BAB 12

8.1K 240 1
                                    


Happy reading!

Jangan lupa klik bintang yaa 🧡

🌷🌷🌷🌷

Tiga bulan kemudian ....

Setelah pertengkaran diantara keduanya berlalu, kini hubungan Naya dan Arzan semakin terasa hambar.

Arzan yang semakin cuek dan dingin terhadap Naya, bahkan tak jarang ia juga sering mengajak Rika ke apartemennya dan bermesraan disana tanpa memperdulikan perasaan Naya.

Naya juga kerap kali mendapat siksaan fisik dari Arzan. Kini Naya tak mau berharap lebih terhadap pernikahan nya. Karena ia yakin semuanya akan percuma, jika disini yang berjuang hanya dirinya sendiri.

🌷🌷🌷🌷

Sore hari, Arzan baru saja tiba di apartemen nya, entahlah Naya tidak tahu kemana suami nya pergi. Karena, sebelumya Arzan tak menjawab pertanyaannya.

"Mas."

Arzan hanya menatap Naya dingin.

"Aku siapin air buat kamu mandi ya."

"Gak usah."

"I-itu–" Naya menunjuk kaos yang Arzan kenakan, disana terdapat noda lipstik bekas bibir seseorang.

Arzan mengikuti arah telunjuk Naya.

"Oh ini," ujarnya santai.

"Kamu habis ketemuan sama Rika lagi?"

"Kalau iya kenapa?"

"Habis ngapain kamu sama dia Mas?"

"Bukan urusan lo."

Naya tersenyum miris, "jadi selama ini perjuangan aku untuk membuat kamu jatuh cinta itu sia-sia?"

Lidah Arzan terasa kelu, ia tak menjawab pertanyaan yang dilontarkan Naya untuknya.

Air mata Naya perlahan luruh, "aku kurang apa Mas dimata kamu? Aku udah berusaha untuk jadi istri yang terbaik buat kamu, tapi apa? Ini balesan kamu buat aku? Kamu selingkuh Mas! Kamu jahat! Dasar brengs*k!"

Tak terima dengan kata terakhir yang diucapkan oleh Naya, Arzan mendekati Naya dengan kilat amarah. Naya memundurkan langkahnya hingga punggungnya membentur tembok.

Naya menatap was-was Arzan, "mau ngapain kamu Mas?"

Arzan mencengkeram kuat kedua pipi Naya.

"beraninya lo ngatain gue brengsek."desisnya.

"Sa-sakit lepasin."

Arzan menghempaskan wajah Naya dengan kasar hingga ia tersungkur ke lantai.

Plak!
Plak!

Perih, itulah yang dirasakan Naya pada kedua pipinya.

Tak puas dengan itu, Arzan meraih cambuk yang berada tak jauh dari dirinya, ia mencambuk punggung Naya.

Ctass

Ctass

Ctass

"Harusnya lo itu gak hadir di hidup gue Naya. Gue benci sama lo. Gue mau lo pergi jauh dari hidup gue."

"Asal kamu tahu Mas. Aku cinta sama kamu, aku sayang sama kamu, bahkan aku rela berjuang sendirian demi mendapatkan cinta kamu. Walaupun aku tahu kamu belum tentu mencintai aku."

ARZAYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang