hubungan kami untuk proses shooting videoklip milik Taehyung. Dia seperti kesulitan dengan perannya."

"Sakura aku percaya padamu. Aku tidak bisa marah kepadamu. Kau tahu itu."

"Terimakasih. Aku sangat bersyukur mempunyai kekasih sepertimu."

Mingyu menelan ludah. Dia mengingat perkataan Taehyung. Hal itu membuatnya semakin merasa bersalah kepada Sakura.

"Kau pasti lelah. Beristirahatlah. Aku akan mengajarimu besok pagi."

"Selamat malam Mingyu. Aku menyayangimu."

"Aku lebih menyayangimu Sakura. Selamat malam." Dan panggilan diakhiri.

Mingyu kembali ke mobilnya. Dia harus siap apapun dengan yang dilakukan Taehyung. Dia akan berusaha agar Sakura tetap disisinya. Jika dia bisa.

HUSH!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang