BAB 5

8.7K 272 0
                                    


Happy reading!

Jangan lupa klik bintang yaa🧡

🌷🌷🌷🌷


Sudah tiga hari setelaha pernikahan, Naya tak pernah mengunjungi Neneknya. Hari ini ia memutuskan untuk pergi ke rumah Neneknya.

Naya menahan tangan Arzan yang hendak membuka pintu.

"Mas tunggu."

"Ck! Ada apa?

"Aku mau izin ke rumah Nenek boleh kan?"

"Hm."

"Makasih Mas."

Arzna keluar tanpa menoleh kepada Naya.

"Hati-hati Mas," ujar Naya.



Tok ... tok ... tok ....

"Assalamualaikum Nenek," Naya berdiri di depan pintu.

Mendengar suara Naya, Nenek membuka pintu. "Waalaikumsalam."

Naya mencium tangan Nenek dan memeluknya.

"Ya Allah Nay, kamu kesini kok gak bilang-bilang dulu sama Nenek," ujar Nenek membalas pelukan Naya.

"Kan biar kejutan hehe."

"Kamu kesini sendiri?"

"Iya Nek."

"Udah izin belum sama suami kamu?"

"Udah kok Nek."

"Ayo masuk dulu."

"Iya Nek."

"Kamu tunggu sini dulu ya, Nenek mau ambil minum sama cemilan di dapur."

Naya menahan tangan Nenek dan menelisik wajahnya.

"Nenek sakit?" tanya Naya.

"Enggak kok, Nenek baik-baik aja."

"Nenek jangan bohong sama Naya. Naya tahu Nenek pasti lagi sakit, raut wajah Nenek gak bisa bohong."

Nenek menghela nafas. "Bener kan Nek?"

Nenek mengangguk meng-iyakan pertanyaan Naya. "Tapi ini cuma sakit biasa kok. Nenek gak apa-apa."

"Walaupun cuma sakit biasa, tetap aja Nenek harus diobatin. Ayo, Nek kita ke rumah sakit."

"Enggak usah minum obat warung aja, nanti juga sembuh"

"Nenek, mau ya sekali ini aja turutin apa kata Naya. Naya gak mau Nenek kenapa-kenapa. Nenek tahu gak? Semenjak Ayah dan Ibu meninggal yang Naya punya cuman Nenek. Jadi, Nenek mau ya ikut Naya ke rumah sakit," lirih Naya.

Mau tak mau Nenek menuruti perintah Naya. Ia tak mau membuat cucunya sedih dan berakhir khawatir karena kondisi dirinya yang kurang fit.

Sembari menunggu Nenek mengambil tas miliknya, ia memesan taksi online.

Setelah itu, keduanya memasuki taksi tersebut menuju rumah sakit terdekat.

Di rumah sakit

Keduanya duduk di sebuah kursi sembari menunggu nama Nenek dipanggil.

Tak lama kemudian, Nenek dipanggil dokter untuk masuk ke ruang periksa.

ARZAYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang