Part 33

117 7 2
                                    

Tour Amerika Seventeen bisa dibilang sangat sukses. Kini konser mereka di gelar di Kota Los Angeles. Semua penonton berteriak tidak karuan. Mingyu mendapat teguran beberapa kali dari managernya untuk fokus. Bagaimana bisa fokus jika raganya kini tidak berada dengan dirinya.

Tanpa Mingyu rasakan dia menangis ketika menyanyi lagu seventeen yang dibuat akustik. Semua rekannya menatap Mingyu. Suaranya kini berubah menjadi sedikit parau. Suasana konser menjadi diam sejenak. 

Jeonghan menghampiri Mingyu dan berbisik "Kau bisa melakukannya."

Mingyu mengangguk dan berkata "Terimakasih."

"Kami semua tahu apa yang kau rasakan. Aku mohon tahanlah sebentar lagi. Ini konser terakhir ini bertahanlah sebentar lagi. Aku akan meminta Manager Song untuk membelikan tiket penerbangan ke Seoul untukmu malam ini juga."

Hoshi berteriak dengan mic yang berada di genggaman tangannya."Kami merasa sedih ini adalah tour terakhir kami di Amerika tapi kami berjanji akan datang lagi ke Amerika."

Semua penonton berteriak sambil bertepuk tangan.

Sesuai konser Mingyu langsung berkemas dan menuju bandara. Dia terus meremas tangannya. Sudah berminggu-minggu setelah berita kecelakaan Sakura yang dia dengar. Dia sama sekali tidak ingin beristirahat, yang hanya dia ingin lakukan adalah bertemu dengan Sakura.

Masih di rumah sakit. Tubuh Sakura kini terbujur kaku. Dokter mencabut semua alat bantu yang diberikan untuk menunjang nyawa Sakura. Ibu Sakura menangis histeris di pelukan suaminya. Semua member satu grup dengan Sakura menangis juga termasuk Taehyung. Dia menangis dalam diamnya. Semuanya sudah berakhir.

Pukul 09.45 Mingyu sampai di bandara Incheon. Sambil menunggu antrian bagasi dia duduk dengan nyaman di ruang tunggu. Dia sama sekali tidak bisa tidur walaupun matanya sangat lelah. Dia merasa jika menutup matanya akan kehilangan Sakura walaupun sebentar.

"Apa kau sudah lihat di portal berita jika Sakura meninggal?" Ucap seorang wanita yang berada 2 kursi dari Mingyu yang sedang berbicara dengan sahabat wanitanya.

"Aku sudah melihatnya. Dia masih begitu muda dan sedang di puncak karirnya dan meninggalkan kita semua."

Mingyu terdiam. Wajahnya kini semakin mengeras. Meninggal? Tidak mungkin. Batin Mingyu terus berkata seperti itu. Tidak mungkin. Dia ingin menangis tapi tidak bisa. Mingyu langsung meraih handphone dari Sakunya dan mengetik nama Sakura.

DANG!!

Tercantum di beberapa artikel yang menyatakan bahwa Sakur meninggal pagi ini pukul 7.55 dan akan dimakamkan di Jepang besok dan pemakamannya dilakukan secara tertutup.

Mingyu meletakkan ponsel di pangkuannya kemudian menutup wajahnya yang sebagian tertutup topi dengan kedua telapak tangannya. Dia mencoba menangis tanpa bersuara. Semakin dia menangis semakin dadanya terasa sesak. Mengapa ini terasa sia-sia bagi dirinya atau apakah memang ini sebuah kutukan. Jika dia memang tidak boleh bersama Sakura.

"Aku minta maaf. Maaf." Mingyu berkata lirih.

Semua media sangat heboh ketika berita Miyawaki Sakura mulai tersebar. Banyak orang yang masih tidak percaya dengan pemberitaan ini. Semua ini di kaitkan dengan Grup Hybe dahulu yang mengalami kecelakaan. Ini seperti kutukan menurut beberapa netizen.

Mingyu langsung bertolak ke Jepang dengan penerbangan tercepat. Tubuhnya bergetar. Bahkan ketika memegang handphone miliknya, orang bisa melihat dia seperti memiliki Tremor yang hebat. Pikirannya tidak fokus. Terlebih lagi tidak tidak tahu apa yang harus dia lakukan sekarang kecuali melihat Sakura. Masih dalam hati kecil Mingyu berharap jika kematian Sakura tidaklah benar. Itu hanya berita bohong.

Kagoshima, 8 Agustus pemakaman Sakura dilakukan sangat tertutup. Tidak semua orang bisa datang untuk menghadiri pemakaman tersebut. Ini adalah keinginan orang tua Sakura. Hanya beberapa orang tertentu saja yang bisa datang ke pemakan tersebut termasuk Taehyung. Pria itu sangat beruntung. Semua orang merasa kasihan kepada pria itu. Bukan rahasia umum lagi jika Sakura dan Taehyung memiliki hubungan. Mereka melihat Taehyung sebagai orang yang paling terluka setelah keluarga Sakura dengan atas kematiannya. Namun tidak semua orang tahu jika Kim Mingyu adalah orang yang paling menyedihkan atas kematian Sakura karena tidak ada yang tahu bagaimana besarnya Mingyu menyukai gadis itu. Hanya beberapa orang yang tahu.

Mingyu mondar-mandir di kamar hotelnya. Dia gelisah tidak karuan. Mencoba menghubungi beberapa orang supaya memberikan akses untuk ke pemakaman Sakura tapi entah mengapa dia tidak bisa mendapatkannya. Dia sudah mencoba segalanya bahkan ke manager Sakura tapi di tolak.

"Hyung. Aku mohon aku ingin melihatnya yang terakhir kali. Aku berjanji tidak akan membuat keributan." Mohon Mingyu kepada Manager Ahn.

"Kau tidak perlu datang Mingyu." Jawab Manager Ahn yang kini berada di rumah pemakaman dengan mata tertuju kepada Taehyung.

"Aku tidak akan membuat keributan." Mingyu memelas. "Aku berjanji. Apa kau takut aku akan menghajar dia."

Manager Ahn terdiam.

"Kau tidak perlu khawatir akan hal itu. Aku tidak akan melakukan hal itu."

"Mungkin kau tidak tapi dia akan." Jawab Manager Ahn.

"Lalu, mengapa dia bisa datang sedangkan aku tidak bisa. Aku hanya ingin melihat dia terakhir kali. Hanya itu." Mingyu berteriak. Tidak biasanya dia semarah ini kepada seseorang. Dia sangat frustasi.

"Kau tetaplah di hotel saja."

"Kau gila. Kenapa kalian menyiksaku seperti ini. Aku hanya ingin melihat dia terakhir kalinya. Hanya itu." Mingyu mengacak-acak rambutnya.

"Jika kau datang akan ada gosip yang bermunculan. Itu tidak akan baik. Orang tuanya hanya ingin pemakaman yang tenang."

"Ya Tuhan. Apakah aku harus memohon. Jika itu perlu, aku akan melakukannya." Mingyu menaikkan nadanya. Dia ingin menangis karena sangat kesal.

"Aku minta maaf Mingyu." Panggilan berakhir.

Mingyu berteriak kesal. Dia bingung apa yang harus dia lakukan. Dia bahkan tidak tahu dimana Sakura dimakamkan. Semua itu tertutup media. Privasi di negara Jepang sangatlah di junjung tinggi.

HUSH!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang