BAB 14

10.7K 271 0
                                    


Happy reading!

Jangan lupa klik bintang yaa 🧡

🌷🌷🌷🌷

Arzan membuka pintu apartemen miliknya. Dahinya mengernyit, kala seluruh lampu apartemen mati. Ia perlahan-lahan mendekati saklar lampu dan menyalakannya.

Arzan menuju dapur, kosong. Disana tak tersedia makanan yang biasa dihidangkan oleh Naya.

"Tumben, Naya gak masak. Biasanya setiap gue pulang kerja dia selalu masak." gumam Arzan.

"Apa dia dikamarnya?" monolog Arzan.

Tok ... tok... tok....

"Nay."

"Naya."

"Nay, lo didalam? gue masuk ya?"

Karena tak kunjung mendapat jawaban dari pemilik kamar, Arzan membuka pintu kamar tersebut yang ternyata tak dikunci.

Arzan mencari keberadaan Naya diseluruh penjuru kamar dan kamar mandi. Namun, nihil Naya tak ada disana.

Matanya tak sengaja menatap secarik kertas yang berada disamping lampu tidur. Arzan membuka kertas tersebut dan membacanya.

Untuk suamiku,
Arzan Malik Ravindra

Assalamualaikum Mas, gimana kabar kamu hari ini?  Pasti baik-baik saja ya?

Maaf, untuk malam ini aku gak bisa masak buat kamu. Sebelumnya aku sudah mengirim pesan ke kamu, kalau aku akan pergi sebentar untuk menenangkan diri.

Maaf, kalau selama ini kehadiran aku hanya sebagai benalu antara hubungan kamu dengan Rika. Aku juga sadar kalau aku selama ini selalu merepotkan mu.

Sekarang, kamu bebas Mas. Terserah kamu, mau melakukan hal apapun. Karena aku juga tidak berhak atas itu kan?

Dan sekali lagi aku minta maaf, kalau selama ini aku belum bisa menjadi istri yang baik untukmu.

Aku izin pamit ya Mas, sampai kapanpun aku gak akan pernah bisa membuat kamu meincintai aku.

Aku izin untuk pergi dari kehidupan kamu Mas, seperti keinginan kamu.

Jaga diri baik-baik ya Mas.

Tertanda,
Maizara Tanaya Aqilla

Arzan meremas kertas tersebut dan membuangnya di tempat sampah. Rasa bersalah menghampiri dirinya. Ia terduduk diatas kasur. Ia menatap langit-langit kamar.

Pikirannya menerawang akan kejadian 3 bulan lalu, dimana ia selalu menyakiti Naya baik fisik maupun batin.

Sungguh, ia sangat menyesal telah menyia-nyiakan wanita seperti Naya. Benar, yang David katakan tempo lalu. Bahwa penyesalan berada di akhir.

🌷🌷🌷🌷

Sudah tiga hari berlalu dimana Naya pergi dari apartemennya. Kini kondisi Adzan sangat kacau. Tak jarang di kantor para karyawan nya selalu terkena omelannya jika terjadi kesalahan sedikit.

ARZAYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang