Taehyung menyiapkan matanya sambil melipat tangannya didepan dada. Entah mengapa dia tidak suka melihat Sakura dengan dengan teman satu grupnya. Semua orang di agensinya tidak terkecuali teman satu grupnya juga begitu. Dia terkadang menyebut Sakura sebagai penyihir.
"Hei Taehyung, Kau tidak ikut makan siang dengan kami." Tanya Hooseok.
"Ayo cepat kita akan segera pergi." Tambah Jungkook tidak sabaran.
Sakura di ujung koridor yang sedang menunggu rekan lainnya untuk makan siang bersama sedang asik mengobrol dengan Jimin. Entah mengapa Taehyung semakin membenci melihat Sakura dekat dengan Jimin. Tidak. Dia selalu membenti itu bahkan jika pria itu diluar dari artis managemen Big Hit.
"Aku tidak ikut. Aku ingin pulang." Jawab Taehyung seadanya.
"Aku pikir kau lapar. Kau mengeluh lapar selama latihan." Kata Hooseok.
"Tiba-tiba saja aku merasa tidak lapar." Jawab Taehyung.
Sakura mendengar sedikit ucapan Taehyung. Dia tahu dimana ada dirinya disana tidak ada Taehyung. Entah apa yang membuat pria itu menjauhi atau membenci gadis cantik itu.
Dengan lirikan mata tajam mengarah kepada Taehyung dia melihat pria itu. Dia juga tidak berharap Taehyung akan ikut bersama mereka.
"Jin Oppa. Apa kau tidak akan ikut makan bersama kami." Saku memanggil Seokjin yang kini hanya bersama Taehyung.
"Aku datang." Seokjin tersenyum sambil menjawab panggilan Sakura.
"Aku tidak tahu apa yang membuatmu membenci dirinya tapi aku semakin tidak suka dengan dirimu yang keras ini. Dia hanya bersikap baik dengan kita. Kau tidak perlu menghindari dirinya seperti kotoran." Bisik Seokjin meninggalkan Taehyung.
Taehyung terpaku berdiri sendiri. Semua teman satu grupnya pergi untuk makan siang dengan Sakura. Andai saja egonya tidak setinggi itu mungkin saja dia ikut dengan mereka.
Akhirnya mereka berlima sampai disebuah restoran grill yang berada tidak jauh dari gedung Hybe.
Sakura mendecak kesal. Sampai kapan pria itu akan menghindari dirinya. Jika saja dia ada kekuatan, Taehyung mungkin sudah dia seret untuk makan bersama. Itu tidak mungkin dia merasa lelah karena beberapa Minggu ini sudah berlatih vokal untuk album Jepang Solonya.
"Hyung dia tidak ikut lagi?" Tanya Jimin kepada Seokjin.
"Dia bilang ingin istirahat."
"Aku tidak tahu seorang Taehyung melewatkan makan siang karena ingin istirahat." Balas Jimin.
Kemudian Hooseok menginjak kaki Jimin dengan wajah polos.
"Hei, apa kau sudah gila." Teriak Jimin.
"Sakura. Kau ingin makan apa?" Tanya Hooseok dengan wajah manisnya.
Jimin menatap Hooseok dengan kesal. Bisa-bisanya wajah pria itu berubah menjadi manis ketika berbicara kepada Sakura Setelah menginjak kakinya.
"Apa saja Oppa. Aku lapar sekali."
Hooseok mengangguk dan membuka menu.
"Hyung pesankan aku juga." Sela Jungkook.
"Pesan sendiri." Balas Hooseok.
"Kau pilih kasih." Jungkook mencibir.
"Oppa Hooseok. Bisa kau pesankan menu yang sama denganku juga untuk Jungkook. Aku pikir selera kami tidak jauh berbeda." Ucap Sakura.
"Lihatlah. Hanya kau yang peduli padaku, Sakura."
"Jika kau mengeluh lagi aku akan memukul sesampainya di dorm." Balas Hooseok.
Jungkook langsung terdiam dan menggerutu pelan.
"Apa Yoon-gi menghubungi dirimu?" Tanya Seokjin kepada Sakura.
