Setelah Soobin, Yeonjun dan Ryujin menemukan Beomgyu menangis dengan Taehyun yang bersimbah darah. Laki-laki itu memeluk Beomgyu, memberikan kata-kata penenang agar Beomgyu tidak histeris lagi sementara Ryujin menelepon ambulan.
Beomgyu pingsan setelah lama menangis, dia tak sadarkan diri dan Soobin meminta Yeonjun untuk membawanya ke rumah. Sementara itu Yeonjun hanya diam membeku di tempat, matanya menatap kosong dengan tubuh yang menegang takut.
"Yeonjun tolong bawa Beomgyu, aku harus mengurus Taehyun." ucap Soobin sambil menepuk bahu Yeonjun. "Yeonjun?!"
Yeonjun masih diam, dia syok berat dan ikut terserang panik.
"Yeonjun?!" Sekali lagi Soobin memanggilnya, laki-laki itu melirik ke arah Soobin dengan mata yang basah. Yeonjun kembali pada traumanya. Dia tak bisa ikut membantu Soobin karena dirinya membutuhkan pertolongan juga.
"Ryujin bantu aku, bantu aku bawa Beomgyu dan Yeonjun menjauh." Ryujin menggeleng kuat, dia malah lari terbirit-birit keluar menuju rumah sebelah untuk menghampiri ayahnya.
Ahh sial... Soobin harus mengurus semuanya sendirian. Dia membaringkan Beomgyu di sofa kemudian menghampiri Yeonjun yang masih mematung melihat ke arah ruang laundry. Soobin mendekat, dia menutup matanya dan setelah itu Yeonjun menangis histeris. Dia memeluk Soobin sangat erat menyalurkan seluruh rasa trauma yang dia alami.
Yeonjun ketakutan.
Memorinya tentang kejadiaan saat Beomgyu membunuh ayahnya terulang kembali dan sejujurnya Soobin juga begitu, tapi jika dia tak mau menghadapi traumanya lantas siapa yang akan mengurus semua ini?
Soobin mengarahkan Yeonjun untuk ikut duduk di sofa sementara dirinya mengurusi Taehyun untuk memberikannya pertolongan pertama. Hatinya hancur, sungguh. Baru tadi dia menanyai Taehyun tentang kenapa dirinya tak masuk kelas dan baru tadi juga Taehyun bilang padanya untuk ikut membantu mengurusinya. Soobin menangis, di dudukinya Taehyun bersandar pada tembok.
Sebisa mungkin Soobin mencoba untuk menggentikan pendarahan. Dia sejujurnya takut dengan darah, tangannya bergetar selama mengurusi Taehyun yang kian pucat. Tak lama dari itu suara ambulan terdengar, Soobin langsung lari untuk membuka pintu membiarkan para perawat medis itu masuk dan memberikan pertolongan pertama dan membawa Taehyun ke dalam ambulan sana.
"Dokter, dokter tolong bawa mereka juga.. tolong..." Soobin menunjuk kedua temannya yang ada di sofa. Para perawat medis itu tanpa bicara apapun langsung membawa Yeonjun dan Beomgyu masuk ke dalam ambulan.
Soobin hendak ikut, namun dirinya tiba-tiba saja ditahan oleh Kai dan Ryujin beserta para polisi yang entah datangnya dari mana. Pikirannya terlalu kacau, dia bahkan tak mendengar sirine polisi sedari tadi.
"Ananda Soobin, anda harua ikut sayia untuk memberikan keterangan."
Soobin yang masih menangis dibawa paksa masuk ke dalam mobil polisi meski dirinya tidak paham dengan apa yang terjadi.
****
Ucapan Soobin menjadikan dirinya saksi di kursi persidangan setelah dirinya ditanyai banyak hal mengenai teman-temannya, membuat Soobin semakin tertekan dan hampir gila. Ditambah kelaurga Jung yang terus saja menatapnya mengintimidasi.
Waktu itu dirinya hanya ingin berkunjung untuk pertama kalianya, dia membawa Yeonjun karena takut untuk kesana sendirian. Setelah melihat kondisi Taehyun yang telihat tertekan, dia ingin menemaninya untuk menghibur diri malam ini. Namun kegaduhan dirumah itu menghentikan langkahnya, tak berselang lama tangis serta teriakan Beomgyu membuatnya secepat mungkin masuk ke dalam rumah. Soobin beruntung karena rumah itu tak terkunci jadi dia bisa masuk begitu saja ke dalam sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
4Face MPD | Taegyu
FanfictionTaehyun hanya mahasiswa jurusan pisikologi yang tengah sibuk-sibuknya. Karena jarak rumah ke kampusnya cukup jauh jadi dia memutuskan untuk membeli rumah di komplek yang ada di belakang kampus. Tapi pilihannya itu ternyata malah membawanya pada sesu...