Happy reading!
Jangan lupa klik bintang yaa 🧡
🌷🌷🌷🌷
"Mas, badanku kok tambah gemuk ya," ujar Naya yang tengah bercermin.
Arzan memandang Naya, "enggak kok–"
"Enggak gimana Mas, jelas-jelas aku gemuk banget ini." Naya menghampiri Arzan yang berdiri tak jauh darinya.
Arzan melingkarkan kedua tangannya di pinggang Naya dan mengecup kedua pipi Naya yang semakin berisi. "Wajar kalau kamu gemuk sayang. Kan kamu lagi hamil."
"Tapi aku jadi jelek Mas. Pasti aku kalau jalan sama kamu malu-maluin. Belum lagi, akhir-akhir ini porsi makan aku banyak banget." keluh Naya.
"Sayang, dengar aku. Mau kamu gemuk ataupun kurus. Aku gak mempermasalahkan itu semua. Karena aku gak pernah memandang fisik kamu. Bagi aku, itu semua gak penting. Jadi, stop jangan insecure ya sayang. Aku mencintai semua yang ada didiri kamu." Arzan mengusap lembut kedua pipi Naya.
Naya mengangguk pelan.
"Sekarang bumil mau apa?"
Naya tampak berfikir, "hmm, aku mau puding buah naga, tapi kamu yang buat."
"Siap bumil. Aku buat dulu ya."
"Ikutt."
Arzan hendak menggendong Naya. Namun, Naya menggeleng, "aku mau jalan sendiri."
"Enggak, nanti kamu kecapean sayang."
"Mas...."
"Huft, iya udah ayo." Arzan melingkarkan sebelah tangannya di pinggang Naya. Keduanya berjalan menuju dapur.
•
•
•
•Di dapur
Arzan membuka ponselnya dan mencari resep puding buah naga. Jari Arzan menggulir layar ponsel mencari resep yang menurutnya mudah.
Dirasa sudah menemukan resep yang cukup mudah daripada yang lainnya. Arzan mulai membuat puding.
Sedangkan Naya, ia menunggu di meja makan sembari memakan buah apel yang baru saja ia kupas.
Sepuluh menit kemudian, puding buah naga buatan Arzan telah terhidang diatas meja. Arzan tersenyum menatap puding buatannya yang tak cukup buruk jika dilihat dari segi penampilan.
"Sshhh...." ringis Naya seraya mengusap perutnya.
Arzan yang mendengar ringisan tersebut segera menghampiri Naya, "sayang kenapa?"
"Perut aku mules."
"Ayo kita kerumah sakit."
"Enggak usah Mas, mulesnya udah hilang kok."
"Beneran?"
"Iya Mas." jawab Naya seraya mengusap perutnya.
"Puddingnya udah jadi?"
Arzan mengangguk, "mau makan?"
"Enggak. Aku mau jalan-jalan ke depan rumah aja."
"Nanti kecepean sayang."
"Engga Mas."
"Yaudah ayo."
Keduanya berjalan menuju pintu utama.
Mama yang tengah duduk di ruang tamu dengan Nenek bertanya. "Kalian mau kemana?"
"Ini Ma, Naya minta jalan-jalan di depan rumah."

KAMU SEDANG MEMBACA
ARZAYA [END]
RomanceMenceritakan dua orang sahabat lama, yang dipersatukan kembali dalam ikatan pernikahan. Namun, pernikahan mereka tak berjalan mulus. Salah satu diantaranya harus berjuang untuk mempertahankan pernikahannya. ...