Tepat tengah malam, disaat Taehyun hendak tertidur dia sayup-sayup mendengar suara gaduh di rumah sebelah. Terdengar percakapan monolog disertai isakan seakan ada yang tengah menyudutkan. Taehyun tau itu pasti Bamu namun dia tak tau tetangganya itu tengah berbicara dengan siapa. Dia tak mendengar suara lain selain suaranya itu.
Dan Bamu memang sedang terdesak, dia tersudutkan oleh kepribadiannya yang lain. Pikirannya bercabang menjadi sebuah ruang percakapan yang berisi empat orang. Satu kepribadian asli dan tiga lainnya altar egonya. Sementara itu Bamu yang tengah disidang saat ini memegang kendali tubuhnya, menjadikan suaranya keluar dan suara itulah yang sayup-sayup terdengar oleh Taehyun di dalam kamar.
"Bamu tidak tau. Hyung tidak bilang."
Tapi kenapa kamu ceritakan itu.
Bamu merengut, dia terus menggeleng sambil memeluk tubuhnya sendiri.
"Bamu tak tau, bamu tak tau.."
Matanya kini sudah berkaca-kaca hendak menangis.
Sudah hyung, dia tak tau. Kamu tak perlu memarahinya begitu.
Kau membela dia?
Dia cuma anak kecil hyung, dia tak mengerti apa-apa.
Tapi dia...
Gyu!! Sudah. Jangan mengandalkan emosimu terus.
Tapi emosiku yang menyelamatkan kita kan?
Bamu menangis, tapi tangannya kini mulai melempar barang-barang yang ada di depannya. Dia masih menggelengkan kepala mencoba menyangkal. "Bamu tak tau, hyung jangan marah. Hyung jangan marah bamu tak tau.."
Bamu terus menangis tapi tangannya masih saja menghancurkan barang-barang. Dia sama sekali tak mengerti kini tubuhnya seperti terisi oleh dua orang, matanya terus menangis, ucapannya terus memohon sementara tangannya terlihat seperti tengah meluapkan amarah.
"Hyung... hikss..."
Bamu menangis tersedu-sedu, dadanya sesak. Dia sama sekali tak mau mengalah, Bamu berusaha untuk tetap mendapatkan dominasinya karena kini Gyu mulai menarik paksa Bamu untuk turun dan mengambil alih.
Pergulatan sengit terjadi di antara mereka. Keduanya tak ada yang mau mengalah, Bamu masih ingin berada di tubuhnya sementara Gyu juga ingin mengambil alih tubuh itu untuk sesuatu yang lain.
Taehyun yang berada di rumah sebrang yang sedari tadi mendengar kegaduhan itu lantas mengintip ke arah jendela kamar Bamu yang masih tertutup rapat. Mulai bertanya-tanya tentang apa yang terjadi dan mulai khawatir dengan keadaan Bamu.
Ingin menghampirinya, tapi Taehyun masih tak berani. Jadi dia memutuskan untuk mengamati di dalam kamar, menunggu sampai kegaduhan itu berhenti dengan sendirinya.
Kejadian itu cukup lama tapi setelahnya suasana kembali hening. Taehyun masih tak bisa tidur meski suara bising itu menghilang, tapi dia juga tak berani untuk mengecek keadaan tetangganya. Takut kalau dia nantinya akan bertemu dengan Gyu.
Taehyun jadi gundah gulana. Sedari tadi dia hanya bulak balik di atas kasurnya tak bisa tidur.
****
Dengan kantung mata yang menghiasi wajahnya, Taehyun berangkat menuju kampus menggunakan motornya. Tadi saat dia keluar altar ego tetangganya yang lain tengah duduk di depan teras sambil meminum teh dengan jas hitam menterang miliknya. Dia Ben dan dia melirik ke arah Taehyun dalam seolah tengah memberikan ancaman lewat ekor matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
4Face MPD | Taegyu
FanfictionTaehyun hanya mahasiswa jurusan pisikologi yang tengah sibuk-sibuknya. Karena jarak rumah ke kampusnya cukup jauh jadi dia memutuskan untuk membeli rumah di komplek yang ada di belakang kampus. Tapi pilihannya itu ternyata malah membawanya pada sesu...