Setelah Blue mengecup pipinya dan meremas ujung selatannya, Taehyun langsung memegangi tengkuknya kemudian menciumnya. Dia mendorong tubuh Beomgyu pelan sambil terus bercembu. Kini tubuh Beomgyu sudah terbaring di sofa itu, mereka masih saling memangut mencoba untuk merangsang satu sama lain lebih dalam lagi. Taehyun melumat, dia menghisap bibir atas dan bawah Beomgyu bergantian.
Deru nafasnya saling beradu, namun meski begitu mereka tak ingin menyudahi ciumannya. Bahkan kini Taehyun menerobos masuk, mengabsen seluruh ruang dimulut Beomgyu dengan lidahnya, mereka saling bertaut dan menghisap lidah satu sama lain membuat gelenyar aneh merambat disekujur tubuhnya.
Taehyun kini sudah dibutakan oleh nafsu, dalam dirinya saat ini hanya satu. Membebaskan rasa sesak diujung selatannya lewat lubang senggama Beomgyu. Tangannya kini mulai menjalar, menggerayami tubuh si manis dan membuka kancin bajunya satu persatu tanpa diminta.
Taehyun melepaskan ciuman mereka, kini dia menatap Blue yang nampak porak poranda. Wajahnya memerah, matanya sayu dengan bibir merah berisi yang nampak basah. Seksi, sangat seksi sekali. Tampilannya bahkan sangat menggoda setelah Taehyun berhasil melepas semua kancing piyamanya, memperlihatkan dua titik merah muda yang kini sudah menegang lucu.
Taehyun tersenyum, dia meraba tubuh itu lembut membua Beomgyu melengkuh tak karuan. Dinjangkannya leher itu kemudian Taehyun mendekat, menjilat, menggigit serta menghisapnya.
"Shthhh.. ahh.. hyung.." lengkuhnya merdu, membuat Taehyun semakin bersemangat akan kegiatannya kali ini. Sebelah tangannya kini mulai memelintir salah satu titik merah muda itu, memijat-mijatnya membuat Beomgyu terlihat kewalahan terlebih kini sebelah tangan yang lainnya mulai menerobos masuk ke dalam celana.
Taehyun memegangi bokong sintal Beomgyu, dia mengelusnya kemudian meremas kuat bokong itu membuat Blue sedikit merintih. "Ahh.. hyung..."
Setelah dirasa cukup puas menandai lehernya. Taehyun turun kebawah, dia langsung meraup titik merah muda itu dan menjilat kemudian menghisap kuat membuat Blue menggelinjang, tubuhnya sedikit menaik karena merasa kegelian.
"Engggh..." dia mengerang saat Taehyun mulai mengulum dan menggit kecil titik itu. Rasanya dirinya hancur, dia diawang-awang ke angkasa atas perlakuan Taehyun.
Taehyun kini mulai berani menurunkan celana Beomgyu selutut, dia mulai menggoda lubang senggamanya dengan jari. Memutar kemudian menekan main-main seakan ragu untuk masuk, sementara itu jarinya yang lain kini tengah memijit ujung selatan milik Blue dengan bibir yang kembali memangut bibir Blue.
Mereka kembali berciuman panas lagi dan Taehyu kini mulai memasuki jarinya, dia menggeraka jari tengahnya itu maju mundur membuat Blue dibawahnya semakin meracau meminta lebih. Mereka berciuman lagi.
"Mphhh.. hhh.. ahh.. tambah sayang.. ahh.." Blue meminta jari Taehyu ditambah dibawah dan tentunya Taehyun menurut, dia menambahka dua jarinya sekaligus dan menggerakannya maju mundur terus menerus. Taehyun dapat merasakan ujung selatan Beomgyu menegang dan menyentuh miliknya, dia dapat merasakan gesekan antar kejantanannya itu membuat Taehyun dibuat semakin hilang kewarasan.
"Shhthhh hyung... ahhh... masukan punyamu.. ahh.." Blue terus meracau, tangannya sedari tadi sudah mengalung di leher Taehyun. "Hyunghhh nghh.. aku ingin kamu.. milikmu.. ahh..." Blue terus menggelinjang. Dia sepertinya sudah tak tahan intin merasakan kejantanan Taehyun memasuki analnya.
Taehyun menghentikan permainan jarinya, dia bangkit sejenak untuk melepas celana dan bajunya begitupu dengan celana Beomgyu. Keduanya kini telanjang bulat, mereka saling memandang satu sama lain sebelum akhirnya Taehyun kembali mendekat.
Taehyun melebarkan paha Beomgyu, dia menaikan kedua kaki jenjang itu ke atas bahunya kemudian memposisikan miliknya di dinding anal Beomgyu yang sedari tadi terus berkedut minta dimasuki. Taehyun langsung memasukan ujung selatannya, menekan pelan namun masih membuar Blue merintih kesakitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
4Face MPD | Taegyu
Fiksi PenggemarTaehyun hanya mahasiswa jurusan pisikologi yang tengah sibuk-sibuknya. Karena jarak rumah ke kampusnya cukup jauh jadi dia memutuskan untuk membeli rumah di komplek yang ada di belakang kampus. Tapi pilihannya itu ternyata malah membawanya pada sesu...