Happy reading!Jangan lupa klik bintang yaa 🧡
🌷🌷🌷🌷
Arzan sedang berdiri di sebuah kaca besar yang menghadap langsung kearah jalanan ibu kota. Pria itu memegang secangkir kopi dan menyeruputnya.
Pintu ruangan Arzan terbuka, disana berdiri kedua orangtuanya. Arzan meletakkan secangkir kopi tersebut diatas meja.
Plak!
Satu tamparan Mamah layangkan kepada anaknya.
"BERANI SEKALI KAMU MEMBOHONGI MAMAH SELAMA INI ARZAN!" wajah Mamsh terlihat marah.
"Maksud Mamah apa? dateng-dateng Arzan ditampar dan Mamah marah-marah."
Mamah menunjukkan sebuah foto, disana terdapat beberapa foto Arzan dengan Rika yang tengah bermesraan.
Arzan memegang, "Mah it–"
"Mau mengelak apa lagi kamu? Mau bilang ini bohong? Iya!"
Arzam diam membisu.
"Papah kecewa sama kamu Arzan." Papah menatap Arzan dengan tatapan kecewa.
"Sudah berapa kali Zan Mamah bilang jauhi Rika. Kenapa kamu gak pernah mau dengerin omongan Mamah, Rika itu hanya mau harta kamu aja."
"Dan asal kamu tahu Zan, Rika itu gak sebaik yang kamu kira."
"Mah, Pah. Kenapa disini Arzan yang disudutkan? Seakan-akan hanya Arzan yang salah. Padahal kalian tahu kalau Arzan gak suka sama pernikahan ini."
"Pernikahan ini sesuai permintaan kamu."
"Maksud Papah?"
"Kamu lupa? 7 tahun yang lalu, kamu meminta untuk dinikahkan dengan anaknya Tante Aqilla. Apa kamu lupa? Papah rasa kamu masih ingat semuanya."
"J-jadi maksud Papah–"
"Iya, Naya itu anaknya Tante Aqilla."
"Dan kamu berani sekali menyakiti hatinya Arzan. Mamah tahu selama ini kamu tidak pernah cinta dengan Naya. Dipikiran kamu hanya ada Rika, Rika dan Rika. Selain itu Mamah juga punya bukti lain yang ada hubungannya dengan Rika."
Mamah melempar sebuah foto di atas meja kerja Arzan, Arzan tampak terkejut melihat foto tersebut.
"Mamah dapat darimana ini semua?"
"Kamu gak perlu tahu."
"Sekarang kamu lihat, orang yang selalu kamu bela. Diam-diam dia menyakitimu, tapi kamu gak sadar. Bodoh sekali kamu Zan, kamu lebih memilih pacar kamu dibandingkan istri kamu."
"Mah, Pah ...."
"Kamu menyesal?" tanya Papah menatap Arzan.
"Jika akhirnya seperti ini, Papah menyesal telah menikah kan kamu dengan perempuan sebaik Naya."
"Mamah, gak tahu lagi Zan. Ingin berkata apa lagi sama kamu. Kamu ...." Mamah terisak perlahan.
"Apa selama ini kamu gak ada rasa sedikitpun dengan Naya?" Mamah kembali bertanya.
"Arzan gak tau Mah," lirih Arzan merasa belum yakin dengan perasaan yang ia alami akhir-akhir ini.
"Mamah, sudah duga ternyata memang benar kamu gak mencintai Naya."
Arzan menatap Mamahnya dengan tatapan tak suka. Ia tak suka Mamahnya berbicara seperti itu, karena ia sendiri pun belum bisa memastikan perasaan yang tiba-tiba muncul akhir ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
ARZAYA [END]
RomantikMenceritakan dua orang sahabat lama, yang dipersatukan kembali dalam ikatan pernikahan. Namun, pernikahan mereka tak berjalan mulus. Salah satu diantaranya harus berjuang untuk mempertahankan pernikahannya. ...