"Apa yang kau lakukan sendiri disini. Sambil merenung memikirkan sesuatu." Tanya Taehyung.
"Ya, aku sedang memikirkan sesuatu. Sesuatu itu membuat hatiku sakit jika aku memikirkannya." Sakura berkata sambil melihat keluar jendela kaca.
"Aku tidak tahu apa yang kau maksudnya tapi kau seperti sedang merasakan sesuatu yang membuatmu merasa hatimu itu seperti diremukkan oleh sesuatu." Taehyung sebenarnya tahu apa yang dipikirkan oleh Sakura tapi tidak mungkin dia mengatakan sebenarnya.
Sakura tidak menjawab. Gadis itu hanya diam dengan pasangan tetap keluar jendela kaca.
Suasana cafe cukup sepi membuat Taehyung bebas berbincang dengan Sakura. "Aku tidak akan memaksamu mengatakan semua yang kau rasakan. Aku hanya ingin membuatmu tersenyum. Itulah guna seorang teman."
Akhirnya Sakura melihat ke arah Taehyung. Dia melihat Taehyung tersenyum tulus didepannya. Sakura akhirnya tersenyum walau sedikit dipaksakan.
"Minuman ini manis tapi sekarang rasanya hambar." Sakura memainkan sedotan di minumannya.
"Minuman itu akan terasa manis kembali jika kau kembali tersenyum. Tersenyumlah walaupun sedikit minuman itu akan terasa sedikit manis."
Sakura tanpa basa-basi mencoba apa yang dikatakan Taehyung dan ya hasilnya sama saja. Tetap hambar. "Rasanya masih sama. Hambar." Seru Sakura.
"Itu karena kau masih menahan sakit dihatimu dan kan masih tidak tersenyum dengan tulus."
"Aku tidak bisa tersenyum saat ini." Jawab Sakura.
"Aku tidak akan bertanya apapun. Aku ingin membuatmu tersenyum. Bisakah aku melakukannya?"
"Apa yang akan kau lakukan?" Tanya Sakura.
"Ikut aku." Taehyung bangkit dari duduknya seolah mengajak Sakura pergi ke suatu tempat.
"Kemana?" Sakura melihat Taehyung dengan penuh tanda tanya.
"Tidak perlu bertanya. Aku akan membuatmu melupakan sejenak permasalahanmu." Taehyung mengulurkan tangannya.
Dengan sedikit bingung Sakura meraih uluran tangan Taehyung.
Sakura tanpa banyak bertanya mengikuti Taehyung dari belakang. Dia tidak ingin banyak bertanya. Dia juga malas banyak bertanya.
Sakura hanya diam disepanjang perjalanan dan Taehyung tidak hentinya berbicara. Sakura tahu Taehyung hanya ingin mencairkan suasana tapi sekarang ini hati Sakura sedang dalam keadaan tidak baik.
Dalam benak Sakura dia terus memikirkan Mingyu. Apa yang Mingyu lakukan. Mengapa Mingyu melakukan ini. Dia ingin penjelasan.
Setelah 35 menit perjalanan mereka sampai disebuah PC Bang dan itu terlihat sepi. Sebenarnya Taehyung telah menyewa tempat itu seharian untuk Sakura. Dia ingin Sakura merasa nyaman dan tidak diganggu oleh seorangpun.
Mata Sakura seperti setengah keluar ketika dia melihat PC Bang semua komputer berjejer. Dia terlihat sangat bersemangat sekarang ini.
"Oh tuhan. Aku sudah lama sekali ingin pergi ke tempat ini. Lihatlah Taehyung semua PC itu berjejer." Sakura menarik lengan baju Taehyung.
Taehyung hanya mengangguk sambil tertawa. Pria itu juga terlihat senang ketika melihat Sakura tertawa lepas seperti ini.
"Kau bisa bermain puas disini." Seru Taehyung.
"Aku harus menggunakan PC yang mana?" Sakura menoleh kanan dan kiri. Dia bingung karena terlalu banyak PC berjejeran.
"Gunakan manapun yang kau sukai."
Sakura langsung melesat seperti kilat dan kini dia duduk di depan PC. Matanya berkaca-kaca seperti anak kecil yang baru saja mendapatkan mainan baru. Taehyung duduk disamping Sakura. Mereka berdua mulai menyalakan komputer dan mulai memulai permainan dan saling bertanding. Beberapa kali permainan dimenangkan Sakura dan Taehyung juga tidak ingin kalah. Hasil akhir tetap dimenangkan oleh Sakura.
Mereka berdua asik bermain sampai sedikit larut dan setelah sedikit lelah bermain mereka berdua memesan ramen dan sebotol soda.
Sakura melahap ramen tanpa memikirkan apapun. Dia merasa beban pikirannya sekarang sedikit lepas. Taehyung juga bisa merasakan itu. Dia sangat senang misinya tercapai. Taehyung melakukan hal ini bukan untuk mendapatkan simpati dari Sakura. Dia hanya ingin melihat Sakura tersenyum. Hatinya terlalu sakit ketika melihat Sakura terlihat seperti orang yang tidak tahu harus melakukan apapun. Walaupun semua hal ini terjadi karena dirinya.
Setelah dari PC Bang mereka berdua menuju tempat dimana dia bersama Mingyu bertemu. Tempat itu seperti tempat yang sangat pas untuk menyendiri.
Sakura duduk di atas rumput dan Taehyung duduk disampingnya.
"Taehyung." Panggil Sakura.
"Apa kau pernah menyukai seseorang dan tiba-tiba kau merasa sakit karena orang itu." Sakura bertanya sambil sedikit melirik ke arah Taehyung.
Taehyung mengangguk. "Dulu sebelum aku menjadi terkenal seperti ini aku menyukai seorang gadis. Aku mengejarnya seperti orang bodoh. Aku menganggap dia menyukaiku. Dia memberikanku semua perhatian seperti yang aku berikan padanya tapi setelah aku tahu itu hanyalah balas Budi karena aku baik kepadanya. Dan aku dengar ternyata dia berkencan dengan teman sekelasku. Waktu itu aku tidak seperti sekarang. Jika dibandingkan dengan pria itu aku sangat jauh."
"Bagaimana rasanya hatimu." Sakura bertanya dengan polos.
"Sakit. Sangat sakit. Pikiranku menjadi kacau. Tidak ingin memikirkannya tapi memikirkannya. Tapi aku merasa senang aku sangat senang kami tidak bersama sekarang. Aku merasa hubungan kami tidak akan berlangsung lama."
"Mengapa kau berpikir seperti itu?"
"Sakura. Jika di masa itu dia berpura-pura menyukaiku di masa yang akan datang pula dia akan menggunakan segala cara untuk bertahan dengan ku untuk menutupi segala kepura-puraannya. Aku sadar diposisiku saat ini tidak semua wanita tulus kepadaku. Semua ingin berkencan denganku hanya karena popularitas. Itu sungguh menyakitkan mengetahui orang kau suka hanya menggunakanmu saja." Jelas Taehyung.
Sakura berpikir sejenak. Apakah Mingyu benar-benar tulus dengannya?
KAMU SEDANG MEMBACA
HUSH!!
FanfictionHYBE IN LOVE Dunia dimana idol diperbolehkan mempunyai kekasih namun Sakura dan Mingyu lebih memilih merahasiakan hubungannya. Belum lagi hubungan antara Sakura dan Taehyung seperti musuh bebuyutan dari awal Sakura masuk ke agensi itu. Sakura selalu...