"Ayah, apa kau sadar kalau ini hanya jebakan?" Ucap seorang gadis yang kini tengah melirik pada Kai kemudian kembali fokus lagi pada komputernya. "Mana ada seseorang tiba-tiba mengakui semua kejahatannya dihadapan seorang detektif. Aku yakin dia punya maksud lain."
"Sebenarnya apa yang sedang ayah rencanakan? Kenapa ayah harus membuat kasus ini seolah-olah rumit? Padahal dengan kedudukan ayah saat ini ayah bisa menyuruh orang-orang untuk menutupi kasus itu. Terlebih untuk apa ayah masih bekerja sebagai detektif padahal meskipun tidak menjadi detektif ayah bisa meraup harta sebanyak mungkin dari orang-orang."
Kai menyeringai, dia takjub dengan pertanyaan beruntun yang putri angkatnya berikan. "Ryujin?"
"Ya?"
"Ayah tidak sebodoh itu. Ayah punya suatu rencana dan ini harus berjalan mulus. Ayah sebenarnya tak perlu bersusah payah untuk menutupi kejahatan Beomgyu, ayah bisa mengatur hukum di negara ini semau ayah. Tapi itu tidak akan menarik bukan?"
Ryujin mengangguk, dari dulu dia memang tak pernah mengerti dengan jalan pikiran ayah angkatnya itu. Dia hanya tau kalau ayahnya kaya dan mampu untuk mengatur semuanya, dan sebagai anak yang baik Ryujin hanya disuruh untuk tunduk dan patuh.
"Kau sudah mendapat informasi tentang Felix?" tanya Kai. Ryujin kembali sibuk lagi dengan komputernya, kembali berselancar dan menghack akun-akun yang dirasa tau tentang informasi yang ayahnya inginkan kemudian menunjukannya pada Kai.
"Aku dapat. Ini mudah."
Ryujin bangkit dari duduknya mempersilahkan Kai untuk duduk dan melihat seluruh informasi yang Ryujin dapatkan. Kemudian menyeringai.
"Sebenarnya apa yang sedang ayah rencanakan? Kenapa ini melibatkan anggota mafia dan orang gangguan mental itu?"
Kai melirik ke arah Ryujin, dia tersenyum dengan binaran mata penuh harap.
"Nak, kau suka Kang Taehyun kan?"
****
Kian hari rasanya kian berat untuk meninggalkan rumah. Taehyun selalu saja ingin berada di dekat Beomgyu dan menjaganya, dia tak tau kenapa namun rasanya sangat menyenangkan berada didekatnya dan sangat rindu bila jauh dari Beomgyu. Katakanlah Taehyun bucin atau mungkin tengah dimabuk cinta tapi jujur saja rasanya dia ingin memeluk Beomgyu seharian tanpa jeda.
Kemarin Beomgyu dengan seluruh kepribadiannya ikut menemani Taehyun maraton anime itu, tapi mereka hanya sanggup sampai episode 40. Jujur ini diluar ekspetasi Taehyun, dia mengira anime itu hanya 12 episode atau 24 episode tapi ternyata tidak begitu. Dia menghabiskan sehari penuh untuk menonton animenya.
Taehyun jujur sangat tertarik. Isi dari anime itu sangat sesuai dengan kehidupan, dimana kita memang tanpa sadar terkadang dimanipulasi orang lain. Entah itu karena jabatan, harta ataupun hal yang lainnya. Kita tanpa sadar melakukan hal yang tidak kita inginkan karena seseorang menyuruhnya. Taehyun tak bisa bayangkan kalau dirinya menjadi Dokter Tenma, dokter yang awalnya hanya ingin berniat mendahulukan menangani pasien pertamanya namun malah berujung tergusur pada tuduhan pembunuhan berantai.
Memang sangat gila, hanya lewat bicara kita bisa mengatur orang lain sesuai dengan keinginannya. Para manipulator itu mencoba mempengaruhi kita dengan emosi agar kita menurut, patuh dan percaya.
Taehyun jadi was-was. Rasanya dia jadi tak tenang meninggalkan Beomgyu sendirian dirumah. Taehyun lantas masuk kembali ke dalam rumah untuk mencari Ben.
"Ben, mau ikut ke kampus bersamaku?"
Ben yang mendengar itu terkesiap, dia menjadi antusias seketika. "Memang boleh?"
KAMU SEDANG MEMBACA
4Face MPD | Taegyu
FanfictionTaehyun hanya mahasiswa jurusan pisikologi yang tengah sibuk-sibuknya. Karena jarak rumah ke kampusnya cukup jauh jadi dia memutuskan untuk membeli rumah di komplek yang ada di belakang kampus. Tapi pilihannya itu ternyata malah membawanya pada sesu...