ARZAYA [END]

BAB 15

Happy reading!

Jangan lupa klik bintang yaa 🧡

🌷🌷🌷🌷

Arzan tengah mengendarai mobilnya menyusuri jalanan ibu kota. Tujuan awalnya ialah mencari keberadaan istrinya, Naya.

Tak sengaja, matanya menatap seorang wanita dengan balutan jilbab baru saja keluar dari minimarket.

Arzan memastikan penglihatannya.

"Naya." gumam Arzan. Ia segera memarkirkan mobilnya dan turun menghampiri Naya.

"Naya." panggil Arzan.

Naya diam mematung, suara itu. Suara yang sangat ia kenal, suara yang selama beberapa hari belakangan ini tak ia dengar.

"Nay, kamu kemana aja? Aku nyariin kamu." Arzan memegang kedua lengan Naya. Bahkan ia juga mengganti kosakata nya menjadi aku-kamu. Bukan lo-gue.

Naya melepaskan tangan Arzan, "permisi, aku buru-buru."

Naya hendak berbalik. Namun, tangannya dicekal oleh Arzan.

"Nay, aku mau bicara sama kamu. Sebentar aja boleh?"

"Maaf, aku sibuk."

"Sebentar aja." paksa Arzan.

Naya diam, "sebentar aja Nay. Aku mohon."

Naya mengangguk. "Kita bicara di taman itu."

Arzan mengikuti arah pandang Naya, ia tersenyum. Lalu, mengangguk.

Keduanya menyebrangi jalan untuk menuju taman.

Tanpa keduanya sadari sebuah mobil sedan berwarna merah keluar dari tikungan dan melaju dengan kecepatan tinggi.

Naya yang kebetulan menoleh ke arah kanan terbelalak kaget, ia lantas mendorong tubuh Arzan kedepan. Membuatnya jatuh tersungkur pada aspal.

Brakk ....

Tabrakan pun tak dapat dihindari. Arzan  menolehkan kepalanya, ia terkejut melihat tubuh Naya yang terhempas beberapa meter darinya.

Beberapa orang sudah mengerubungi tubuh Naya, Arzan membelah kerumunan tersebut.

"Nay, kamu denger aku kan?" Arzan menatap tubuh Naya yang bersumpah darah.

Naya mengangguk samar. Rasanya saat ini kepalanya sangat pening, pendengarannya pun berdengung seerta penglihatannya semakin buram.

"Nay, kamu harus bertahan ya, kita ke rumah sakit."

Arzan menatap seorang pria yang merupakan salah satu sopir taksi, "Pak, bisa tolong bawakan mobil saya? Nanti saja akan bayar berapapun yang bapak mau."

"Bisa-bisa Mas."

"Ini pak kuncinya." Arzan menyerahkan kunci mobilnya pada orang tersebut.

Ia membawa tubuh Naya ala bridal style menuju mobilnya. Mobil milik Arzan perlahan berjalan menuju rumah sakit. Sebelumnya, Arzan sempat melihat mobil tersebut beserta plat nomornya, sepertinya ia mengetahui pemilik mobil tersebut.