Happy reading!Jangan lupa klik bintang yaa🧡
🌷🌷🌷🌷
Sudah tiga hari Naya dirawat di rumah sakit, hari ini ia sudah diperbolehkan pulang.
"Mas, biar aku aja," ujar Naya hendak membantu Arzan membereskan pakaian mereka.
"Sstt, gak usah sayang. Kamu duduk aja."
"Huft, aku bosen Mas dari tadi duduk mulu. Lagi pula Khayri udah tidur."
Arzan menoleh dan menatap Khayri yang tertidur pulas di box bayi.
"Sebentar lagi kelar sayang."
Tak mau berdebat Naya pun duduk di sofa sembari bermain ponsel miliknya.
Tak lama Arzan memeluk Naya dari belakang, "ayo sayang kita pulang."
Naya menaruh ponselnya dan mengangguk. Naya berdiri dan menggendong Khayri pelan-pelan takut mengganggu tidurnya.
•
•
•Mobil yang dikendarai Arzan, tiba di rumah. Disana sudah ada kedua orang tua Arzan dan Nenek yang menunggu kedatangan mereka.
"Assalamualaikum." sapa Arzan dan Naya saat memasuki rumah.
"Waalaikumsalam." jawab semuanya yang ada disana.
"Khayri tidur Nay?"
"Iya Pah."
"Yaudah kalau gitu, kamu bawa Khayri ke kamar aja Nay," ujar Nenek.
"Iya Nek. Pah, Mah, Naya ke kamar dulu ya." pamit Naya dan dibalas anggukan.
Naya dan Arzan naik menuju lantai dua dimana kamar keduanya berada.
Di dalam kamar
Naya menidurkan Khayri pada box bayi yang ada di kamar mereka.
"Mas kamu kalau mau mandi. Mandi duluan aja, biar Khayri aku yang sama aku."
"Mandi bareng aja biar cepet sayang." goda Arzan.
"Mas."
"Hahaha iya-iya sayang."
Cup
"Aku mandi dulu." Arzan berlalu menuju kamar mandi.
Naya memegang pipinya dan menggelengkan kepalanya seraya tersenyum.
•
•
•Malam harinya, selesai makan malam. Orang tua Arzan pamit pulang dikarenakan esok sedang ada urusan keluar kota. Sedangkan Nenek, ia memutuskan untuk menginap di rumah Arzan dan Naya karena ia ingin membantu Naya dalam mengurus anaknya.
Arzan saat ini sedang mengerjakan pekerjaan kantornya yang tertunda akibat ia mengambil cuti beberapa hari ini.
tok...tok...tok....
"Masuk."
Naya perlahan membuka pintu tersebut. Ia membawakan secangkir teh untuk Arzan.
"Diminum dulu Mas," ujar Naya sembari meletakkan cangkir tersebut.
Arzan meminumnya.
Naya memegang kedua bahu Arzan dari belakang, "Mas, udah malam. Belum kelar kerjaannya?"
Arzan menggeleng.
"Kalau capek istirahat Mas, jangan begadang. Begadang itu gak baik buat kesehatan. Bagaimana pun juga, kamu harus istirahat, aku gak mau kalau kamu sampai sakit–"
"Iya sayang, sebentar lagi kelar."
"Yaudah aku tungguin." Arzan mengangguk.
Naya berjalan menuju sofa dan menatap Arzan yang tengah menyelesaikan pekerjaannya.
"Hoam...." Naya menguap saat rasa kantuknya datang.
"Kalau kamu ngantuk tidur duluan aja di kamar. Nanti aku nyusul."
"Tapi–"
"Sayang...."
"Yaudah aku tidur duluan ya, kalau kamu ngantuk langsung tidur Mas jangan dipaksain."
"Iya sayang."
Naya tersenyum dan kembali ke kamar.
Pukul 2 pagi, Naya samar-samar mendengar suara tangisan bayi.
Naya mengerjabkan matanya dan menyesuaikan dengan cahaya sekitar, ia tersenyum melihat wajah damai Arzan yang tengah tertidur pulas disampingnya sembari memeluk dirinya.
Naya melepaskan pelukan Arzan dari tubuhnya dan berjalan menuju box bayi.
"Oeek...oekk...oekk...."
Naya menggendong Khairi dan menimangnya, "cup...cup...cup...sayang. Haus ya anak Mama."
Naya duduk di sofa dan memberikan asinya kepada Khayri.
Tangis Khayri perlahan reda dan ia kembali tertidur.
Naya yang masih mengantuk, lama-lama ikut terpejam dalam posisi duduk.
🌷🌷🌷🌷
Bersambung....
Gimana puas gak sama endingnya?
Siapa disini yang masih penasaran sama kelanjutan kisah cinta Raina dan David?
Oh, iya buat semuanya. Author mau ngucapin terimakasih buat kalian semua yang udah baca cerita ini sampe akhir🧡
Thank you all🥰🧡

KAMU SEDANG MEMBACA
ARZAYA [END]
RomantikaMenceritakan dua orang sahabat lama, yang dipersatukan kembali dalam ikatan pernikahan. Namun, pernikahan mereka tak berjalan mulus. Salah satu diantaranya harus berjuang untuk mempertahankan pernikahannya. ...