ARZAYA [END]

BAB 22

Happy reading!

Jangan lupa klik bintang yaa 🧡

🌷🌷🌷🌷

Naya duduk menunggu di ruang makan. Tak lama, Arzan turun dari lantai dua dengan baju santainya.

Cup

Sebelum duduk, Arzan mencium singkat pipi Naya.

"Kamu kok gak pakai baju kantor?"

"Aku libur."

"Sekarang tanggal merah?"

Arzan menggeleng, "enggak sayang, aku emang libur."

"Mau berduaan sama kamu." lanjutnya berbisik ditelinga Naya.

"Mau lauk apa Mas?" tanya Naya kepada Arzan yang sudah duduk di kursinya.

"Apa aja."

"Segini cukup?"

"Cukup."

Naya menaruh piring tersebut di depan Arzan dan Naya mengambil nasi serta lauk pauk untuk dirinya sendiri.

Keduanya sarapan dengan hening.

•
•
•

Kedua pasutri itu kini tengah duduk santai di halaman belakang.

"Sayang, kamu gak bosen dirumah terus? Gak mau pergi kemana gitu?"

Naya mengernyit, "maksudnya, jalan-jalan?"

Arzan mengangguk. "Kamu mau kemana?"

Naya tampak berpikir sejenak, "hmm ... sebenarnya ada satu tempat yang aku pengen banget kunjungi, tapi aku takut kamu gak mau."

Arzan memandang wajah Naya. "bilang aja."

"Aku mau ke pantai."

"Ayo, mau berangkat sekarang?"

Naya menggeleng, "nanti sore aja gimana? Soalnya aku sekalian mau liat sunset."

"Oke."

🌷🌷🌷🌷

Di pantai

Sesuai keinginan Naya tadi pagi yang ingin ke pantai. Keduanya kini, tengah duduk di hamparan pasir putih seraya menikmati udara sore.

Arzan dan Naya telah tiba di pantai. Keduanya duduk di hamparan pasir putih.

"Kamu suka?"

Naya tersenyum senang dan mengangguk.

"Sini senderan." Arzan menepuk pundaknya.

Naya menyenderkan kepalanya dipundak Arzan. Tangan kanan Arzan merengkuh pinggang Naya. Keduanya tersenyum melihat deburan ombak pantai.

Dua orang anak kecil berbeda usia tengah bermain lari-larian, "Lucu ya, kalau kita punya anak."

"Semoga secepatnya kita dikasih ya."

"Iya Mas."

"Kamu tunggu disini sebentar ya."

Naya menegakkan tubuhnya, "mau kemana?"

"Sebentar doang, nanti aku balik lagi."

"Yaudah."

Arzan berlalu dari hadapan Naya. Tak lama, ia datang dengan membawa dua buah es kelapa.