Menceritakan dua orang sahabat lama, yang dipersatukan kembali dalam ikatan pernikahan. Namun, pernikahan mereka tak berjalan mulus. Salah satu diantaranya harus berjuang untuk mempertahankan pernikahannya.
...
Hari ini Naya sudah diperbolehkan pulang ke ruma. Kini Naya dan Arzan sedang berada di dalam mobil menuju arah pulang.
Naya mengerutkan keningnya saat mobil yang dikendarai Arzan bukan menuju apartemen, "Mas, ini bukan jalan ke apartemen. Kita mau kemana?"
Arzan tersenyum menatap wajah Naya, "nanti kamu juga tahu."
"Kamu gak lagi ngerencanain sesuatu yang buruk kan?"
"Astaghfirullah sayang, aku gak sejahat itu kali."
"Ya kali aja kan."
"Buang pikiran negatif kamu sayang."
"Maaf."
"Hm."
Mobil yang dikendarai Arzan memasuki komplek perumahan mewah.
"Mas, kok parkir disini? Nanti kalau yang punya rumah marah gimana?" Naya bertanya saat mobil Arzan memasuki sebuah halaman rumah.
Arzan tekekeh menanggapi ucapan Naya. Ia segera turun dari mobil setelah memarkirkannya dan membukakan pintu untuk Naya.
"Ayo turun."
Naya menerima uluran tangan Arzan. Keduanya berjalan berdampingan dengan posisi Arzan memeluk erat pinggang Naya.
"Bagus gak rumahnya?" tanya Arzan saat di teras rumah.
Naya mengangguk, "bagus banget Mas."
"Kamu suka?"
"Suka, eh–" Naya menutup mulutnya dengan telapak tangannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Arzan memeluk Naya dari belakang, "ini rumah baru kita sayang."
Naya menatap wajah Arzan, "ka–kamu serius Mas?"
Arzan mengangguk, "seperti yang kemarin aku bilang ke kamu, kita mulai semuanya dari awal, kita buka lembaran baru lagi, dan di rumah ini kita ciptakan kehidupan yang harmonis bersama keluarga kecil kita nantinya."
Naya menangis terharu. Arzan membalikkan tubuh Naya, ia mengusap air mata Naya.
"Jangan nangis."
"Aku nangis terharu Mas."
Arzan menggenggam kedua tangan Naya dan mengecupnya, "i love you sayang."