Happy reading!Jangan lupa klik bintang yaa 🧡
🌷🌷🌷🌷
"sayang ayo makan malam dulu, habis itu minum obat biar cepet sembuh." Arzan meletakkan nampan yang berisi makanan keatas meja.
Arzan duduk disamping Naya.
"Aaa ...."Arzan menyuapkan makanan pada Naya.
Naya menerima suapan tersebut.
"Kamu gak makan?"
Arzan menggeleng, "kamu dulu aja. Aku mah gampang."
"Jangan begitu, kamu juga harus makan Mas. Ayo makan bareng aja."
"Tapi, nanti nasinya kurang. Aku ambil dulu ya."
Naya menahan tangan Arzan saat suaminya hendak berdiri. "Gak usah Mas, segini cukup kok. Lagipula ini gak dikit-dikit banget."
"Ayo duduk." ajak Naya.
Arzan mengangguk dan duduk kembali. Keduanya menikmati makan malam mereka dengan saling suap antara satu sama lain.
🌷🌷🌷🌷
Dua minggu berlalu
Naya sudah sembuh total pasca kecelakaan kala itu. Bahkan, selama Naya pulang dari rumah sakit, Arzan selalu merawatnya dengan penuh perhatian dan kasih sayang. Arzan juga selalu mengingatkan Naya untuk tak lupa meminum obatnya saat Arzan tengah di kantor.
Seperti pagi ini, Naya tengah membantu Bi Eni menyiapkan kan sarapan. Awalnya, Bi Eni melarang Naya untuk ikut membantu. Namun, karena Naya yang kekeuh membuat Bi Eni hanya bisa pasrah.
Sebuah tangan melingkar di perut Naya, "sayang, kok kamu ninggalin aku?"
"Aku lagi bantuin nyiapin sarapan Mas."
"Ck!" Arzan melepaskan pelukannya dan menuju lantai atas.
Bi Eni yang melihat kejadian tersebut menghampiri Naya, "maaf Nyonya kalau saya lancang, lebih baik nyonya temuin Tuan. Sepertinya Tuan marah Nyonya."
"Marah kenapa Bi? Perasaan aku gak ngelakuin sesuatu."
"Mungkin Tuan marah karena Nyonya bantu Bibi masak."
Naya mengangguk paham,"yaudah aku ke atas dulu ya Bi, maaf gak bisa bantu."
"Tidak apa-apa Nyonya."
•
•
•Naya membuka pintu kamar, di sana terlihat Arzan tengah memakai dasi.
Naya melihat raut wajah suaminya yang dingin dan datar. Sebenarnya, Naya takut untuk mendekati Arzan. Namun, tak ada cara lain. Naya memberanikan diri berjalan mendekati Arzan yang tengah memakai dasi didepan cermin rias.
Naya memeluk tubuh Arzan dari belakang, "Mas, maaf. Jangan marah ya."
Arzan terkejut melihat tindakan Naya. Namun, perlahan ia tersenyum melihat tangan Naya melingkar di perutnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/307741970-288-k135680.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ARZAYA [END]
RomanceMenceritakan dua orang sahabat lama, yang dipersatukan kembali dalam ikatan pernikahan. Namun, pernikahan mereka tak berjalan mulus. Salah satu diantaranya harus berjuang untuk mempertahankan pernikahannya. ...