BAB 8

8.4K 242 1
                                    

Happy reading!

Jangan lupa klik bintang yaa🧡

🌷🌷🌷🌷

Sebulan berlalu

Hari ini Mamah mengunjungi kediaman menantunya. Ia ingin melihat keadaan menantunya dan juga mereka akan membuat aneka macam kue.

Mamah sedang menaruh bahan-bahan kue yang baru saja ia beli kemarin diatas meja.

"Sayang Mamah minta tolong boleh?" tanya Mamah setelah semua bahan tersaji.

Naya mengangguk, "boleh Mah, minta tolong apa?"

"Tolong kamu masak susu cair, gula palem, tepung maizena dan coklat bubuk pakai api kecil aja ya, jangan lupa diaduk pake whisk."  Mamah sembari mengambil beberapa bahan yang akan Naya masak.

Naya mengikuti perintah Mamah.

Mamah memberi tahu kepada Naya, bahan-bahan apa saja yang dibutuhkan dan ia juga tak segan-segan bilang kepada Naya, jika menantunya itu sewaktu-waktu ingin membuat kue. Jangan sungkan untuk bertanya kepadanya.

30 menit kemudian, chocolate custard muffin yang mereka buat jadi.

"Wah, harum banget ya Mah aromanya."

"Iya sayang, kamu tahu gak. Ini kesukaannya Arzan tahu. Mamah kalau bikin kue ini, dia pasti selalu nambah terus."

"Mamah yakin, setelah Arzan pulang Kantor dia pasti langsung makan kue ini."

Setelah kue pertama jadi, keduanya kembali membuat mini roll cake dan kue kering lainnya.

🌷🌷🌷🌷


Setelah kue buatan keduanya jadi. Naya dan Mamah duduk di sofa sembari menikmati  kue kering buatan mereka.

"Sayang, rumah tangga kamu sama Adzan gimana?" tanya Mamah menatap Naya.

Naya menyunggingkan senyumnya, "Alhamdulillah kita baik-baik aja kok Mah."

"Bener?"

"Iya Mah."

"Arzan pasti sayang banget ya sama kamu?"

Naya hanya bisa mengangguk. Mamah tersenyum mendengar jawaban menantunya.

Berbeda dengan Naya, ia terpaksa menyembunyikan ini semua. Nyatanya hingga saat ini sikap Arzan kepadanya sangat dingin, bahkan tak jarang Arzan juga melakukan kekerasan jika dirinya membuat kesalahan.

"Mah." Naya memecah keheningan.

"Boleh aku tanya?"

"Tanya aja sayang."

"Apa benar Mas Arzan punya pacar namanya Rika?"

Mamah mrngangguk, "mereka sudah putus sayang."

"Putus?"

Mamah mengangguk.

"Sejak kapan Mah?"

"Sudah lama sayang, sekitar 2 tahun yang lalu."

Naya cukup terkejut, tapi ia berusaha menutupi raut wajahnya menjadi seperti biasa.

"Kalau boleh tahu mereka putus karena apa Mah?"

ARZAYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang