"Ayah kau dengar itu?" tanya Felix pada ponselnya yang dipeganginya di bawah meja. Dia sedari tadi sedang menelpon dan percakapan antara dirinya dengan detektif Kai diketahui oleh orang yang ada di sambungan telepon.
Felix dapat mendengar ayahnya terkekeh di sebrang sana, dia kemudian memujinya. "Kamu memang anjing ayah yang baik Felix."
Felix tersenyum, dia suka dipuji oleh ayahnya. Baginya itu merupakan sebuah penghargaan tersendiri. "Terima kasih. Aku sayang ayah dan akan menjadi anjing ayah yang penurut."
"Tentu kau harus. Tugasmu selesai disini Felix, selanjutnya adikmu akan melanjutkannya."
Felix tersenyum penuh arti, setelah telepon itu ditutup dirinya tertawa menyeramkan. Dia menyeringai dengan mata yang menatap tajam.
Kini giliran Jeongin untuk bertugas.
****
Bamu sedari tadi hanya diam di kasur sambil memperhatikan Taehyun yang tengah sibuk dengan laptopnya di meja belajar. Dia sudah lama berada disana dan Bamu juga tak tau dengan apa yang tengah dia lakukan. Dia hanya tau kalau Taehyun sedang mengerjakan tugas dan tak mau diganggu, tapi Bamu bosan, dia ingin bermain dengan pemuda Kang itu.
"Hyungii.. sudah selesai?" tanyanya sambil mendekat.
"Belum sayang, hyung masih ngerjain tugas. Bamu bobo duluan aja ya."
Bamu mengerucutkan bibirnya sebal. "Bamu mau bobo sama hyungii.. sebelum hyungi ke kasur bamu tak akan bobo."
Taehyun menghela nafas, dia melirik ke arah Bamu lalu tersenyum. "Sekarang udah jam 12 bamu bobo duluan aja ya, nanti hyung nyusul." ucapnya sambil mengelus tangan Bamu yang kini sedang berdiri di sampingnya.
Bamu menggeleng cepat, dia merengek lagi. Kini kakinya dihentak-hentakan ke lantai sebagai bentuk luapan emosinya, sebelah tangannya meremas kesal bonek beruangnya. "Ayoo.. ayoo... hyungiii...."
Taehyun yang melihat Bamu merajuk begitu lantas menutup laptopnya, membuka kacamatanya kemudian mendekat ke arah Bamu. Bamu tentu girang, dia langsung naik ke atas kasur lebih dulu kemudian berbaring disusul oleh Taehyun.
Bamu langsung memeluk tubuh Taehyun, menjadikan tangannya bantalan dan menenggelamkan wajahnya di dada Taehyun. Taehyun tersenyum, dia mengelus rambut Bamu lembut kemudian mengecup puncak kepalanya sayang.
Bamu terpejam namun beberapa menit kemudian matanya terbuka lagi, pelukannya meregang. "Taehyun."
"Shutt..." Taehyun malah menyuruhnya untuk tak berisik, dia memeluk tubuh Beomgyu dengan erat lagi tanpa tau siapa sosok yang tengah dipeluknya.
"Kau-"
"Tidur sayang, kau harus istirahat."ucap Taehyun dia mengelus rambut Beomgyu lagi. Gyu yang kini berada dipelukan Taehyun tiba-tiba saja merasa segan untuk melepaskan diri, dia memilih pasrah membiarkan tubuhnya dipeluk oleh Taehyun.
Taehyun mengecup puncak kepala Beomgyu lagi, kemudian mendusel ke kepala Beomgyu kemudian terlelap. Gyu yang diperlakukan seperti itu tentu meremang, dia tidak biasa namun entah kenapa tubuh Taehyun terasa nyaman. Gyu merasa Taehyun bukanlah suatu ancaman malam ini.
"Kau menyukaiku Taehyun?"
"Aku menyukaimu. Aku menyukai semua yang ada dalam dirimu. Aku menyukaimu gyu."
KAMU SEDANG MEMBACA
4Face MPD | Taegyu
FanfictionTaehyun hanya mahasiswa jurusan pisikologi yang tengah sibuk-sibuknya. Karena jarak rumah ke kampusnya cukup jauh jadi dia memutuskan untuk membeli rumah di komplek yang ada di belakang kampus. Tapi pilihannya itu ternyata malah membawanya pada sesu...