Part 34

161 12 0
                                    

Mingyu akhirnya kembali ke Seoul tanpa hasil. Dia tidak pernah diizinkan mengikuti upacara pemakaman Sakura dan tidak ada yg tahu dimana dia dimakamkan. Setidaknya bukan untuk saat ini. Orangta Sakura setidaknya ingin merasakan kedamaian di masa berkabung walau hanya sesaat. Dia menguruh dirinya seharian. Pikirannya sangat kacau. Handphone terus berdering terutama dari Daehyun. Kekasih pura-puranya. Di dunia Hiburan seperti ini banyak yang melakukan hal seprti Mingyu. Untuk menaikkan popularitas dengan berkencan dengan idol popular lainnya. Bukankah alangkah baiknya jika dia dunia tahu bahwa dia berkencan dengan Sakura. Sakura juga tidak kalah popular dengan Daehyun tapi tidak segampang itu. Sudah menjadi rahasia umum jika banyak orang yang tidak menyukai Sakura di dunia hiburn Korea, jika skandal kencan muncul yang mengaitkan dirinya bisa membuat karir Sakura meredup. Mingyu tidak ingin menghancurkan karir yang Sakura bangun sekian lama.

Satu bulan pertama Sakura pergi didunia ini. Mingyu masih tidak bisa menerima hal itu. Pria itu sedikit menjadi pendiam. Mengingat Mingyu adalah orang yang sangat ceria di saat apapun. Pergi kesana kemari bertanya dimana Sakura dimakamkan namun tetep tidak ada orang yang membuka suaranya.

Mingyu berjalan dikoridor Hybe Building dan dia melihat Taehyung yang berjalan menuju arahnya. Melihat pria itu mendapatkan segalanya membuat dirinya semakin kesal.

"Apa kau puas saat ini." Mingyu menghentikan jalannya.

Taehyung menghentikan jalannya juga dan menoleh kearah Mingyu. "Kau pria yang sangat menyedihkan." Taehyung mencibir.

Mingyu menggeram. "Beritahu aku dimana Sakura dimakamkan. Kau tahu dimana tempatnya."

"Aku tebak tidak ada orang yang memberitahumu. Apa kau pikir aku akan memberitahumu. Kau sudah tahu jawabannya."

"Bisakah kau memberitahuku. Aku hanya ingin melihat tempat istirahat terakhirnya." Mingyu memelankan suaranya. Suara itu terdengar sedih.

"Lebih baik kau bertanya saja kepada orang tuanya. Dia yang berhak memberikan infomasi ini bukan aku."

"Mengapa kalian memperlakukan aku seperti ini."

"Hei Kim Mingyu. Kau pikir semua orang di gedung ini tidak tahu jika kau berkecan dengan Sakura dan kau mencampakkannya demi popularitasmu." Bisik Taehyung. "Kau adalah pria yang kejam Kim Mingyu." Taehyung tertawa mengejek.

Wajah Mingyu mengeras.

"Jika aku jadi kau. Apapun itu akan aku lakukan untuk orang yang aku sayangi karena aku akan menyesal seumur hidupku jika tidak berjuang untuk orang yang sayangi."

Rasanya Mingyu ingin meneriaki Taehyung dengan keras. Semua ini juga karena Taehyung.

"Apa kau ingin menyalahkanku. Kau tahu, kau adalah pria terbodoh yang pernah aku temui. Jangan pernah menyesal, semua ini adalah pilihan yang kau ambil. Percuma jika kau menyesal tidak akan membuat dirinya kembali."

"Hyung, bisakah kita berhenti saling membenci. Aku sudah lelah. Rasanya aku juga ingin mati."

"Kau tidak boleh menyerah. Kau harus tetap hidup supaya dapat merasakan penyeselan itu seumur hidupmu. Seperti yang aku rasakan saat ini." Taehyung meninggalkan Mingyu.

Sekujur tubuh Mingyu bergetar. Saat ini dia ingin sekali muntah.

Mingyu kembali mengosokan jadwalnya dia berencana terbang ke Jepang untuk mengunjungi orang tua Sakura. Managernya marah besar karena semua jadawal jadi berantakan. Pria itu kehilangan fokus selama sesi latihan. Tidak berbicara dengan siapapun. Hanya terdiam di pojokan ruang latihan dengan pandangan kosong. Beberapa member lainnya berusaha mengajaknya berbicara tapi Mingyu hanya menjawab dengan singkat. Dia sama sekali tidak ingin berbicara apapun. Bahkan dia terus mengurung dirinya dikamar. 

Berhadapan dengan kedua orang tua Sakura adalah hal terkhir yang dia bayangkan. Ibu Sakura mempunya wajah yang mirip dengan Sakura, itu membuat Mingyu kembali memikirkan Sakura.

"Aku sudah tahu dari Manager Ahn jika kau ingin mengunjungi kami." Ayah Sakura pertama membuka suara.

"Aku minta maaf jika kedatanganku membuat kalian terganggu." Jawab Mingyu.

"Tidak masalah. Aku tahu kau mempunyai hubungan dengan Sakura dan aku tidak peduli apa yang kau lakukan dengan anakku. Kami hanya tidak ingin menaruh rasa dendam atau sakit ahti kepada seseorang yang menyakiti Sakuran di masa lalunya. Kami hanya ingin Sakura tenang disana."

"Aku tahu mungkin permintaan maafku saat ini tidak berguna tapi aku bersungguh-sungguh minta maaf. Tolong izinkan aku melihat tempat istirahat terakhirnya."

"Aku pikir Sakurapun akan memaafkanmu jika kau memohon seperti ini di hadapannya. Dia adalah anak yang hatinya sangat lembut. Bahkan akupun memiliki rasa berslah terhadapnya. Aku tidak memberikan kasih sayang yanng di harapkan saat di masih kecil. Aku ingin menangis jika mengingat hal itu tapi jika akku menangis, dia tidak akan tenang di alam sana." Jawab Ibu Sakura. "Apapun yang terjadi antara kau dan Sakura itu hanyalah masa lalu. tidak ada kehidupan yang selalu bahagia di dunia ini. Jalan yang kau pilih saat itu jangan pernah kau sesali." Tambah Ibu Sakura.

"Bukan kami tidak ingin memberitahu dirimu dimakan Sakura dimakamkan. Kami ingin Sakura dimakamkan dengan tenang. Semakin banyak orang yang menangis dimakamnya semakin tidak tenang arwahnya. Kami ingin dia tenang dan semua orang hanya mengenang dirinya." Balas Ayah Sakura.

"Aku berjanji tidak akan menangis di makamnya. Aku hanya ingin melihat dia terakhir kalinya. Aku berpikir tidak akan sanggup melihat makamnya untuk kedua kali. Membayangkan tubuhnya yang sudah tidak bernyawa membuat dadaku sesak."

Kedua orang tua Sakura saling bertukar pandang. Hanya kedua orangtua Sakura harapan terakhirnya.

"Aku harap kau tidak melakukan yang bodoh. Kami akan memberitahumu."

Wajah pucat Mingyu kini sedikit bersemu.

"Aku tahu kau adalah orang yang baik Mingyu." Ucap Ibu Sakura.

Ayah Sakura mengambil kertas dan pulpen lalu menuliskan sesuatu di atas kertas tersebut. "Tolong ingat pesan kami." Ayah Sakura menyerahkan sevarik kertas tersebut.

Mata Mingyu berbinar. Itu adalah alamat dimana Sakura dimakamkan. "Terimakasih banyak. Aku tidak akan melupakan pesan kalian." Kertas itu kini adalah benda berharga Mingyu.

HUSH!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang