Sepertinya mulai hari ini Taehyun akan merasa bersalah jika pulang terlambat, karena Bamu kini memiliki rutinitas baru yaitu menunggu Taehyun pulang. Laki-laki manis itu akan menyambut Taehyun di gerbang rumahnya kemudian berlari kecil menuju arah Taehyun setelah Taehyun menaruh motornya di bagasi.
"Hyungi sudah pulang? Bamu mau main boleh?"
Taehyun menghela nafas, dia tersenyum. Sebenarnya Taehyun sedang lelah tapi dia juga tak tega untuk menolak ajakan Bamu. Toh bamu juga tidak nakal, dia hanya sedikit berisik karena banyak bertanya dan berceloteh.
"Boleh?"
"Boleh. Ayo masuk." ajak Taehyun, dia membuka pintu dan memersilahkan Bamu untuk masuk lebih dulu.
Bamu duduk di sofa depan tv sementara itu Taehyun naik ke atas untuk menyimpan tas dan mengganti baju setelah itu dia kembali menghampiri Bamu lagi.
"Bamu sudah makan?" tanya Taehyun.
Bamu menggeleng. "Belum."
"Mau makan dengan hyung di luar?" tawar Taehyun.
Bamu tersenyum sumringah, dia mengangguk lucu dan langsung bangkit dari duduknya. Taehyun sebenarnya agak ragu untuk mengajak Bamu keluar tapi dia tak tega juga kalau membiarkan Bamu hanya berkeliling komplek, sesekali dia juga harus melihat keadaan diluar.
"Kita naik motor ya, hyung soalnya cuma punya motor."
Bamu menangguk lagi, dia nampak senang sekali karena mau diajak jalan-jalan oleh Taehyun. Mereka langsung saja keluar, Taehyun naik lagi ke atas motornya kemudian menepuk jok belakang.
"Ayo bamu naik."
Bamu menggeleng, dia terlihat takut.
"Ayo tidak apa-apa." Taehyun menarik tangan Beomgyu untuk mendekat ke arahnya, menyuruhnya untuk cepat naik namun sekali lagi Bamu menggeleng, matanya bahkan hampir menangis.
Taehyun sekali lagi menghela nafas, dia turun dari motornya. Memegang pundak Bamu, menatap matanya dalam dan dengan suara yang lembut mulai meyakinkan kembali.
"Bamu tidak perlu takut, hyung yang bawa motornya. Hyung yakin Bamu tidak akan jatuh kalau peluk hyung erat."
Bamu sepertinya mulai terpengaruh. "Tidak jatuh?"
Taehyun mengangguk. "Sekarang ayo naik, Hyung bakal bawa motornya pelan."
Bamu masih terlihat ragu tapi kini dia sudah mulai mendekat dan menyentuh jok motor Taehyun.
Taehyun yang melihat Bamu bersikap seolah baru mau menaiki motor hanya bisa tersenyum, padahal raga tetangganya itu pernah menaiki motor sport dan mengendarainya sendiri lewat altar ego Ben tapi Bamu seperti anak kecil sungguhan yang tak tau apa-apa.
"Bamu tidak tau cara naiknya bagaimana hyungi." Bamu merengut, dia masih berada di sisi motor Taehyun. Dengan kesabaran ekstra Taehyun menstandarkan lagi motornya, turun dan mulai mendudukan Bamu di kursi belakang setelah itu naik dan mulai menyalakan mesin motornya.
Bamu langsung memeluk Taehyun erat, di kepalanya sudah terpasang helm keropi yang lucu, senada dengan baju kodok dan kaus kuning pastel miliknya.
Motor melaju keluar dari kawasan perumahan Blue Hours.
****
Di perjalanan Bamu banyak berbicara, bertanya tentang ini dan itu yang dia lihat tapi dia juga bisa tiba-tiba diam, tangannya tiba-tiba berhenti memeluk dengan raut wajah menatap tajam ke arah spion kemudian menyinggungkan senyuman kecil. Kalau sudah seperti iti Taehyun hanya mampu menelan ludahnya, dia jadi gugup tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
4Face MPD | Taegyu
FanfictionTaehyun hanya mahasiswa jurusan pisikologi yang tengah sibuk-sibuknya. Karena jarak rumah ke kampusnya cukup jauh jadi dia memutuskan untuk membeli rumah di komplek yang ada di belakang kampus. Tapi pilihannya itu ternyata malah membawanya pada sesu...