Mingyu ingin menangis. Dia tidak peduli jika dia seorang lelaki. Walaupun mereka tidak ditakdirkan bersama setidaknya dia tidak ingin putus karena rumor jika dirinya selingkuh.
"Sakura. Aku bersumpah aku tidak selingkuh. Kau boleh memakiku karena aku melakukan hal yang buruk dengan menjauhimu itu karena aku bodoh tapi aku tidak selingkuh." Mingyu menekankan perkataannya.
Sebenarnya dengan berkata seperti ini saja Sakura sudah percaya jika Mingyu memang tidak pernah selingkuh. Tapi jika mengingat perilaku Mingyu yang berubah belakangan ini membuktikan seperti dia memang selingkuh.
"Tolong Sakura percaya padaku. Kita tidak boleh putus. Aku akan memperbaiki hal ini."
"Bagaimana? Apa yang akan kau lakukan?" Tanya Sakura. Kini emosinya mulai stabil.
"Aku akan menggelar konferensi pers jika aku tidak berpacaran dengan Daehyun, jika kau mengizinkan aku akan mengatakan bahwa kau lah kekasihku."
"Dengan begitu sama saja kau menantang agensimu sendiri. Apa kau ingin di sepak dari industri ini."
"Aku hanya tidak ingin semua salah paham ini merusak hubungan kita. Aku tidak mau kita putus."
"Apa kau siap kehilangan ketenaranmu?" Tanya Sakura dengan nada skeptis.
Mingyu hanya diam. Dia tidak bisa bilang rela kehilangan semua ketenarannya. Dia sudah membangun karier ini sudah lama dan tidak ingin hilang begitu saja.
"Aku tahu. Kau tidak usah menjawabnya. Kau ikuti saja skenario ini dan aku tidak bisa mengikuti skenario yg kalian buat."
"Jangan bicara seperti itu. Kau seolah-olah tidak peduli lagi padaku."
"Aku harus berbuat apa Kim Mingyu. Kau tahu hatiku sakit ketika kau menjauhiku seperti itu dan kini aku melihat rumor bodoh itu." Sakura sedikit meneteskan air matanya.
Hati Mingyu semakin bersalah. Semua ini karena kebodohannya sendiri. Dia mengira dengan menjauhi Sakura akan menyelesaikan masalah. Sakura akan membencinya dan hubungan mereka selesai. Tetapi ketika memikirkan Sakura dan dia putus hubungan entah mengapa itu terasa semakin menyakitkan. Mingyu mendekati Sakura dan mengusap air mata yang menetes di wajah cantik gadis itu.
"Aku minta maaf. Aku akan memperbaiki semuanya."
"Bagaimana?" Sakura menatap Mingyu dengan penuh tanya.
Sejujurnya Mingyu juga tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Dia juga tidak bisa melepaskan karirnya. Dia mencintai menjadi idol walau dia tahu tidak bisa selamanya menjadi idol.
"Aku mohon bersabar. Aku akan memperbaiki semua ini. Aku akan berkata jujur kepada management jika kita berdua berkencan."
"Lalu?"
"Aku belum tahu. Namun akan ku coba katakan kepada management."
Sakura terdiam sambil setengah terisak.
"Aku minta maaf. Jangan menangis lagi. Aku tidak pernah berbohong kepadamu. Jujur aku juga takut jika aku kehilanganmu dan karirku juga. Kedua hal ini sangat penting bagiku. Aku harap kau mengerti."
"Aku tidak memintamu meninggalkan karirmu demi diriku. Dasar kau bodoh." Sakura memukul pundak Mingyu.
"Aku tahu." Mingyu memeluk Sakura. "Mungkin ada hal yang belum bisa aku katakan padamu. Itu bukan karena aku ingin membohongimu tapi aku belum siap melihat reaksi dirimu tapi tolong percaya padaku. Aku tidak pernah melakukan hal yang kau benci."
Sakura mengangguk dalam pelukan Mingyu. "Aku percaya padamu." Sakura memeluk tubuh Mingyu.
"Terimakasih Sakura." Mingyu kembali memeluk erat tubuh Sakura dan mencium puncak rambut gadis itu. Dalam pikiran Mingyu dia harus kembali ke track semula yaitu kebahagiaan Sakura adalah prioritas dirinya.
"Aku lapar." Sakura melepaskan pelukannya dan mengadahkan wajahnya ke arah wajah Mingyu.
Mingyu tersenyum halus. "Aku akan memasakkan makanan untukmu. Kau istirahatlah." Mingyu melepaskan pelukannya dan menuju dapur.
Sakur melihat belakang tubuh Mingyu. Dia masih merasa Mingyu menyembunyikan sesuatu tapi dia tidak ingin memikirkan hal itu sekarang. Mingyu akan mengatakan semuanya ketika dia siap.
***
Taehyung sedang duduk di balkon apartemen miliknya sambil tersenyum lebar melihat pemberitaan kencan antara Mingyu dan Daehyun. Walaupun itu bukan yang diinginkan dirinya. Dia tidak pernah ingin menyakiti Sakura namun hal ini adalah tahap awal untuk menyingkirkan Mingyu.
Ponsel Taehyung berbunyi dan layarnya tertera nama managernya.
"Aku sudah melakukan apa yang kau lakukan."
"Ya, aku sudah melihat beritanya. Terimakasih Hyung."
"Kau tidak perlu melakukan hal sejauh ini Taehyung." Manager Hwang.
"Aku membenci pria itu." Sangat terdengar jelas dari perkataan Mingyu jika pria itu memang membenci Mingyu.
"Aku tidak tahu apa yang terjadi di antara kalian berdua tapi sebaiknya jika kalian berdua mempunya masalah pribadi, sebaiknya kalian berdua bicarakan dengan baik-baik."
"Hyung, aku tidak akan melakukan hal ini jika semuanya dapat di bicarakan dengan baik-baik. Aku sangat membenci kekerasan. Aku tidak akan melakukan hal yang yang jahat jika orang itu tidak melakukannya terlebih dahulu kepadaku."
"Baiklah, aku tidak akan bertanya lagi. Aku harap ini tidak menghancurkan mu Taehyung."
"Terimakasih atas nasehatmu Hyung. Semua resiko akan kutanggung. Aku akan membutuhkan bantuan darimu lagi."
Manager Hwang menghela nafas. "Panggil aku jika kau butuh bantuan. Usahakan terhindar dari segala masalah. Aku tidak ingin kau membuat masalah dengan tanganmu sendiri. Lebih baik aku yang melakukannya dari pada dirimu."
"Kau memang yang terbaik. Aku akan selalu ingat oerkataanmu. Sampai jumpa besok."
"Sampai jumpa." Panggilan di akhir Manager Hwang.
Manager Hwang terdiam sejenak di dalam mobilnya. Ini adalah pertama kalinya dia melakukan hal kotor seperti ini. Dia tidak ingin mengorbankan artisnya. Dari pada seperti itu, lebih baik dia mengorbankan dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
HUSH!!
FanfictionHYBE IN LOVE Dunia dimana idol diperbolehkan mempunyai kekasih namun Sakura dan Mingyu lebih memilih merahasiakan hubungannya. Belum lagi hubungan antara Sakura dan Taehyung seperti musuh bebuyutan dari awal Sakura masuk ke agensi itu. Sakura selalu...