ARZAYA [END]

BAB 4

Happy reading!

Jangan lupa klik bintang yaa🧡

🌷🌷🌷🌷

Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Namun, Arzan belum juga tiba di apartemen nya. Hal itu tentu membuat Naya dilanda cemas.

Ia berjalan mondar-mandir di depan pintu, sesekali matanya menatap kearah pintu berharap Arzan akan tiba.

Sudah satu jam dirinya berdiri. Namun, Arzan belum juga tiba. Akhirnya, ia memutuskan untuk duduk di sofa.

Tak lama pintu apartemen terbuka, Naya membalikkan tubuhnya menghadap kearah pintu.

Naya menghampiri Arzan dengan perasaan cemas dan khawatir, bagaimana tidak? Arzan tiba di rumah dalam kondisi yang babak belur seperti habis berkelahi.

Naya meraih tangan Arzan dan menciumnya.

"Aku bantu ke kamar ya Mas."

"Gak usah!"

"Yaudah aku ambil kotak p3k dulu ya." tanpa mendengar jawaban Arzan, ia mengambil kotak tersebut.

Naya berdiri di depan kamar Arzan dengan membawa kotak p3k dan segelas air putih.

"Mas, aku masuk ya."

"Mas."

"Hm."

Naya masuk kedalam dan meletakkan barang-barang yang ia bawa di atas meja samping tempat tidur.

Dengan pelan dan hati-hati, Naya mengobati luka diwajah Arzan.

"Kamu kenapa bisa sampai kaya gini Mas?"

"Bukan urusan lo."

"Maaf."

"Awwshh ...." ringis Arzan karena Naya tak sengaja menekan lukanya.

"Lo kalau ngobatin yang bener dong. Sakit ini."

"Maaf Mas."

"Maaf, maaf mulu lo dari tadi. Udah sana keluar gue mau istirahat."

Naya mengangguk, dan keluar kamar membawa kotak p3k yang tadi ia bawa.

Sebelum keluar, Naya berbalik menghadap Arzan, "kalau butuh apa-apa jangan sungkan bilang ke aku ya Mas."

"Emang gue lumpuh, sampe harus minta bantuan lo."

"Bu-bukan gitu maksud aku."

"Udah lah sana lo keluar."

Naya pun keluar dari kamar Arzan.

Arzan membuka ponselnya, terdapat pesan masuk.

Honey💕

Ayang, kamu baik-baik aja kan? Aku khawatir banget waktu kamu dipukul tadi😓

Aku baik-baik aja, kamu gak usah khawatir🙂

Yaudah besok aku ke apartemen kamu ya