Sakura bangun di pagi harinya. Kepalanya terasa sangat berat. Sepertinya dia terkena jet lag. Sudah lama sekali dia tidak merasakan hal itu. Mungkin karena sering sekali dia melakukan perjalanan dengan pesawat. Sakura tahu hari ini dia dan member lainnya harus ke Hybe. Namun dia merasa tidak enak badan.
Keluar dari kamar dan di ruang tengah dia melihat member lainnya sedang bersiap menuju Hybe.
"Unnie, kau belum bersiap-siap?" Tanya Eunchae.
"Bisakah aku tidak ikut dengan kalian hari ini?" Tanya Sakura sambil memegang kepalanya.
"Apa kau sakit?" Tanya Yunjin.
"Kepalaku sangat sakit."
"Aku akan mencarikan obat pereda sakit kepala." Kazuha langsung berlari mencari obat pereda sakit kepala.
"Kami sudah menyiapkan sarapan untukmu. Hari ini kau istirahat saja. Biar kami yang mengatakan kepada Bang PD jika kau sakit." Ucap Chaewon.
Tak lama kemudian Kazuha kembali dengan obat di tangannya. "Unnie minumlah."
"Terimakasih." Sakura mengangguk.
"Jaga diri unnie baik-baik." Eunchae melambaikan tangannya meninggalkan Sakura disusul dengan member lain.
Sakura langsung menjatuhkan tubuhnya di sofa. Sebenarnya Sakura sakit kepalan karena memikirkan rumor Mingyu berkencan dengan Daehyun. Dia tidak ingin mempercayai hal itu. Tapi semua sikap aneh Mingyu selama ini menyatakan jika rumor itu benar. Bagaimana bisa sifat seseorang bisa berubah secara signifikan jika tidak ada sesuatu yang melatar belakanginya.
Sakura tidak ingin memikirkan hal itu tapi tetap saja kepalanya memikirkan hal itu. Jika memang benar rumor itu ada, apa yang harus Sakura lakukan. Dia sendiri tidak tahu.
Mingyu mendengar jika member Lesserafim akan datang ke Hybe. Dia sedikit senang karena dia bisa berbicara dengan Sakura. Dia menyiapkan dirinya berbicara dengan Sakura. Dia berusaha menenangkan dirinya.
Namun sepertinya takdir berkata lain. Dia melihat Chaewon, Yunjin, Kazuha dan Eunchae di cafe yang berada di gedung Hybe dan tidak ada Sakura. Tidak ada Sakura diantara mereka. Sakura tidak mungkin pergi sendirian. Firasat Mingyu semakin tidak enak. Dia menghubungi kembali nomor Sakura tapi tetap saja handphone Sakura tidak aktif. Akhirnya Mingyu mengirimkan pesan kepada Chaewon. Dia menanyakan dimana Sakura. Dengan singkat Chaewon membalas jika Sakura tidak ikut dengan mereka karena Sakit kepala.
Mingyu mengerutkan dahinya. Firasatnya semakin tidak enak. Sepertinya Sakura tidak ingin bertemu dengannya. Jika itu terjadi. Itu adalah akhir untuk Mingyu.
Namun selang beberapa menit kemudian. Ada pesan masuk dari Sakura. Wajah Mingyu tersenyum bahagia karena Sakura akhirnya menghubungi dirinya. Tapi senyumnya sedikit pusat ketika membaca pesan itu.
Jika kau tidak sibuk. Aku ingin berbicara denganmu.
Tanpa basa-basi Sakura mengirimkan pesan itu kepada Mingyu. Ini bukan gaya pesan Sakura biasanya. Entah mengapa Mingyu sekarang takut menemui Sakura.
Mingyu langsung membalas pesan Sakura.
Mati kita bertemu di apartemen milikku. 30 menit lagi aku sampai.
Kemudian balasan Sakura langsung masuk.
Ok.
Mingyu langsung meninggalkan Hybe dan memacu mobilnya menuju apartemen. Dia tidak bisa tenang sebelum bertemu dengan Sakura. Dia ingin mengatakannya semuanya sekarang. Dia ingin mengatakan jika dia menjauhi Sakura karena permasalahannya dengan Taehyung. Mingyu sudah memutuskan akan mengatakan sebenernya. Dia tida ingin beban ini terus-menerus membebani hatinya.
Hanya butuh 20 menit untuk Mingyu sampai di apartemennya. Dia langsung. Berlari ke kamar mandi. Dia ingin Sakura melihatnya terlihat baik-baik saja. Sampai bunyi bel apartemen berbunyi. Mingyu langsung berlari menuju pintu. Dia merasa sedikit aneh mengapa Sakura membunyikan bel. Biasanya dia langsung masuk, karena Sakura tahu password apartemen Mingyu
Ketika membuka pintu Mingyu melihat Sakura. Wajah gadis itu terlihat sangat keras. Tidak ada senyum. Hati Mingyu merasa semakin takut.
"Masuklah. Bagaimana perjalananmu. Apa kau lelah. Aku akan membuatkan jus kesukaanmu." Mingyu terus berbicara seolah-olah tidak ada hal buruk yang terjadi.
"Tidak perlu. Aku tidak akan lama." Sakura berbicara dengan nada sedikit ketus.
Mingyu langsung diam. Mengapa dia sekarang tidak ingi berbicara dengan Sakura. "Duduklah."
Mereka akhirnya duduk di sofa saling berhadapan. Mingyu ingin memulai percakapan diantara mereka berdua. Namun Sakura menyerahkan ponsel miliknya kepada Mingyu. Dia tahu Sakura akan menanyakan perihal pengakuan agensi Daehyun tapi mengapa artikel yang Sakura berikan kepada Mingyu adalah artikel jika agensinya sendiri mengklarifikasi jika dirinya memang berkencan dengan Daehyun. Wajah Mingyu seputih mayat sekarang ini. Dia melihat antara Sakura dan layar handphone. Dia sendiri tidak mengerti apa yang terjadi disini.
"Sakura aku tidak melakukan ini." Mingyu berkata lirih.
Sakura hanya diam.
"Aku bersumpah. Aku tidak pernah melakukan hal ini. Aku tidak pernah melakukan hal yang kau benci. Aku menawarkannya tumpangan karena waktu itu..."
Sakura memotong pembicaraan. "Mingyu, aku merasa berbohong padaku. Kau menyembunyikan sesuatu yang tidak aku ketahui."
"Iya, aku memang menyembunyikan sesuatu darimu tapi bukan hal ini."
"Kau menjauhiku. Kau mengabaikan diriku. Aku tidak ingin berpikir jika semua rumor ini benar. Tapi semua keadaan ini seperti mengatakan jika rumor ini benar."
"Tolong, jangan percaya. Aku tidak melakukan itu." Mata Mingyu berkaca-kaca.
"Lalu bagaimana bisa agensimu mengatakan jika kalian memang berkencan."
"Aku tidak tahu Sakura." Mingyu menatap wajah Sakura yang marah.
"Kenapa kau tidak mengakuinya saja. Itu akan lebih mudah."
"Karena aku tidak melakukannya Sakura. Jika kau ingin bukti aku akan membuktikannya. Aku akan menelepon Daehyun dan memintanya bertemu denganmu."
"Aku tidak ingin bertemu dengannya." Sakura membuang muka. "Kita akhiri saja."
Mingyu seperti tersambar petir mendengar perkataan Sakura. Apa ini akhir dari hubungannya dengan Sakura?
KAMU SEDANG MEMBACA
HUSH!!
ФанфикHYBE IN LOVE Dunia dimana idol diperbolehkan mempunyai kekasih namun Sakura dan Mingyu lebih memilih merahasiakan hubungannya. Belum lagi hubungan antara Sakura dan Taehyung seperti musuh bebuyutan dari awal Sakura masuk ke agensi itu. Sakura selalu...