Sakura mengangguk. "Semalam dia meneleponku. Dia bilang Minggu depan akan pulang dari Amerika."
"Apa yang dia katakan?" Tanya Jimin.
"Dia bertanya oleh-oleh apa yang aku inginkan."
"Apa dia memberitahu ingin membelikan kami oleh-oleh juga?" Tanya Jimin.
Sakura menggeleng.
Hooseok menutup daftar menu dan memukul kepala Jimin dengan daftar menu. "Jangan bermimpi. Jika kau ingin diperhatikan oleh Yoon-gi kau harus seperti Sakura dulu."
"Jangan mengejek. Jika aku secantik Sakura aku tidak akan mengencani salah satu dari kalian" Seru Jimin sedikit kesal.
"Siapa juga yang ingin berkencan denganmu." Balas Hooseok.
"Diamlah. Kalian ini seperti anak kecil." Lerai Seokjin.
Sakura tertawa pelan mendengar pertengkaran kecil mereka.
Taehyung kembali ke dorm sendirian. Dia menyesal tidak sempat mampir ke mini market karena di dorm tidak ada makanan hanya ada roti tawar. Karena tidak bisa menahan lapar akhirnya dia memakan roti tawar dengan wajah yang kesal.
"Dasar gadis menjengkelkan. Jika bukan karena dia aku tidak akan kelaparan seperti ini." Ucap Taehyung.
"Berhentilah menggerutu atau menjelekkan Sakura." Yoon-gi keluar dari kamarnya.
"Hyung, kapan kau pulang. Bukankah kau pulang Minggu depan." Taehyung mengalihkan pembicaraan.
"Aku bosan disana dan pekerjaan ku sudah selesai." Yoon-gi duduk dimeja bar sebelah Taehyung. "Jangan mengalihkan pembicaraan. Mengapa kau memaki seperti itu."
"Kau salah dengar." Jawab Taehyung. Pria itu tahu Yoon-gi adalah pria sensitif. Terlebih lagi jika itu berhubungan dengan gadis Jepang favorit nya.
"Ck, kau tahu. Dia sudah bergabung dengan label yang sama dengan kita selama 4 tahun tapi sikapmu memusuhi dirinya masih saja tidak berubah."
"Aku tidak suka dia."
"Selalu saja alasan yang sama. Kadang aku bosan mendengarnya. Kau seperti mempunyai motif lain."
"Jangan berlebihan Hyung."
"Aku menyukai dia jadi ketika kau menjelekkan dirinya itu membuatku marah."
Taehyung membelalakkan matanya.
"Kau mencintai Sakura?"
"Kapan aku bilang aku cinta dia? Aku hanya bilang suka."
"Hyung bukankah itu sama saja."
"Apa yang kau tahu. Kau saja belum pernah mencintai seorang gadis."
Taehyung mencibir dalam hati.
"Dimana yang lain?"
"Makan siang bersama Sakura."
"Sial, mengapa mereka tidak mengajakku." Gerutu Yoon-gi.
"Bagaimana mereka bisa mengajakmu, jika yang mereka tahu kau pulang Minggu depan."
Yoon-gi menepuk pelipisnya. Awalnya dia ingin memberi kejutan kecil kepada Sakura tapi semua berbalik kepadanya.
"Aku lapar. Kau ingin makan di luar."
"Ayo. Aku sangat lapar." Jawab Taehyung.
"Bukankah kau sudah makan roti tawar itu." Yoon-gi menunjuk roti tawar di meja bar.
"Kau pikir aku bisa kenyang dengan hanya memakan roti tawar seperti itu." Balas Taehyung.
Yoon-gi melempar kunci mobilnya ke arah Taehyung. "Kau yg menyetir."
"Yes bos." Taehyung tersenyum lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
HUSH!!
FanfictionHYBE IN LOVE Dunia dimana idol diperbolehkan mempunyai kekasih namun Sakura dan Mingyu lebih memilih merahasiakan hubungannya. Belum lagi hubungan antara Sakura dan Taehyung seperti musuh bebuyutan dari awal Sakura masuk ke agensi itu. Sakura selalu...