BAB 11

8K 241 1
                                    


Happy reading!

Jangan lupa klik bintang yaa🧡

🌷🌷🌷🌷

"Mas." panggil Naya sebelum Arzan membuka pintu.

Arzan memandang Naya dengan raut wajah datar.

"Ini aku bawain makan siang buat kamu." Naya menyerahkan kotak berwarna biru dihadapan Arzan.

duk....
(Anggap suara kotak nasi jatuh ya:v)

Arzan menghempaskan kotak nasi tersebut hingga berserakan dilantai.

"Mas kok dibuang nasinya?"

"LO PIKIR GUE ANAK TK APA? BAWA KOTAK NASI SEGALA!" bentak Arzan.

Naya menatap sedih makanan yang berserakan tersebut. Lalu, ia menatap wajah Arzan, "kalau kamu emang gak mau bawa makanannya kamu kan bisa bilang ke aku baik-baik Mas, gak harus dibuang juga."

"Itu sama aja kamu gak menghargai usaha aku Mas."

Arzan meninggalkan Naya yang masih berdiri disana.

"Mas Arzan kamu denger aku gak?" tanya Naya dengan suara sedikit meninggi.

Arzan mendekati Naya dan mencengkeram tangannya.

"Awshh ... sakit Mas."

"Berani-beraninya lo ngomong dengan nada tinggi ke gue." desis Arzan dengan mata yang menyorot Naya tajam.

Naya menghindari tatapan Arzan.

"Coba sekali lagi lo ngomong kaya gitu."

Naya menggeleng, "lepas Mas, s-sakit...."

Arzan melepaskan cengkeramannya dengan kasar, dan meninggalkan apartemennya.

Naya meringis merasakan sakit dipergelangan tangannya. Air mata yang sedari tadi ia tahan, keluar. Naya terisak pelan.

🌷🌷🌷🌷

Kantor Arzan

Arzan masuk ke dalam ruang meeting. Hari ini ia akan melaksanakan meeting dengan salah satu cliennya.



"Zan." panggil David setelah meeting selesai.

"Hm?"

"Gimana hubungan lo sama istri lo?"

Arzan diam.

"Lo belum ada rasa sama istri lo?"

Arzan diam, sejujurnya ia sendiri masih bingung dengan perasaannya.

"Kalau saran gue sih, secepatnya lo akhiri hubungan lo sama Rika."

Arzan menatap David.

"Ingat penyesalan adanya belakangan." David lalu keluar dari ruangan tersebut meninggalkan Arzan sendirian.

Ponsel Arzan berdering, ia menggeser tombol hijau disana.

"Hallo."

"Kok kamu lemes gitu sih ayang suaranya."

"Aku baru kelar meeting honey."

"Ohh, nanti siang kita makan siang bareng yuk."

ARZAYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang