Part 32

118 11 0
                                    

Satu persatu orang berdatangan ke rumah sakit tanpa terkecuali member dari grupnya. Semuanya tidak mengira hal ini bisa terjadi.

"Aku baru saja melihatnya meninggalkan dorm pagi ini dan dia terlihat sangat cerah." Yunjin menangis sampai matanya bengkak. Kazuha memeluk dan berusaha menenangkan gadis itu.

Sedang sang maknae Eunchae yang biasanya sangat berisik dia hanya diam. Dia sepertinya shock dengan apa yang terjadi.

"Unnie. Apakah Sakura Unnie akan baik-baik saja?" Eunchae bertanya kepada Chaewon.

Chaewon hanya tersenyum. Dia sendiri tidak tahu harus menjawab apa.

Sementara Taehyung memisahkan dirinya sendiri dia bersandar di tembok dengan pikiran yang melayang entah kemana. Dirinya memikirkan kemungkinan terburuk yang akan terjadi kepada Sakura. Bagaima jika nyawa gadis itu tidak selamat. Bahkan jika nyawa Sakura selamat, apakah dia akan baik-baik saja.

Operasi berjalan begitu lama. Sampai kedua orang tua Sakura datang operasi juga belum selesai. Samoai akhirnya tepat 7 jam 5 menit dokter yang menangani Sakura keluar dari ruang operasi. Ibu Sakura setengah berlari menghampiri dokter . Entah apa yang dikatakan dokter itu membuat wajah orang tua Sakura dan managernya menjadi pucat seperti mayat.

Sampai Sakura dibawa ke kamar rawat masih tidak tahu apa yang terjadi dengan kondisi Sakura dan merekapun tidak ada yang bertanya.

"Wartawan banyak sekali diluar, lebih baik kalian pulang lewat jalan belakang."Seru Manager Ahn kepada para gadis.

"Kami akan pulang tapi setidaknya beritahu kami apa yang terjadi kepada Sakura." Seru Yujin.

"Benar. Aku ingin tahu apa yang terjadi kepada unnie." Sang Maknae yang dari tadi menangis itu berkata.

"Saat ini keadaan Sakura sangat kritis. Dia kehilangan banyak sekali darah dan trauma berat dikepalanya. Kemungkinan besar dia bisa melewati masa kritis ini hanyalah 20% saja."

Taehyung yang berada dibelakang mereka mendengar penjelasan Manager Ahn dengan sangat jelas. Dunianya seakan runtuk seketika mengetahui orang yang dia cintai sedang meregang nyawa.

Eunchae langsung memeluk Chaewon dan kembali menangis. Chaewon yang kini tidak tahan lagi untuk menahan air matanya menangis bersama Eunchae.

"Manager Ahn. Apakah Sakura Unnie bisa diselamatkan. Walaupun hanya 10% tapi tetap saja ada kemungkinan selamat bukan." Ucap Kazuhan sambil terbata-bata.

Manager Ahn hanya terdiam. Dia sendiri tidak tahu apa yang bisa dia katakan untuk menenangkan para gadis ketika dirinya sendiri sekarang ini dalam keadaan shock.

Taehyung menepuk pundak Manger Ahn. "Kau antar para gadis biar aku disini bersama orang tua Sakura."

Manager Ahn mengangguk dan para gadis berjalan menjauhi kamar  rawat Sakura.

Taehyung menghampiri kedua orang tua Sakura. Dia menyapa Kedua orangtua Sakura dengan Bahas Jepang yang belum terlalu fasih. Nampak Ibu Sakura menangis tanpa henti dan membuat hati Taehyung menjadi sangat sakit.

Di hotel setelah selesai konser tadi malam terdengar teriakan Mingyu yang sangat jelas kepada managernya. "Aku ingin kembali ke Seoul sekarang juga."

"Kau gila. Tour kita belum selesai. Jangan karena emosimu itu tour ini jadi kacau." Ucap sang manager noona.

"Bilang saja kau tidak tahu jika aku kabur pulang ke Seoul." Jawab Mingyu sambil memasukkan pakaiannya kedalam koper.

"Kim Mingyu hentikan." Manager Unnie menarik koper Mingyu. "Jangan seperti anak kecil. grup ini adalah nyawa kalian. Apa kau ingin menghancurkan kebahagian mereka semua. Ini adalah tour terbesar kalian. Dimana pikiranmu. Berpikirlah dengan jernih."

Mingyu terduduk lesu dilantai sambil menunduk. "Aku juga punya mimpi yang sama seperti mereka tapi orang yanng aku cintai sekarang ini sedang sekarat dirumah sakit. Aku takut tidak bisa melihatnya lagi. Aku takut tidak bisa melihatnya lagi." Mingyu menangis.

"Mingyu. Ini adalah pilihan yang harus kau jalani. Kau juga sudah memilihnya dan kau tidak bisa mundur." Seru Manager Noona sambil menepuk pundak Mingyu.

"Aku. Aku merasa tembok sekelilingku runtuh. Aku ingin menyerah."

Manager Noona menggeleh. "Buang pikiran itu. Ini adalah langkah awal menuju masa depanmu. Kau beristirahatlah. Aku akan bilang kepada member yang lain jika malam ini kau ingin sendiri." Manager Noona meninggalkan Mingyu yang masih menagis.

Mingyu masih meringkur duduk dilantai sambil menangis dan melafalkan nama Sakura. Dirinya seperti orang bodoh yang kini dikendalikan oleh orang lain. Bahkan menemui orang yang dia cintai saja tidak bisa.

Sudah 1 minggu tidak ada perubahan. Keadaan Sakura semakin memburuk. Cedera kepala yang dialaminya sangatlah parah. Untung saja Pak Han sang sopir kini keadaan semakin membaik. Manager Ahn terus menyalahkan dirinya sendiri. Dia merasa emua hal ini adalah kesalahan dirinya. Semua orang terus mengatakan ini adalah kecelakaan namun pria itu terus saja menyalahkan dirinya.

Tiba-tiba saja beberapa dokter berlarian menghampiri kamar inap Sakura. Ibu Sakura meremas tangannya dengan kuat. Matanya terlihat sembab. Entah berapa lama wanita itu menangis. Walau setiap hari Wanita itu terus menangis melihat keadaan anaknya yang semakin memburuk.

"Kalian harus mempersiapkan diri dalam keadaan yang sangat buru." Sang dokter keluar sambil berkata demikian.

"Tolong selamatkan nyawa anakku." Ucap Ibu Sakura dalam Bahasa Jepang.

"Apapun itu beri tahu kami jalan agar nyawanya bisa diselamatkan." Ucap Manager Ahn.

Sang Dokter menggeleng. Kami sudah melakukan segala cara cedera kepalanya sangatlah parah dan dia sudah kehilangan banyak nyawa. Kini hanya alat itu yang menjadi penunjang hidupnya dan mungkin juga itu tidaklah cukup. Kami bukanlah tuhan. Semua yang bernyawa akan kembali kepadanya.

Manager Ahn menelan ludah dengan kasar. Sang dokter dan perawat meninggalkan kamar.

"Aku minta maaf. Semua ini salahku karena tidak bisa menjaga putri kalian dengan benar." Manager Ahn memohon sambil bersujud dihadapan kedua orang tua Sakura.

"Tuhan. Apa yang kau lakukan. Bangunlah Manager Ahn." Seru Ayah Sakura.

"Aku tidak bisa menghilangkan rasa bersalahku kepada kalian terutama kepada Sakura." Manager Ahn menangis seperti anak kecil. "Aku bahkan tidak bisa tidur. Memejamkan matapun aku tidak bisa. Rasa bersalah ini terus bersarang di hatiku."

"Kami tidak menyalahkan dirimu. ini semua adalah kecelakaan. Bahkan kecelakaan ini bisa saja merengut nyawa kami berdua. Bangunlah." Ucap Ayah Sakura. Manager Ahn bangun dan kemudia Ayah Sakura memeluk dirinya. 

HUSH!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang